Jelaslah bahwa Paulus mengalami dua kali momentum Roh Kudus yaitu, pertama, ditengah perjalanan ke Damsyik, dia dipanggil Tuhan, ketemu Tuhan dan Paulus bertobat ditengah jalan. Pada waktu itu dia lahir baru oleh Roh Kudus, melalui Firman Allah yang langsung berseru memanggil namanya, pada saat itulah dia mengalami “dimeteraikan oleh Roh”, sebagai milik Allah dan dipakai melayani pekerjaanNya. Kedua, di kota Damsyik, Tuhan menyuruh Ananias untuk melayani Paulus dan dalam pelayanan tersebut Paulus dipenuhkan oleh Roh Kudus (Kisah Para Rasul 9:17).
Contoh lain lagi, Kisah Para Rasul 19:1-2. Sekelompok murid mengaku bahwa mereka belum menerima kepenuhan Roh Kudus pada saat mereka percaya. Sekelompok murid-murid tersebut baru mengalami kelahiran baru atau dimeterai oleh Roh tatkala mereka percaya. Apabila tatkala percaya telah “dimeteraikan oleh Roh” dalam arti sama dengan telah dipenuhkan oleh Roh Kudus, sudah tentu murid-murid tersebut tidak memerlukan lagi dipenuhkan dengan Roh Kudus. Tapi jelas mereka menjawab mereka belum dipenuhkan bahkan belum pernah mendengar adanya Roh Kudus. Atas pelayanan Paulus maka mereka semua dipenuhkan oleh Roh Kudus. Karena itu, semua orang percaya harus mengalami “dipenuhkan atau dibaptiskan oleh Roh Kudus”. Begitu percaya bukanlah berarti telah dipenuhkan oleh Roh Kudus.
Apabila kita baru mengalami pengalaman lahir baru kita telah merasa persekot keselamatan oleh Roh Kudus dilimpahkan kepada kita. Marilah kita lebih merenungkan keselamatan apa yang akan terjadi apabila Roh Kudus sepenuhnya telah mengendalikan GerejaNya. Dan itu tidak akan pernah terjadi, terkecuali kita membuka diri mengalami kepenuhan Roh Kudus.
Kelahiran baru pada saat percaya adalah satu perobahan posisi dari manusia daging yang berdosa dilahirkan oleh Roh menjadi manusia rohani masuk dalam keluarga Allah menjadi anggota tubuh Kristus (II Korintus 5:17). Namun dipenuhkan oleh Roh Kudus berarti Allah telah bertempat tinggal dalam diri kita dan kita akan segera berlayar mengarungi dan mengalami semua janji-janji ilahi yang luar biasa sampai akhirnya Roh Kudus membawa kita sebagai jemaat yang tidak bercacat dan bercela, limpah dengan semua marifat hikmat dan mengalami kepenuhan Kristus (Efesus 4:13, Filipi 1:9-10).
Kapankah Orang Percaya Dipenuhkan oleh Roh Kudus
Pada saat orang menjadi percaya “dimeteraikan oleh Roh Kudus” (Efesus 1:13), yaitu oleh Roh Kudus dia dilahirkan baru dan menjadi anggota tubuh Kristus, bukan lagi orang asing tetapi telah menjadi keluarga Allah (Efesus 2:19). Pengalaman itu bukan kepenuhan Roh Kudus, bila hendak lebih masuk dalam kemuliaan harus memberi diri dipenuhkan atau dibaptis oleh Roh Kudus. Contoh-contoh telah diketengahkan pada tulisan sebelumnya. Terlalu banyak orang Kristen hanya berhenti pada pengalaman lahir baru. Sesuai firmanNya kita harus mengizinkan tubuh kita menjadi tempat kediamanNya supaya semua otoritas Roh kudus mampu dimanifestasikan melalui kehidupan orang percaya.
Paulus telah bertemu Yesus ditengah jalan menuju ke Damsyik, tetapi dia belum dipenuhkan oleh Roh Kudus pada saat dia bertobat. Tuhan merencanakan menjadikan Paulus menjadi alat yang melebarkan kerajaanNya, karena itu Paulus harus dipenuhkan oleh Roh Kudus. Dan melalui pelayanan Ananias, Paulus dapat melihat dan sekaligus “penuh” dengan Roh Kudus. Terjadi pula di Efesus, bahwa murid-murid disana telah lama percaya tetapi belum penuh dengan Roh Kudus dan melalui palayanan Paulus mereka semua dipenuhkan oleh Roh Kudus.
Apabila seandainya setiap orang tatkala percaya pada waktu itu sesuai firman memang benar telah dipenuhkan, jelaslah sudah tentu tidak akan pernah ada pertanyaan dari rasul kepada mereka, “sudahkah engaku penuh Roh Kudus tatkala engkau percaya?”, tidak akan pernah ada sebab tidak relevansi. Baca Kisah Para Rasul 19:1-3.
