Pneumatologi

Yesus telah melaksanakan pekerjaan Trinitas untuk memperkenalkan kepada dunia tentang siapakah Allah yang sesungguhnya. InkarnasiNya serta proklamasi yang dikumandangkanNya membuktikan bahwa iman Kristen tidak mencari-cari siapa Tuhan dan Juruselamatnya, tetapi Trinitas sendirilah melalui Yesus Kristus telah datang memperkenalkan diri sekaligus melalui kasih karunia menjadikan diriNya jalan keselamatan isi dunia (Yohanes 4:42). 

Filipi 2:5-9. “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya Nama diatas segala nama”. 

Firman Allah diatas merupakan doksologi Allah Bapa untuk AnakNya Yesus Kristus. Yesus bukan saja realita keberadaan Allah tetapi Dia telah melakukan perbuatan terbesar sepanjang zaman di Sorga dan di bumi. Didalam Yesuslah semua kemuliaan sorgawi dari Allah Trinitas diproklamirkan kepada manusia. 

Kolose 1:15-19. “Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena didalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang di Sorga dan yang di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana maupun kerajaan, baik pemerintah maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada didalam Dia. Ialah kepala tubuh yaitu jemaat, Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia lebih utama dalam segala sesuatu. Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam didalam Dia”.  

Kita menikmati pernyataan Roh Kudus tentang Dia. Yesus adalah gambar dari Allah yang tidak kelihatan. Hal itu menyebabkan kita mampu melihat Allah yang tidak kelihatan didalam Dia. Semua diciptakan oleh Dia, sesuatu apoleget betapa Bapa menjadi Dia menjadi pokok dan penyebab adanya segala sesuatu. Rupanya, Allah Bapa tidak hendak mengaburkan proyek iman semua dijadikan terang dan jelas kepada Yesus yang telah menjadi manusia. Secara logika, hal tersebut tak terbantahkan sebab manusia phisik memerlukan arah penyembahan kepada obyek yang jelas dan eksis. Melalui inkarnasiNya, Dia telah menyatakan kemuliaan Allah.

Didalam inkarnasi Kristus maka Allah yang Roh adanya ikut mengfaktualkan diri. Karena itu, pembelaan teologia bahwa Tritunggal Allah menjadi jelas didalam Yesus Kristus. Bukan sekedar menjadi realita tetapi Bapa dan Roh melimpahkan kemuliaan dan wewenang sepenuhnya kepada Yesus Kristus. “Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam didalam Dia” (ayat 19). Kita melihat pernyataan apa dalam Matius 28:18, bahwa segala kuasa di Sorga dan di bumi telah diberikan kepada Yesus. Begitu juga pernyataan Firman Allah dalam Yohanes 16:13-14 “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu kedalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diriNya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengarNya itulah yang dikatakanNya . . . Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitahukan apa yang diterimanya dari padaKu”. Oleh kesepakatan lembaga Tritunggal Allah semua otoritas dilimpahkannya kepada Yesus Kristus. Yesus Kristus dengan tegas memproklamirkan diriNya, “Kata Yesus kepadanya, “Akulah jalan kebenaran dan hidup . . . .”. (Yohanes 14:6).

Roh Kudus membimbing kepada Kebenaran (Yesus Kristus) dan Dia adalah Firman itu sendiri (Yohanes 1:1). Pada mulanya adalah Firman . . . dan Firman itu adalah Allah dan telah menjadi (inkarnasi) manusia (Yesus Kristus) . . . (Yohanes 1:4). Teologi Kristen akan hancur berpuing-puing apabila kita mengalihkan pusat kebenaran Yesus Kristus yang juga adalah Firman Allah, kepada pokok kebenaran yang lain. Didalam Yesuslah titik central rencana Allah Bapa di Sorga (Kolose 1:23). 

Leave a Reply