Pneumatologi

Saya ingin menitikberatkan uraian ini, jadi banyak kali kegagalan iman karena mengangkat iman yang bersifat iman umum. Iman umum dimaksud ialah sekedar mengangkat percaya bahwa Tuhan akan melepaskan kita dari ujian yang sedang dihadapi. Kita tidak mempunyai porsi Firman Allah tertentu yang sangat relevansi dengan masalah yang dihadapi. Renungkan, Tuhan Yesus saja telah melawan iblis dengan iman berdasar porsi Firman Allah yang televansi bahwa sampai tiga kali Tuhan Yesus lakukan itu. Hasilnya, iblis lari terbirit-birit. Gereja harus semakin rajin mendengar serta mencintai Firman Allah. Hanya yang kaya dengan Firman Allah yang mampu mengangkat iman yang khusu yang relevansi. 

2. Harus penuh dengan Roh Kudus senantiasa. Kekayaan Firman Allah tanpa Roh Kudus menjadi tidak bermanfaat. Karena Roh Kuduslah yang mengurapi Firman Allah menjadi pribadi Allah (Yohanes 1:1). Tanpa Roh Kudus semua isi Alkitab hanyalah tulisan manusia biasa. Roh Kuduslah yang menerangi pikiran kita, memotivasi perasaan kita untuk mengasihi Allah, kemudian Roh Kudus jugalah yang mendorong kepada kita untuk memiliki keberanian bertindak dan berani melakukan tindakan iman (Yohanes 14:17, Efesus 5:18). 

Harus penuh Roh selalu, karena Roh Kudus sebagai satu pribadi dapat didukacitakan sehingga Dia tidak selalu menyatakan diri sepenuhnya. Melalui kesetiaan berdoa, kesetiaan mendengar Firman Allah melakukan kehendakNya kesemuanya adalah jalan memelihara kepenuhan Roh dalam diri kita. 

3. Harus berani menyangkal diri yaitu, tidak berjalan di dalam kehendak daging. Tuhan Yesus telah mengingatkan bahwa apabila hendak mengikut Dia harus hidup menyangkal diri dan memikul salibnya setiap hari. Dengan menyangkal diri berarti kehendakNya bertumbuh dalam diri orang percaya (Matius 16:26), Kolose 3:8-10). 

4. Hal ini sangat penting untuk kita menyadari setiap saat bahwa Roh Allah yang di dalam diri kita adalah Allah sendiri (1 Yohanes 3:24). Dia menjadi pusat komunikasi dengan Bapa di sorga. Kehendak Bapa dan Firman selalu dinyatakan melaui Roh itu. Dipenuhkan oleh Roh Kudus dan memberi Dia seluas-luasnya berdaulat dalam diri kita menyebabkan kita menjadi orang percaya memiliki visi-visi dan pengetahuan Firman yang dalam, sehingga kita mempunyai pengetahuan tentang Allah lebih dari pada malaikat (1 Petus 1:12). 

Demikian pula, untuk apa Roh Kudus ada di hati kita yaitu supaya Dia memimpin kita untuk dapat menyembah Bapa dengan roh dan kebenaran. Roh Kudus juga bertugas untuk menghidupkan roh kita supaya secara aktif menjalankan kewajibannya yaitu menyembah Bapa. Roh manusia mempunyai fungsi utama yaitu menuntun roh kita untuk menyembah kepada Bapa. Mengembalikan makna manusia kepada maksud penciptaan. Dipenuhkan oleh Roh Kudus berarti hidup dalam penyembahan. Makna Roh di dalam diri orang percaya juga adalah persekutuan dengan Bapa terus-menerus. 

Roma 8:26-27 “Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita, sebab kita tidak tahu bagaimana seharusnya berdoa, tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan yang tak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu Ia sesuai dengan kehendak Allah berdoa untuk orang-orang kudus”. 

Sebab itu, orang-orang yang telah dipenuhkan oleh Roh Kudus menjadi orang percaya yang hidupnya penuh dihiasi dengan doa. 

5. Dipenuhkan oleh Roh Kudus berarti hidup penuh dengan sukacita dan ucapak syukur kepada Bapa di sorga. Keberadaan Roh Kudus menjadikan hakekat kerajaan sorga berada disitu. Penuh Roh Kudus menjadikan hidup penuh nyanyian, penuh mazmur dan sorak dan sukacita. “Sebab kerajaan Allah bukanlah persoalan makan dan minum tetapi sukacita, damai sejahtera dan kebenaran oleh Roh Kudus” (Roma 14:17). 

Leave a Reply