Pneumatologi

5. Berkata-kata dalam bahasa roh sebagai tanda supaya kita tetap penuh dengan Roh Kudus.  Kalau kita berkata-kata dengan bahasa roh itu berarti kita menghidupkan peranan Roh Kudus dalam diri orang percaya. Roh Kudus adalah “parakletos” atau penolong dimana aspek kehadiranNya mendorong kita untuk melakukan sesuatu bagi Allah. Firman Allah adalah kehendak Allah dan juga sebagai kebenaran yang harus digenapkan dalam kehidupan kita. 

Dalam Kisah Para Rasul 1:8; Berkata-kata dalam bahasa roh adalah bukti bahwa kita penuh dengan Roh Kudus dan siap melakukan tugas misi. Perhatikan, tatkala para murid pada hari Pantekosta dipenuhkan oleh Roh Kudus maka mereka berkata-kata dengan bahasa roh sebagai tanda kepenuhan. Seketika mereka langsung berobah menjadi begitu bersemangat memberikan kabar keselamatan, karena bahasa roh melahirkan keyakinan kekuatan kehadiran Roh Kudus. Rasul Paulus setiap saat berbicara dengan bahasa roh sebagai keyakinan bahwa dia dalam keadaan penuh selalu. Bahasa roh sebagai salah satu cara untuk menjaga dan memelihara supaya kita senantiasa penuh dengan Roh Kudus. “…tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh” (Efesus 5:18). 

Memperhatikan pekerjaan Roh Kudus dalam kitab Kisah Para Rasul, dan suratan 1 Korintus 12:13,14, semuanya mengajarkan bagaimana manifestasi atau karunia-karunia Roh Kudus memperlengkapi sehingga para rasul memiliki kekuatan untuk melayani. Karunia-karunia Roh Kudus ialah suatu konsekuensi logis akibat dipenuhkan oleh Roh Kudus. Jadi yang terutama disini bahwa kita perlu keyakinan diri bahwa kita dalam keadaan penuh Roh Kudus untuk mampu melakukan tugas-tugas pelayanan. Berkata-kata dalam bahasa roh memberi keyakinan iman bahwa kita penuh dengan Roh Kudus dan mendorong semangat kita untuk dapat melakukan satu tugas tertentu.

Berkata-kata dengan bahasa roh bukan hanya mengingatkan kita bahwa Dia ada bersama dengan kita tetapi keyakinan bahwa kita sedang penuh dengan Roh dan semua karunia-karunia Roh siap dimanifestasi untuk menyertai pelayanan. Merasa kehadiran Allah dirumah kita atau sementara mengendarai kendaraan atau dimana saja menciptakan suasana tentram dan merasa damai sejahtera. Tetapi berkata-kata dengan bahasa roh kita merasa dipenuhkan dan menerbitkan keberanian iman siap untuk melayani bahkan siap untuk mengalami suatu peperangan rohani. Sebagai contoh, menjadi pengalaman bagaimana bahasa roh memberi kekuatan. Sekali waktu bahwa kami harus melayani suatu kebaktian kebangunan rohani di satu daerah yang terpencil. Orang-orang memberitahukan bahwa betapa dahsyat roh-roh kegelapan di tempat itu. Berarti kami segera masuk dalam satu pelayanan yang penuh tantangan. Saya telah berdoa dengan bahasa yang dimengerti, tetapi perasaan takut tetap ada, namun ketika kami berdoa dengan bahasa roh, saya mendapat keyakinan iman dan kekuatan yang luar biasa (adikodrati). Tanda kepenuhan ini memberi kekuatan rohani yang luar biasa. 

Pasal 13: Nama-Nama dan Lambang-Lambang Roh Kudus

Nama-nama dan lambang-lambang Roh Kudus sangat penting karena berhubungan dengan sifat dan pekerjaanNya. Memahami makna dalam nama dan lambang dari Roh Kudus membuat kita tidak akan keliru dalam mengartikan dan menafsir makna dari maksud oknum pekerjaanNya. 

Roh Kudus adalah satu dari Tri-tunggal Allah dimana ketigaNya adalah esa, saling didalam dan terkait, karena kebenaran setiap pribadi adalah bagian kebenaran Pribadi lainnya. Misalnya; ketika Tuhan Yesus memanggil Simon Petrus untuk menjadi muridNya, bahwa itu adalah kehendak Allah Bapa dan Roh Kudus memberi kesadaran kepada Petrus untuk mengambil keputusan mengikut Dia. Karena itu oknum Roh Kudus ada kaitan dengan Allah Bapa, dengan Yesus Kristus dan karakter pekerjaanNya sendiri. 

Nama-Nama Roh Kudus yang ada Kaitannya Dengan Allah Bapa.

Beberapa nama Roh Kudus yang berhubungan dengan Allah Bapa:

1. Roh Allah. 1 Korintus 3:16, menyatakan bahwa kehidupan Bapa ada bersama Dia. Dan tinggal di dalam diri orang percaya menjadikan Kaabah Allah, kediaman Allah. 

2. Roh Allah Yang Hidup. II Korintus 3:3, Allah yang hidup kenyataan penyertaan Bapa yang membuat setiap orang percaya menjadi kesak sian terbuka. 

3. Roh-Mu. Mazmur 143:10, Roh-Mu, menyatakan bahwa Allah Bapalah yang ikut menuntun perjalanan orang percaya. Pimpinan Roh Kudus sama dengan pimpinan Allah Bapa. 

4. Roh Tuhan. Yesaya 61:1, Bapa adalah gelar dari Tuhan. Tuhan atau “Yahwe”, itulah Roh yang ada dalam diri orang percaya. 

5. Roh. Yohanes 3:5, Roh itu adalah Allah, mempunyai otoritas menyelamatkan. Bukan hanya Dia sebagai Roh Allah, atau Roh Kristus, tetapi Dia yang adalah Roh memiliki otoritas Allah sepenuhnya. 

Leave a Reply