Pneumatologi

Roma 8:26-27: “Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita, sebab kita tidak tahu, bagaimana seharusnya berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu Ia sesuai dengan kehendak Allah berdoa untuk orang-orang kudus” 

1 Korintus 14:2: “Siapa yang berkata-kata dalam bahasa roh tidak berkata-kata dengan manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya, tetapi oleh roh ia mengucapkan yang rahasia” 

1 Korintus 14:4: “Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat ia membangun jemaat” 

Berbahasa roh adalah satu perlengkapan ilahi yang Allah berikan supaya mengalami kehidupan rohani yang segar dan efektif. Bahkan melalui fasilitas sorgawi ini kita akan mampu mengetahui kebutuhan rohani kita yang sesungguhnya. 

Sebagaimana karunia nubuat untuk kepentingan jemaat tetap berlaku sampai hari ini, begitu juga bahasa roh untuk keteguhan iman pribadi berlaku sampai hari ini. Berbahasa roh berarti kita memberi kesempatan Roh Kudus menyelidiki hati nurani kita dan mampu menemukan kebutuhan kita yang sesungguhnya. Mengapa demikian, sebab Roh Kudus lebih mengetahui diri kita daripada diri sendiri mengetahui kebutuhan. Roh Kudus mengungkapkan kebutuhan kita yang sesungguhnya di hadapan Bapa. Milikilah kekayaan orang percaya yang tak ternilai ini. 

Beberapa Keuntungan Berkata-kata Dalam Bahasa Roh.

Setiap pemberian Allah pasti mendatangkan keuntungan apabila kita menerima dan melakukannya. Demikian juga berkata-kata dalam bahasa roh yang masih berlaku sampai sekarang, sudah tentu mempunyai makna tersendiri yang berkaitan dengan kehidupan rohani. Rasul Paulus berkata bahwa di dalam berkata-kata dengan bahasa roh maka dia lebih dari orang-orang percaya di Korintus. Nyatalah, bahwa rasul tidak akan mempergunakan apabila berkata-kata dalam bahasa roh tidak mendatangkan kefaedahan. 

Yang berikut, kami akan mengungkapkan beberapa keuntungan rohani apabila kita berbicara dalam bahasa roh. Keuntungan itu, sebagai berikut:

1. Kesadaran Kehadiran Allah. Allah itu Roh adanya, dan bahwa kehadiranNya yang bersifat Omnipresence dimampukan karena keberadaanNya di dalam Roh, Kehadiran Roh Kudus di dalam diri orang percaya adalah sama dengan kehadiran Allah dalam diri kita. Keyakinan kehadiran Allah bukan sekedar diyakini tetapi harus dibuktikan kehadiranNya yang menyertai kita selamanya. “Bagaimana kita mengetahui bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu dengan Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita” (1 Yohanes 3:24).  Dengan demikian bahwa seorang yang berkata-kata dengan bahasa roh meneguhkan imannya bahwa Allah ada bersama dengan dia. 

Yohanes 16:17: “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu”.

Pengalaman kehidupan rohani yang sering menjadi lemah bukanlah kekurangan kita, tetapi sebagai fakta bahwa sebagai keluarga Allah kita sedang bertempat tinggal dalam rumah yang bukan milik kita. Dunia ini mempunyai penguasa yaitu iblis yang bekerja melalui roh-roh kegelapan (Efesus 6:12). Itulah sebabnya, kita dapat mengalami penurunan kekuatan iman di dalam dunia yang bukan rumah kita. Kesadaran kehadiran Allah sangat menguntungkan supaya tetap teguh di dalam Dia. Berkata-kata dalam bahasa roh membuat kita teguh, sebab hal itu menyadarkan bahwa Allah ada menyertai dan tinggal di dalam kita (1 Yohanes 3:24). 

2. Berkata-kata dengan bahasa roh meneguhkan kerohanian diri sendiri. Kita telah mengerti bahwa berkata-kata dengan bahasa roh, itu berarti Roh Kudus sedang berkata-kata tas nama kita kepada Allah. Dan sudah tentu hal itu dilakukan Roh Kudus untuk kepentingan kita sendiri.  1 Korintus 14:4: “Supaya yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri” 

Tidak setiap hari kita beribadah di gedung Gereja. Beribadah pada hari minggu telah menjadi tradisi membentuk opini ke-Kristenan bahwa disitu kita dikuatkan, diteguhkan kembali. Tetapi sesungguhnya, orang percaya tidak cukup terbatas hanya seminggu sekali beribadah. Kita memerlukan peneguhan iman setiap saat. Itu dapat dilakukan pada waktu dan tempat dimana saja, bahkan waktu kita sedang tidur sekalipun. 

Satu pengalaman yang tidak pernah saya lupakan, ketika itu saya dan isteri berada di Amerika Serikat. Kami mengikuti satu pendidikan yang berlangsung selama enam bulan dan ditempatkan di satu hotel yang cukup mewah. Seminar berjalan cukup padat bahkan sampai malam hari pukul 22:00. Sehingga setiap selesai seminar badan cukup lelah memerlukan istirahat yang baik. Kejadiannya, setiap malam selalu saya dan isteri saya terganggu, karena suara hingar-bingar datangnya dari dalam kamar tetangga. Sehingga pada satu malam terdorong ingin mengetahui tentang apa yang sedang mereka lakukan, maka saya datangi kamar tetangga yang dihuni oleh para Pendeta dari Karibia dan terkejut kebengongan dan terharu, ternyata mereka bukan sedang mengobrol tetapi sedang tertidur nyenyak, namun sedang berkata-kata dalam bahasa roh dengan suara cukup keras. Ternyata, orang tidur sekalipun mampu berkata-kata dalam bahasa roh. Memang benar, bahwa tubuh fisiklah yang tidur, tetapi Roh Kudus dan roh manusia mereka adikodrati dan tidak pernah tidur. 

Leave a Reply