Beberapa contoh dari hal orang-orang besar Gereja yang menjadi besar setelah mengalami kepenuhan Roh Kudus seketika pelayanan mereka berubah :
Siapapun pasti mengenal nama besar Charles Finney, bapak Gereja Methodis di Amerika Serikat, dia menjadi berhasil sebab dipenuhkan oleh Roh Kudus. Billy Graham, penginjil besar abad ini adalah anggota Gereja Methodis di Amerika Serikat. Charles Finney mengalami baptisan Roh Kudus setelah cukup lama menjadi penginjil. Setelah pengalaman baptisan Roh Kudus yang dia alami maka pelayanannya mendapat kekuatan berlipat kali ganda. Sebab yang empunya otoritas manifestasi Roh Kudus telah berada dalam kehidupannya.
Dwight L. Moody, penginjil terbesar awal abad ini di Amerika Serikat, dalam kesaksian dia merasa bahwa dia telah berhasil dalam pelayanan. Sebagai gembala dia memperhatikan selalu ada dua ibu tua anggota jemaat yang setiap ibadah selalu melimpah dengan doa kepada Tuhan. Akhirnya, Pdt. D.L. Moody bertanya kepada kedua ibu tadi bahwa apa yang mereka doakan dan D.L. Moody sangat terkejut mendapat jawaban mereka bahwa supaya Pdt. D.L. Moody dipenuhkan oleh Roh Kudus untuk melipat-gandakan kuasa pelayanan. D.L. Moody sangat terkejut dan menyadari kekurangannya bahwa ternyata dia belum dipenuhkan oleh Roh Kudus. “My heart was not in the work of begging, I could not appeal, I was crying all the time that God would fill me with His Spirit. Well, one day, in the city of New York, oh what a day, I cannot describe it. It almost too sacred an experience to a name. Paul had an experience of which he never spoke for fourteen years, I can only say that God revealed Himself to me.” (Ibid. Hal. 134).
D.L. Moody dipenuhkan oleh Roh Kudus ketika dia berada di New York dan sejak itu pelayanannya menjadi berlipat ganda, dalam waktu yang singkat ribuan orang bertobat dibawah pelayanannya. D.L. Moody memandang hari kepenuhannya seperti hari yang sangat sakral.
Kesaksian-kesaksian di atas sengaja ditampilkan bahwa penginjil besar tersebut di atas juga belum penuh Roh Kudus ketika mereka percaya. Bahkan telah menjadi pendeta sekian lama barulah mengalami kepenuhan Roh Kudus.
Tuhan Yesus berkata : “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di Sorga. Ia akan memberi Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepadaNya. (Lukas 11:13).
Anugrah baptisan Roh Kudus hanyalah kepada mereka yang merindukan dan meminta kepada Allah. Patut dicamkan bahwa Roh Kudus itu adalah Oknum, Dia memiliki kehendak dan perasaan, sehingga Dia dapat didukacitakan.
Basilea Schlink, dalam “Hidup yang dikuasai Roh”, menulis satu kenyataan bahwa mereka yang telah percaya kepada Yesus tidak dengan otomatis menerima Roh Kudus. Itu jelas menunjukkan bahwa pengalaman kepenuhan Roh Kudus tidak perlu diberikan dengan segera, meskipun pertobatan itu sendiri dikerjakan oleh Roh Kudus. Demikian juga dengan baptisan air biasanya tidak meliputi pengalaman ini. (Hal.21).
Kita datang kepada kesimpulan tentang kapankah orang percaya dapat dipenuhkan oleh Roh Kudus :
1. Kepenuhan Roh Kudus dapat terjadi segera setelah kita percaya, tergantung sikap kita dalam menyiapkan diri untuk kepenuhan Roh Kudus, juga tergantung kehendak Roh Kudus itu sendiri. (Kisah Para Rasul 10:44-48, Kisah Para Rasul 9:17).
2. Dapat pula terjadi dalam waktu relatif lama sejak kita percaya. Dipenuhkan Roh Kudus menyangkut dua pribadi, yaitu, orang percaya yang menerima dan Roh Kudus yang membaptis.
Tentang kapankah kita dipenuhi oleh Roh Kudus juga diingat keterkaitan dengan dua hal utama, yaitu bagaimana prasyarat kesediaan hati kita untuk melengkapi diri dengan seluruh kehendak Firman Allah untuk dipenuhkan Roh Kudus. Begitu pula jangan lupa bahwa Roh Kudus adalah satu Oknum yang mempunyai perasaan dan kehendak. Sikap pribadi dan mengerti serta percaya kehendak Firman tersebut sangat menentukan untuk dapat dipenuhkan oleh Roh Kudus.