Pneumatologi

C. Kelompok Karunia-Karunia Ilham 

Terdiri dari “Karunia nubuat”, “Karunia berkata-kata dengan bahasa roh”, “Karunia membedakan bermacam-macam roh”.

Semuanya merupakan karunia ilham untuk diucapkan secara terbuka. Roh Kudus menghilhamkan sesuatu untuk diucapkan. Semuanya bersifat adikodrati yaitu seratus persen datang dari Roh Kudus. 

7. Karunia Nubuat

Karunia nubuat, artinya orang mendapat ilham dari Allah untuk diucapkan dan itu bersifat adikodrati. Sesorang mendapat dorongan dari Roh Kudus dan berbicara atas nama Allah. Brian Bailey, dalam bukunya “Roh Kudus Sang Penghibur”, menulis bahwa nubuat ialah orang berbicara atas nama Allah, mewakili Allah dan menyatakan pesanNya. Dan perkataan itu diilhami secara ilahi. The Pantecostal Truth terbitan Gandum Mas, Malang, menulis bahwa nubuat ialah ucapan yang diilhami dan diurapi oleh Allah. 

Dengan demikian secara lengkap karunia nubuat ialah, seorang mendapat ilham oleh Roh Kudus untuk diucapkan sebagai pesan Allah dan perkataan itu bersifat adikodrati. Dalam 1 Korintus pasal 14, karunia nubuat mendapat tempat yang paling utama “Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat” (1 Korintus 14:1). 

Dari ayat Firman di atas sekelompok orang percaya membangun ajaran bahwa karunia nubuat adalah karunia yang terbesar di antara kesembilan karunia yang ada. Sehingga dalam satu ibadah maka orang yang ingin bernubuat begitu banyaknya bahkan terjadi penjadwalan dalam menyampaikan nubuat. Sesungguhnya ajaran itu sangat keliru karena Rasul Paulus sedang menyampaikan kefaedahan karunia-karunia dalam hal tengah berlangsungnya persekutuan jemaat. Sebab, memang apabila jemaat tengah berkumpul maka karunia nubuat lebih berfaedah dari karunia lainnya. Nubuat dapat menghibur, menasehati dan meneguhkan iman jemaat. Kefaedahannya dalam persekutuan atau ibadah bersama jemaat melebihi karunia-karunia lainnya. Hal kefaedahan itulah yang sedang ditekankan oleh Rasul Paulus. Hal tersebut sesuai dengan Firman Allah dalam 1 Korintus 12:7, bahwa semua penyataan Roh Kudus itu adalah untuk kepentingan bersama. 

Membedakan Karunia Nubuat dan Jabatan Nabi 

Seorang nabi sangat berbeda dengan seorang yang berkarunia nubuat. Seorang nabi adalah salah satu dari Lima Jawatan Pelayanan dalam tubuh Kristus. Nabi adalah seorang yang terpanggil dan diangkat oleh Yesus kepala Gereja dan menjadi salah satu jawatan untuk membawa Gereja kepada kedewasaan yaitu kepenuhan Kristus. Yesus Kristus kepada Gerejalah yang mengangkat kelima jawatan palayanan. Berbeda dengan karunia nubuat dimana dikatakan bahwa semua orang boleh bernubuat. Karunia adalah manifestasi Roh Kudus dalam diri semua orang percaya. Lima jawatan di dalamnya ada jawatan nabi adalah panggilan dan pengangkatan khusus dari Yesus Kristus. Tidak untuk semua orang khusus yang terpanggil dan diangkat oleh Yesus Kristus (Efesus 4:10-11). 

Panggilan untuk bernubuat tentang hal-hal yang akan terjadi di waktu yang akan datang terdapat pada jawatan nabi. Karunia nubuat terbatas untuk keteguhan iman jemaat. Karunia nubuat tidak dipakai untuk memberitakan perkara-perkara yang terjadi di waktu yang akan datang. Perhatikan bagan di bawah ini membedakan seorang jawatan nabi dan karunia nubuatan.   

Leave a Reply