Pneumatologi

Kita datang pada kesimpulan tentang Baptisan dan Kepenuhan Roh Kudus, jelaslah diatas ada banyak istilah yang berbeda tentang baptisan Roh Kudus dan dipenuhkan Roh Kudus. Tetapi yang pasti ketika Yesus berjanji tentang baptisan Roh Kudus, bahwa Yesus bermaksud harus mengalami pengalaman dibaptis atau dipenuhkan dengan Roh Kudus. 

Kembali kepada uraian diatas, bahwa semua janji sebelum pencurahan Roh Kudus memakai istilah “dibaptis” (Lukas 3:16), Kisa Para Rasul 1:5). Ketika nubuatan janji itu digenapkan maka istilah berikut dipakai, yaitu : Kisah Para Rasul 2:4, memakai kata “dipenuhi”, Kisah Para Rasul 9:17, memakai kata “penuh”, Kisah Para Rasul 10:44, memakai kata “turunlah”, dan dalam Kisah Para Rasul 19:6, memakai kata “turunlah”, kesemuanya menunjuk pengalaman “kepenuhan” oleh Roh Kudus. Perjanjian Baptisan ternyata digenapkan dengan Pemenuhan. Kita datang kepada kesimpulan bahwa kedua istilah itu menunjuk kepada aspek yang sama bahwa Baptisan Roh Kudus juga dikatakan dipenuhkan oleh Roh Kudus. 

Kanonisasi Istilah Baptisan dan Kepenuhan 

Pemakaian istilah “baptisan Roh Kudus” tidak dapat dipisahkan dengan istilah “baptisan air”. Maksud kami menguraikan “kanonisasi” istilah baptis adalah untuk menolong meng-sinkronisasi dengan istilah “dipenuhkan”, kalau tidak demikian yaitu dengan memahami latar belakang lahirnya satu istilah dalam konteks yang tengah berlaku, maka sulitlah bagi kita dan menemukan kekeliruan karena tenggelam dalam sekedar menafsir maksud satu istilah yang dipergunakan dalam firman Allah. Kita harus menyadari bahwa Firman Allah itu adalah kudus dan tak tergugat. Problematiknya firman yang oleh Roh Kudus harus melalui filter komunikasi dengan bahasa manusia. Disinilah pentingnya klarifikasi satu istilah dalam firman Allah. Setiap kebenaran yang diungkapkan tidak terlepas dari masalah kontekstual sebagai konsep pembanding. Demikian juga berlaku pengungkapan maksud Allah sejak zaman Perjanjian Lama sampai penulisan Perjanjian Baru, juga tidak terlepas dengan kontekstual budaya yang berlaku pada waktu itu. Contoh: Yesus mengumpamakan kesulitan orang kaya masuk Kerajaan Sorga, lebih gampang seekor unta untuk masuk ke lubang jarum. Di Yerusalem apabila pintu gerbang kota telah ditutup maka semuanya harus melalui satu pintu kecil yang juga dikenal sebagai lubang jarum. Memang seekor unta akan sangat sulit untuk dapat masuk ke kota melalui lubang jarum tersebut. Karena pintu itu tidak cukup besar untuk seekor unta. Begitu banyak kontekstual lainnya lagi.

Istilah baptisan ini pertama kali dipakai oleh Yohanes pembaptis justru pada saat dia sedang mengerjakan pekerjaan membaptis orang dengan air di Sungai Yordan. Yohanes membaptis dengan cara memasukkan seluruh tubuh orang tersebut kedalam air. Sehingga air membungkus orang yang dibaptis secara total, kemanusiaan tidak tampak lagi. Berarti, memberi diri sepenuhnya kepada siapa dia dibaptis. Tenggelam kedalam air berarti tenggelam kepada siapa kita dibaptis. Perhatikan dalam Roma 6:3-6, bahwa dibaptis kedalam Kristus berarti kita tenggelam kedalam pribadi Yesus Kristus dan secara total orang percaya menjadi satu dengan Dia yaitu Yesus Kepala Gereja, kita menjadi tubuhNya. Bukankah tubuh itu merupakan satu kesatuan dari kepala dan tidak dapat dipisahkan. 

Roma 6:3-6. “Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua telah dibaptis kedalam Kristus telah dibaptis dalam kematianNya?. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikianlah juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematianNya, kita juga akan menjadi satu dengan kebangkitanNya”. 

Ciri dan makna yang sama itulah menjadi sebabnya bahwa janji Roh Kudus yang akan datang oleh Yohanes pembaptis langsung memakai istilah “baptisan”. Karena memang baptisan Roh dan baptisan Air mempunyai makna yang sama dengan obyek yang berbeda. Yang pertama memakai percontohan tenggelam dalam air perlambangan tenggelam kedalam pribadi Kristus, sedang yang kedua, bermakna tenggelam dalam kemuliaan oknum Roh Kudus dan segala kekayaan kemuliaan manifestasinya. 

Leave a Reply