Roh Kudus Menghidupkan Gereja Sebagai Tubuh Kristus
“Tinggallah didalam Aku dan Aku didalam kamu, sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah jikalau kamu tidak tinggal didalam Aku” (Yohanes 15:4).
Yesus Kristus menjelaskan keinginanNya supaya orang percaya tidak dapat berpisah dariNya dan tinggal tetap didalam Dia. Bagaimana perkara itu dapat terjadi? Bagaimanapun perkataan Yesus adalah suatu pernyataan dan harus diwujudkan. Pekerjaan Roh Kuduslah yang akan mewujudkan supaya orang percaya dapat tinggal didalam Yesus untuk selama-lamanya. Sebab itu, ketika Yesus berkata, “Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu; adalah lebih berguna bagi kamu jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi Penghibur itu tidak akan datang kepadamu. Tetapi jakalu Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu”. Yohanes 16:7).
Setelah Roh Kudus turun, orang percaya diikat dengan satu persekutuan yang indah dengan Yesus Kristus, melalui pekerjaan Roh Kudus. Persekutuan itu diwujudkan bahwa kita orang percaya adalah tubuhNya, dan Yesus Kristus adalah Kepala atas tubuh itu. Sebagaimana kepala dan tubuh adalah satu, demikianlah terwujud persekutuan Kristus dan Gereja untuk seterusnya.
Efesus 1:22-23 “Dan segala sesuatu telah diletakkan dibawah khaki Kristus dan Dia telah diberikanNya kepada jemaat, sebagai kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuhNya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu”.
“Jemaat yang adalah tubuhNya, yaitu kepenuhan Dia”. Yesus Kristus yang adalah kepala tubuh berada di Sorga, semua orang percaya yang lahir baru sebagai tubuhNya diatas bumi adalah kepenuhan Dia. Tuhan Yesus telah menetapkan satu prinsip bagaimana akan menggenapkan kehendak Dia di zaman Roh Kudus, Gereja tempat kediaman Roh Kudus sebagai tubuhNya harus melaksanakan semua apa yang dikehendaki dan direncanakan Kepala.
Prinsip otorisasi ini dapat dimengerti dengan melihat hubungan antara kepala dan tubuh yang berlaku dalam diri manusia. Semua yang dilakukan tubuh adalah satu keputusan yang datang dari kepala. Sebab otak yang menjadi tempat berpikir (kedudukan intelek) dalam mempertimbangkan, merenungkan dan memutuskan segala sesuatu untuk dikerjakana terletak di kepala. Sehingga, semua komando tentang apa yang hendak dilakukan datang dari Kepala. Tubuh tempat terletaknya organ yaitu alat untuk melaksanakan kehendak kepala. Sehingga terjadi keharmonisan dalam tubuh manusia segala yang direncanakan dapat dilaksanakan. Begitu juga berlaku dalam tubuh Kristus. Yesus Kristus telah meletakkan dasar keselamatan melalui kematianNya di kayu salib Golgota, Gereja Tuhanlah yang harus melaksanakan seluruh “amanatNya” untuk memberitakan keselamatan kepada seluruh dunia. Gereja adalah kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu. Misi Kristus tidak menjadi sempurna tanpa keselamatan isi dunia Gereja berkewajiban sebagai tubuh untuk memberikan amanat mulia itu, memang Gereja adalah kepenuhan Dia.
Makna utama tubuh Kristus, supaya kita tahu bahwa kita adalah tubuhNya dan dapat melakukan tugas yang diamanatkan Kristus Kepala Gereja.
Pertama, Matius 25:14-30, perumpamaan tentang “talenta”. Talenta telah dibagikan, maka tanggung-jawab kita memperdagangkan talenta itu. 1 Korintus 12:14, bahwa tubuh itu bukan hanya satu anggota tapi banyak anggota. Selanjutnya, bahwa tiap anggota mempunyai tugas berbeda dengan anggota yang lain. Semua anggota harus melakukan pertanggung-jawaban fungsionalnya dalam tubuh Kristus.
Pekerjaan Roh Kudus yang organis ini membuat semua orang percaya harus bergerak dan hidup, bertanggung-jawab kepada fungsinya. Makna tubuh Kristus berarti semua orang percaya harus mengetahui tempatnya, tidak memberi tempat kepada orang yang dengan alasan tertentu tidak dapat melayani Dia. Semua mesti memperdagangkan talenta itu untuk Dia. Bila ada yang tidak mau melayani maka itu berarti bukan tidak sanggup tetapi tidak mau melakukannya, contoh jelas kepada hamba yang mendapat satu talenta dan menguburkan talenta itu. Dia menolak melaksanakan amanat yang empunya talenta.
Sebagai anggota tubuh tidak boleh terjadi kekacauan tugas diantara anggota-anggota itu. Khaki tentunya tidak boleh karena memang tidak mampu melakukan tugas mata atau telinga sudah pasti tidak dapat melaksanakan tugas tangan dan sebaliknya. Semua orang percaya sudah pasti mempunyai tempat dalam tubuh Kristus.
Bagaimanakah kita mengetahui tempat kita dalam tubuh Kristus. Karena itu semua orang percaya harus selalu terlibat dalam persekutuan ibadah. Melalui kegiatan didalam ibadah dan melalui latihan-latihan pelayanan yang dikerjakan setiap ibadah. Akhirnya, Roh Kudus akan menyatakan kepada kita apa yang harus dikerjakan dalam melayani Dia. Tidak mungkin kemampuan melayani dengan talenta dapat kita temukan tanpa terlibat dalam persekutuan orang percaya.
Kedua, 1 Korintus 12:25-26, dalam anggota tubuh Kristus tidak ada satu anggota lebih indah dari anggota lainnya. Karena, semuanya merupakan satu persekutuan dan saling melengkapkan satu dengan yang lain. Kesempurnaan terjadi dalam persekutuan yang terdiri dari berbagai talenta atau karunia yang saling membutuhkan.
Jika terjadi bahwa satu anggota merasa sakit, maka semua anggota turut merasakan penderitaan tersebut. Bila satu bersukacita, maka seluruh anggota ikut bersukacita. Perasaan kebersamaan harus dimiliki oleh semua anggota tubuh Kristus. Anggota jemaat tidak ada yang harus merasa terisolasi. Anggota jemaat harus saling mengasihi dan saling memperhatikan.
Ibrani 10:25 Sebagai anggota tubuh Kristus harus sangat memperhatikan pertemuan ibadah kita. Persekutuan ibadah adalah manifestasi bahwa kita adalah satu tubuh didalam Dia. Dalam ibadah kita saling menasehati dan saling membangun, sehingga fungsi kita dalam tubuh Kristus semakin bertumbuh sempurna menjelang hari Tuhan.