Pneumatologi

Pasal 7: TANDA BUKTI DIPENUHKAN ROH KUDUS.

Tentang tanda bukti dipenuhi oleh Roh Kudus belum terjadi kesepakatan pendapat. Ajaran tentang tanda bukti telah dipenuhkan oleh Roh begitu berbeda-beda tetapi semua sepakat bahwa dipenuhkan oleh Roh Kudus harus mempunyai tanda bukti. Karena itu, tentang tanda bukti dipenuhkan oleh Roh, kami melihat ada tiga bukti yang harus menyertai. Kesemuanya dilihat dari terang Firman Allah. Pertama, tanda bukti lahiriah, kedua, tanda bukti moral, ketiga, tanda bukti dinamika pertumbuhan rohani. 

Pertama, Tanda Bukti Lahiriah.

Kisah Para Rasul 2:4 “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dengan bahasa lain seperti yang diberikan Roh kepada mereka untuk mengatakannya”. 

Diawali dengan tiupan angin yang keras dan lidah api bertebaran ditas kepala mereka, kemudian mereka mulai bertutur dengan “bahasa yang lain” seperti yang diberikan oleh Roh Kudus untuk bertutur. Bahasa yang lain itu tidak pernah dipelajari sebelumnya (Kisah Para Rasul pasal 2). Jelaslah bahwa apa yang terjadi dikamar loteng Yerusalem telah menjadi satu pola, yaitu tanda yang khas bila dipenuhkan oleh Roh Kudus. 

Kisah Para Rasul 10:44-46 “Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu. Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang karena melihat bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga, sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa Roh dan memuliakan Allah . . .” 

Bagaimana Petrus dan orang-orang bersama dia dapat menidentifikasi bahwa mereka telah dipenuhkan oleh Roh Kudus. Jawabnya, “Sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh”. Rupanya bagi mereka bahasa Roh telah menjadi identifikasi tentang ciri dipenuhkan oleh Roh Kudus. Namun ada sebagian berkata bahwa “dipenuhkan” oleh Roh Kudus pada hari Pantekosta tidak sama dengan selanjutnya. Sebab pada hari Pantekosta mereka dipenuhkan dengan tanda memakai bahasa roh dengan bahasa bangsa-bangsa sekitar Israel. Ada lima belas bahasa dipakai oleh mereka pada hari Pantekosta. Ya, memang satu argumentasi yang baik, tetapi coba perhatikan, pada Kisah Para Rasul 11:15, “dan ketika aku mulai berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, sama seperti dahulu ke atas kita”. Rasul Petrus tidak membedakan kepenuhan mereka di rumah Kornelius dengan para rasul di kamar loteng Yerusalem. Petrus berkata, “Sama seperti dahulu ke atas kita”. 

Rasul Petrus tidak membedakan bahasa Roh pada hari Pantekosta dan pengalaman bahasa roh selanjutnya dalam pengalaman dipenuhkan oleh Roh Kudus. Kita harus maklum kebenaran tentang bahasa roh bahwa bahasa roh tidak dipakai untuk berkomunikasi dengan manusia. Bahasa roh adalah supranatural tidak dipahami oleh manusia. Karena bahasa roh adalah satu konumikasi Roh Kudus dalam diri kita dengan Allah di Sorga. Ke 120 murid yang dipenuhkan di kamar loteng Yerusalem tidak pernah mengetaui bahwa mereka telah berbicara dengan bahasa-bahasa bangsa sekitar mereka. Rupanya bukti pertama dipenuhkan oleh Roh Kudus bahasa Roh diwujudkan melalui bahasa yang dimengerti oleh orang sekeliling . Tuhan membuktikan, bahwa bahasa roh itu sumbernya bukan manusia tetapi Roh Kudus. Mereka tidak sekedar dengar bahsa roh yang tidak dipahami tetapi yang dipahami oleh manusia sebagai bukti dalam bahasa roh bukan sekedar bunyi tetapi sedang menyampaikan berita. Kalau selanjutnya, bahasa roh memakai bahasa yang tidak dipahami memang kita harus mengerti bahwa berkata-kata dengan bahasa roh adalah bukan berkata-kata kepada manusia tetapi kepada Allah Bapa. 

1 Korintus 14:2 “Siapa yang berkata-kata dalam bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak seorangpun yang mengerti bahasanya, oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia”. 

Leave a Reply