Melalui penyangkalan diri, maka satu persatu karakteristik atau buah Roh Kudus menjadi kenyataan dalam moral orang percaya. Pertama-tama, ialah “kasih”, karena kasih menjadi sifat utama dari Allah. Kemudian buah yang lain, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan dstnya secara pasti menjadi karakter atau moral. Buah-buah Roh Kudus harus mendominasi kelakuan orang percaya sehari-hari.
Efesus 5:18: “Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh”.
Peringatan di atas bukan berarti bahwa mereka orang percaya di Efesus semuanya sebelumnya mempunyai kebiasaan selalu mabuk oleh anggur. Paulus sedang memberi keterangan tentang bagaimana pola hidup bila “penuh” dengan Roh Kudus. Kalau seseorang mabuk oleh minuman keras (anggur) secara pasti keadaan orang itu sedang dibawah kendali minuman keras dan cenderung melakukan hal yang tidak etis yaitu kehendak daging. Demikianlah gambaran bila kita penuh oleh Roh maka kita harus dibawah kendali otoritas kuasa Roh Kudus. Perhatikan hidup dibawah kendali bukanlah suatu himbauan, tetapi printah. Mabuk dipakai kata Yunani “asotia” yang berarti tidak dapat mengawasi dirinya sendiri. Dalam keadaan dipengaruhi oleh minuman keras. Sebaliknya dibawah keadaan penuh Roh Kudus bukan berarti kita kehilangan jati diri tetapi justru kita penuh pengendalian diri, artinya secara kesadaran penuh kita memberi diri takluk kepada kehendak Firman Allah dan melimpah buah-buah roh (Galatia 5:25).
Efesus 5:19: “Dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyilah dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati”.
Orang percaya yang dipenuhkan Roh Kudus yang memiliki moral Kristus yaitu buah-buah Roh Kudus, harus mempunyai model hidup yang disaksikan orang banyak. Hadiwijono, dalam bukunya Baptisan dan Kepenuhan, menulis bahwa semua orang yang dipenuhkan Roh Kudus harus mampu menampilkan pola hidup yang mengutamakan “persekutuan” bersama-sama orang percaya, melimpah pujian dan nyanyian rohani serta ucapan syukur kepada Tuhan. Berkata-kata seorang kepada yang lain, adalah satu kehidupan ibadah persekutuan dengan semua orang percaya. Kasih sebagai buah Roh yang pertama hanya mampu diwujudkan di dalam persekutuan dengan orang percaya lainnya. Demikian pula kedelapan buah roh lainnya hanya dapat berwujud melalui kehidupan persekutuan sesama tubuh Kristus. Hendaklah kamu penuh dengan Roh, sebenarnya suatu perintah supaya hasil kepenuhan harus tampak.
Memang buah-buah Roh bagian misi setiap orang percaya, keberadaan tiap orang percaya harus menjadi garam di tengah dunia. Semua orang percaya dimanapun dia berada pasti sedang mengemban misi penyelamatan sebagai pertanggungjawaban iman, membawa sebanyak mungkin orang-orang kepada keselamatan di dalam Tuhan Yesus Kristus (Matius 5:13).
Ketiga, Mengalami Dinamika Pertumbuhan Rohani terus menerus.
Tanda bukti yang ketiga, yaitu bukti terjadinya pertumbuhan rohani terus-menerus menuju kepada kedewasaan atau kepenuhan Kristus. Salah satu maksud mengapa Roh Kudus dicurahkan untuk mendiami orang percaya yaitu supaya bertumbuh terus dalam kebenaran. Tingkat pertumbuhan rohani ini juga harus menjadi satu bukti tanda dipenuhkan oleh Roh Kudus.
Yohanes 16:13. “Tetapi apabila Ia datang yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran . . . . . . . “.
Firman Allah adalah Allah sendiri (Yohanes 1:1). Mempunyai dimensi rohani limpah dengan misteri rahasia Allah. Dunia tidak dapat mengerti hikmat Allah, intelek manusia sangat terbatas. Siapakah yang dapat mengerti apa yang ada dalam hati Allah selain Roh Kudus. Manusia sendiri sukar dan tidak dapat memahami. Tetapi apabila kita memiliki Roh Allah maka kita akan mengerti apa yang ada di hati Allah.
Efesus 1:3-4 “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kita segala berkat rohani di dalam Sorga. Sebab di dalam Dia, Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat dihadapanNya”.
Sesungguhnya, di dalam Kristus Yesus ketika Dia memberi diriNya untuk mati di kayu salib Golgota, Dia tidak datang memberi diriNya saja, tetapi juga di dalam Dia oleh kematianNya, maka segala kekayaan kemuliaan Sorga telah diberikan kepada GerejaNya. Firman Allah berkata, “sudah memberkati kita dengan segala berkat rohani di dalam Sorga”. Bagaimana cara untuk mewujudkan segala kekayaan rohani sorgawi yang harus menjadi milik orang percaya. Kedewasaan rohani menjadi kunci segala keberkatan sorgawi dapat menjadi kenyataan dalam kehidupan mengiring Dia.
Efesus 4:12-13. “Dan untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.”
Roh Kudus aktif mendorong dan memberi kesanggupan rohani supaya Gereja Tuhan dapat bertumbuh kedalam semua kepenuhan Kristus. Perjanjian keberkatan rohani tergantung bagaimana kita bertumbuh didalam Dia.