Pneumatologi

Berbahasa Roh Tanda Kepenuhan Berbeda dengan Karunia Bahasa Roh dalam Kharismata – 1 Korintus Fasal 12.

Bahasa roh tanda kepenuhan Roh Kudus dibedakan dengan karunia berbahasa roh yaitu dari sembilan kharismata di dalam 1 Korintus 12:7-11. Bahasa roh tanda kepenuhan wajib dimiliki semua orang percaya sebagai tanda awal dipenuhkan oleh Roh Kudus. Sedangkan karunia bahasa roh tidak dimanifestasikan untuk semua orang. 

1 Korintus 12:29-30, ” . . . . .Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat atau untuk menyembuhkan atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh”. Rasul Paulus menjelaskan tentang karunia-karunia 1 Korintus 12:7-11, adalah mereka semua bernubuat, dstnya. Berarti kharismata (karunia-karunia) tersebut tidak dimanifestasikan sama untuk semua orang. Sedangkan berbahasa roh tanda kepenuhan di dalam Kisah Para Rasul pasal 2,10,19 bahwa mereka semua berbicara dalam bahasa roh. 

Berbahasa roh sebagai bukti pertama dipenuhkan oleh Roh Kudus, itu wajib untuk menjadi tanda bagi semua orang. Itu harus terjadi pada pengalaman pertama dipenuhkan oleh Roh Kudus. Pendeta W.W. Paterson dalam Pelajaran Roh Kudus, menulis bahwa berkata-kata dalam bahasa roh sebagai bukti pertama kita dipenuhkan oleh Roh Kudus, bukanlah karunia lidah yang dibicarakan dalam 1 Korintus 12 dan fasal 14. 1 Korintus 14:27-28, Paulus memberi peraturan untuk memakai karunia bahasa roh ini, biarlah dua orang sebanyak-banyaknya tiga orang, tetapi seorang lepas seorang dan biarlah seorang mengartikan maknanya . . . “Pada hari Pantekosta Kisah Para Rasul 2:4 murid sekaligus berbicara dengan pelbagai -bagai bahasa.” Karunia bahasa roh, mempunyai peraturan dan supaya diartikan maknanya. Jadi, karunia bahasa roh mengandung arti nubuat apabila diterjemahkan. 

Pasal 8: TUJUAN DIPENUHKAN ROH KUDUS.

Hari Pantekosta dimulainya satu era yaitu zaman Roh Kudus Gereja Tuhan resmi lahir pada hari Pantekosta. Ada ajaran yang mengajarkan bahwa Gereja telah lahir sebelum hari Pantekosta bahkan telah lahir dari Perjanjian Lama. Kita harus jeli melihat dasar kebenaran Firman Allah. Sebab Gereja tidak boleh ada sebelum Kristus melakukan karyaNya di atas kayu salib. Apabila kita percaya dan benarkan bahwa Gereja secara fakta telah lahir sebelum kematian Yesus, itu berarti kita membenarkan kebenaran bahwa tanpa “Darah Kristus” Gereja bisa lahir. Keselamatan dapat juga diperoleh tanpa darah Yesus. Saya percaya bahwa biang keladi “penolakan persembahan Kain di atas mezbah, sebab Kain dengan beraninya membuat persembahan kepada Allah tanpa mengandung darah. Kain mempersembahkan hasil ladang sedangkan Habil mempersembahkan korban sembelihan (Kejadian 4:1-5). Sudah sejak awal Allah telah memberi percontohan tentang korban yaitu korban sembelihan, hal itu Allah sendiri telah lakukan untuk menutupi ketelanjangan manusia pertama (Kejadian 3:21). 

Karena itu Gereja harus lahir pada hari Pantekosta sekaligus telah menggenapkan dua syarat ilahi, yaitu, darah Kristus sebagai korban tebusan dan pengampunan dosa dan Roh Kudus yang menghidupkan GerejaNya (1 Petrus 1:18-19, Kisah Para Rasul 2:4). Apakah maksud ilahi dengan Gereja Tuhan, yaitu kelompok orang-orang percaya yang telah dibasuh oleh darahNya dan dihidupkan oleh Roh Kudus 1 Petrus 2:9, “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib”. 

Gereja terpanggil untuk memberikan perbuatan-perbuatan besar yang telah dikerjakan oleh Yesus Kristus, Gereja sebagai tubuh Kristus merupakan kepenuhan Dia dalam segala sesuatu Gereja harus menyampaikan kepada dunia tentang keselamatan didalam Yesus Kristus. Segala sesuatu yang telah diletakkan Yesus Kristus harus digenapkan oleh dan didalam GerejaNya sebagai tubuh Kristus. 

Leave a Reply