Membedakan ke-Sembilan Karunia Roh dan Karunia Panggilan
Karunia perlengkapan supranatural untuk melayani, kita harus membedakan dengan karunia panggilan atau talenta untuk melayani. Karunia perlengkapan supranatural untuk melayani hanya ada sembilan karunia yang tercantum dalam daftar karunia Roh (1 Korintus 12:7-11). Kita harus mengingat bahwa karunia Roh sebagai perlengkapan adalah bersifat supranatural (adikodrati). Kemampuan Roh Kudus sebagai perlengkapan diberikan kepada orang percaya.
Panggilan atau talenta pelayanan seseorang juga memakai kata “kharisma”, sehingga bila tidak diteliti kita dapat campuradukkan dengan kesembilan karunia perlengkapan dan ini bisa membingungkan ajaran tentang kharismata.
Contoh : Saya mendengar langsung seseorang memberi ceramah dan menyebutkan dengan jelas nama organisasi Gereja yang katanya telah mengajar keliru bahwa karunia Roh Kudus hanya terdiri dari sembilan karunia Roh Kudus. Padahal karunia Roh Kudus lebih dari sembilan. Disini, justru penceramah itulah yang kurang pengetahuan dan tidak dapat membedakan karunia-karunia tersebut.
1 Korintus 12:7-11 -> Disana dicatat ke-sembilan karunia Roh Kudus, kesemuanya adalah karunia-karunia Roh untuk perlengkapan supranatural menyertai pelayanan. Karunia-karunia Roh Kudus tersebut hanya sembilan karunia roh, tidak lebih.
Roma 12:6-8 -> Disana kharismata, karunia-karunia Roh Kudus dicatat bercampur dengan karunia talenta atau panggilan pelayanan. Beberapa karunia talenta atau panggilan pelayanan dicatat karunia untuk melayani, karunia untuk mengajar, karunia menasehati, karunia pimpinan, karunia kemurahan, semua hendaknya melakukan dengan sukacita.
Begitu juga ada beberapa karunia dicatat dalam Efesus 4, dan juga dalam 1 Petrus 4, rentetan jumlah karunia-karunia cukup banyak. Hanya dalam tulisan ini tidak akan merinci keseluruhannya. Jelaslah, bahwa karunia-karunia Roh Kudus sebagai perlengkapan adikodrati untuk pelayanan sebagaimana ditulis dalam 1 Korintus 12:7-11, hanya terbatas kepada sembilan karunia Roh Kudus. Selain daripada itu ialah karunia atau talenta panggilan untuk melayani.
Seseorang dengan begitu baik dapat mengajar yang sangat disukai karena metode mengajarnya memudahkan orang untuk mengerti dengan cepat. Hal tersebut telah banyak saya lihat dalam Gereja. Begitu juga seorang anggota jemaat dapat menjadi alat untuk mampu menasehati orang lain dengan kemampuan bahkan melebihi Gembala sidang. Seseorang begitu dengan mudah dapat memberi atau mengorbankan sesuatu kepada orang lain, sedangkan orang yang lebih kaya daripadanya tidak mampu melakukan apa dikorbankannya. Begitu banyak lagi contoh-contoh lain yang membuat perbedaan kemampuan karena karunia atau panggilan oleh Roh Kudus kepada seseorang. Kesembilan karunia-karunia Roh Kudus sudah jelas berbeda dengan karunia talenta untuk melayani sesuai karunia Roh itu sendiri.