Pneumatologi

Matius 3:11.Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku . . . Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan api”. 

Mari kita melihat sinkronisasi baptisan Air dan baptisan Roh Kudus : 

1. Ketika Yohanes pembaptis sedang membaptis, ia melihat satu kebenaran yang lebih besar mirip dengan baptisan air yang harus dialami orang percaya. Yaitu, tentang baptisan Roh Kudus yang akan dikerjakan oleh Yesus sebagai Pembaptis dengan Roh (Matius 3:11, Markus 1:7-8, Lukas 3:16, Kisah Para Rasul 1:5). 

2. Pengalaman baptisan Roh Kudus adalah satu pengalaman yang pasti dan nyata. Hal itu sama dengan orang yang mengalami baptisan air, ia tahu pasti bahwa ia sudah mengalami pengalaman yang nyata. Sebagaimana baptisan air itu tenggelam seluruh tubuh kedalam air, demikianlah baptisan Roh Kudus dilihat oleh Yohanes pembaptis bahwa kita tenggelam kedalam oknum ilahi. Bahwa yang tenggelam kedalam air sebagai jalan pertobatan, yang satu tenggelam kedalam ilahi, yaitu Roh Kudus. 

3. Sama halnya, dalam baptisan air memerlukan seorang pembaptis, begitu juga Roh Kudus dimana Yesus Kristus adalah sebagai Pembaptisnya. “Dia yang datang kemudian lebih besar dari padaku . . ., Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan api”. Penggenapannya, benar disertai dengan lidah-lidah api, telah dilihat jelas oleh Yohanes pembaptis (Lukas 3:16). 

4. Baik baptisan air maupun baptisan Roh Kudus, keduanya adalah kehendak Allah yang harus dialami. Baptisan air (Matius 28:19), Markus 16:16). Baptisan Roh Kudus, Yohanes pembaptis mengenal oknum dan pekerjaan Roh Kudus itu.  

Aku melihat Roh Kudus turun dari langit seperti merpati dan Ia tinggal diatasNya (Yohanes 1:32), Roh Kudus adalah oknum Allah yang kedalamNya, orang percaya harus dibaptiskan dan mengalami kepenuhan ilahi. 

Dengan persamaan tersebut diatas, demikian pula mempunyai persamaan makna sesuai dengan konteks waktu maka untuk mengalami penyatuan dengan Roh Kudus sebagai janji besar yang akan datang, maka Yohanes pembaptis dengan jitu memaki istilah “baptisan”. 

Sesungguhnya, sejak hari Pantekosta bahwa kuasa itu telah ada dan tinggal di dalam tubuh orang percaya. Dia atau Roh Kudus tidak lagi tinggal di luar tetapi di dalam tubuh orang percaya. Dalam kehidupan kita mengalami dinamika yang digerakkan oleh Roh Kudus di dalam hati kita. Karena itu istilah baptisan jangan lagi dipolemikkan dengan istilah dipenuhkan, keduanya mengandung arti yang sama, yaitu pengalaman Roh Kudus dalam hidup orang percaya di dalam GerejaNya. 

Roh Kudus Tinggal Dalam Diri Manusia 

Pada hari Pentekosta Roh Kudus dicurahkan dari Sorga dan murid-murid mengalami kepenuhan Roh Kudus. Perlu direnungkan bahwa kata baptis oleh Roh yang dijanjikan Yesus Kristus sebelum naik ke Sorga lebih berbicara makna yaitu, pengertian yang mendalam arti satu kepenuhan (telah dijelaskan). Karena, seluruh penggenapan dari janji baptis oleh Roh Kudus tersebut ternyata tidak lagi memakai istilah “baptis”, lebih menunjuk kepada manusia sebagai “bejana” untuk diisi sampai penuh. Manusia menjadi tempat kediaman Roh Kudus dimuka bumi. Karena itu apabila dihubungkan bahwa manusia sebagai rumah kediamanNya (bejana), kelihatannya istilah “dipenuhkan” lebih tepat sangat relevansi. Perhatikan : 

1. Zaman Gereja, Roh Kudus tidak bertempat diluar tubuh orang percaya. Dia datang dan bertempat tinggal dalam diri orang percaya. Roh Kudus menjadikan tubuh orang percaya menjadi rumah kediamanNya, menjadikan Bait Allah (1 Korintus 3:13). Tentu sangat relevansi untuk kita mengundang, masuklah dan “penuhilah”. 

2. Roh itu bersaksi bersama-sama roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah (Roma 8:14-16). Dan karena kamu adalah anak maka Allah telah menyuruh Roh anakNya ke dalam hati kita, yang berseru “Ya Abba, Ya Bapa” (Galatia 4:6). Sejak hari Pantekosta Roh Kudus telah turun ke muka bumi dan membaptis GerejaNya, orang percaya harus mengundang Dia masuk ke dalam diri orang percaya dan bertempat tinggal di dalam hati kita. 

3. “Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaanNya menguatkan dan meneguhkan kamu oleh RohNya di dalam batinmu”. (Efesus 3:16). “Memeteraikan tanda MilikNya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan bagi kita . (II Korintus 1:22).  

4. Barangsiapa menuruti segala perintahNya, ia diam didalam Allah dan Allah didalam dia. Dan dengan demikian kita ketahui bahwa Allah ada didalam hati kita, yaitu Roh yang telah dikaruniakan kepada kita (1 Yohanes 3:24). 

5. ” . . .Sebab Roh didalam kamu lebih besar dari roh yang ada didalam dunia”, (1 Yohanes 4:4). 

Leave a Reply