Roh Kudus Menjadikan Gereja Kharismatis
Pada waktu dipenuhkan oleh Roh Kudus kita mesti meluaskan otoritas pribadi Roh Kudus didalam diri dan itu akan menghasilkan terbitnya buah-buah Roh Kudus dalam diri orang percaya. Buah-buah Roh Kudus adalah mewujudkan karakter atau sifat Yesus Kristus dalam diri orang percaya. Karunia-karunia Roh Kudus diberikan oleh Roh Kudus sebagai pertanggungjawaban orang percaya untuk melanjutkan misi Kristus. Karya Kristus yaitu penebusan atas dosa isi dunia harus diwartakan. Karena itu karunia-karunia Roh Kudus menjadi perlengkapan pelayanan bagi orang percaya yang terpanggil untuk melayani Dia.
Kepenuhan Roh Kudus dan dilanjutkan dengan manifestasi karunia-karunia bagi orang percaya untuk melaksanakan pelayanan. Roh Kuduslah yang empunya karunia-karunia bukan GerejaNya. Pewujudan kembali karunia-karunia didalam Gereja masa kini merupakan persiapan Gereja untuk menyongsong kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya. Yang mempunyai semua karunia-karunia oknum Roh Kudus berada dalam diri orang percaya. Diperlukan masa kini adalah satu, kesadaran tentang tanggung-jawab tubuh Kristus. Kemampuan untuk melaksanakan sudah berada didalam Gereja Tuhan. Karunia-karunia Roh Kudus (Kharismata) tidak akan pernah berwujud atau menjadi nyata selama Gereja berdiam diri, karena karunia-karunia itu adalah satu perlengkapan yang menyertai Gereja yang melayani.
Pernah dalam satu diskusi ada pertanyaan tentang mengapa karunia-karunia Roh Kudus yang dijanjikan Alkitab tidak beroperasi dalam Gereja masa kini. Saya meralat pertanyaan itu, bahwa bukan semua Gereja tetapi sebagian besar Gereja tidak mengalami manifestasi mujizat tersebut. Saya menjawab bahwa karunia-karunia itu adalah satu perlengkapan untuk tugas utama Gereja. Perlengkapan itu menjadi jelas dalam pelayanan apabila Gereja Tuhan melakukan amanat pelayanan, misalnya, Gereja harus keluar untuk memberitakan Injil. Karunia adalah manifestasi (penyataan) yang menyatakan diri apabila dibutuhkan untuk tugas tertentu. Apabila Gereja berdiam diri tentu kita tidak boleh mengharapkan memiliki perlengkapan itu. Karunia-karunia bukanlah milik Gereja tetapi tetap milik Roh Kudus.
Secara potensial bahwa semua karunia-karunia Roh Kudus diperuntukkan bagi orang percaya yang didiami Roh Kudus kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. Maka secara praktis karunia-karunia itu ada tetapi hanya boleh berwujud bila kita melayani (Efesus 4:7). Kedaulatan untuk menyatakan diri tetap berada kepada Roh Kudus bukan kepada diri orang percaya. Sebab Ia memberi karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus seperti yang dikehendakiNya.
Roh Kudus menjadikan Gereja menjadi bersifat khismatis, yaitu Gereja adalah identik dengan mengemban tugas supaya dapat memenangkan isi dunia bagi kerajaanNya. “Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh” (Yesaya 62:1).