MANUSIA
Tubuh | Jiwa | Roh |
Pendengaran | Pikiran | Intuisi |
Penglihatan | – | – |
Penciuman | Kehendak | Suara Bathiniah |
Perabaan | – | – |
Pencicipan | Perasaan | Hate Nurani |
Iblis penguasa roh diudara | ARENA | Allah roh adanya |
Allah yang Roh adanya dan oleh Roh Kudus bekerja dalam hati manusia, karena disitulah kediaman roh manusia. Roh Kudus yang bertahta di hati manusia membimbing manusia kepada kesempurnaan atau kedewasaan oleh Firman Allah. Roh Kudus menjadi dinamika mendorong orang percaya supaya melakukan kehendak Allah yaitu Firman Allah.
Itulah sebabnya orang harus rajin mendengar Firman Allah yang melahirkan iman dan membawa Gereja kepada pertumbuhan yang pasti ke dalam Yesus Kristus. Yang dibutuhkan oleh orang percaya harus mampu mempersembahkan tubuhnya menjadi korban yang hidup. Kehendak daging adalah musuh yang terbesar dari Roh Kudus. Mempersembahkan tubuh sebagai korban sama dengan menyangkal diri supaya bertumbuh terus dalam pertumbuhan rohani (baca: Roma 12:1, Galatia 5:17, Matius 16:26).
Karena itu dari dalam hati orang percaya Roh Kudus terus bekerja dan terus membaharui pikiran kita supaya tetap mampu mengambil keputusan-keputusan rohani untuk melakukan kehendakNya. Pikiran orang percaya, menjadi bagian yang sangat penting untuk secara terus menerus dapat dibaharui oleh Roh Kudus untuk selalu dikuasai oleh Roh Kudus (Roma 12:2, Filipi 2:5). Jiwa manusia menjadi arena perebutan di antara kekuatan Roh Kudus dan iblis melalui kehendak daging (perhatikan cara kerjanya dalam uraian berikut).
Melalui pancaindra manusia berhubungan atau kontak langsung dengan dunia fisik. Iblis melalui pancaindra ingin mempengaruhi jiwa kita supaya dapat dipengaruhi dan mengambil keputusan-keputusan setuju kehendak daging. Bagaimanapun juga daging dan darah selalu bertentangan dengan kehendak Roh karena memang keduanya selalu bertentangan. Pancaindra melalui kontak fisik dengan alam lingkungan dapat menstimulasi keinginan daging kita untuk melakukan apa yang diindrai dari lingkungan yaitu, perkara-perkara duniawi (baca: 1 Yohanes 2:15-17, Galatia 5:17, Efesus 6:12).
Rahasia Hidup Berkemenangan
Mengecapi kehidupan iman yang berkemenangan terus terang saja bahwa syarat yang utama harus sudah dialami yaitu telah mengalami bukan saja lahir baru tetapi telah dibaptis atau dipenuhkan oleh Roh Kudus. Bahkan sudah dipenuhkan oleh Roh Kudus belum menjadi bahwa orang percaya telah menjalani hidup rohani yang berkemenangan.
Kelengkapan kuasa Roh Kudus, tidak menghilangkan kehendak bebas seseorang. Disini justru orang percaya harus diperlengkapi pengetahuan tentang bagaimana mengendalikan kehendak bebas yang ada. Perhatikan nasehat Paulus.
Galatia 5:16-18 “Maksudku ialah, hiduplah oleh Roh maka kamu tidak akan menuruti kehendak daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan kehendak Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging, karena keduanya bertentangan sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup dibawah hukum Taurat”.
Tersirat di dalam Firman Allah di atas dimana Paulus memberi peringatan bahwa “dipenuhkan oleh Roh Kudus” belum menjadi jaminan bahwa kita telah berhasil sepenuhnya hidup dibawah pimpinan Roh. Rupanya tetap ada peluang orang yang telah dipenuhkan tetapi masih hidup dibawah kehendak daging (taurat). Dipenuhkan oleh Roh menjadikan dalam diri orang percaya adanya dua kekuatan yang saling bermusuhan dan kedua kekuatan tersebut terlibat dalam peperangan rohani terus menerus.
Unsur kehendak bebas kelihatan jelas ada pada orang percaya kepada siapa orang percaya memberi kedaulatan untuk memimpin kehidupan ini. Artinya, kepada kekuatan siapakah kita memberi diri untuk takluk maka kepadanyalah kemenangan itu. Artinya, apabila kita menyerahkan diri kepada kehendak daging maka kehendak daginglah yang memerintah hidup kita. Sebaliknya apabila kita memberi diri dibawah notoritas kehendak Roh maka Dialah yang berotoritas dalam kehidupan orang percaya. Roh Kudus hanya berkewajiban mendorong, membimbing dan berkehendak supaya kita menyerah selalu kepada kehendakNya. Namun, keputusan untuk hidup di bawah otoritas Roh Kudus adalah hasil keputusan kita. Perhatikanlah aya Firman Allah berikut :
Galatia 5:24-25 “Barangsiapa menjadi milik Yesus Kristus, Ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh”
Kita telah menerima Yesus Kristus telah dalam posisi berkemenangan karena telah menyalibkan semua keinginan daging. Berkemenangan dengan arti musuh telah ditaklukkan telah menjadi tawanan setiap hari. Konsekuensi hidup di dalam Tuhan Yesus bahwa kita harus mempunyai keberanian iman untuk mengambil langkah mematikan semua keinginan daging. Bukan Roh Kudus yang menyalibkan tetapi kita orang percaya yang bertindak menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.