Theologi


3.2. Tritunggal dalam Perjanjian Baru. Ajaran Trinitas dalam Perjanjian Lama semakin jelas dalam Perjanjian Baru. Kalau dalam Perjanjian Lama masalah Allah yang berpribadi lebih dari satu hanyalah tampak dari bukti nama-nama yang dipakai oleh Allah dan penampakan Allah dalam wujud Malaikat. Tetapi dalam Perjanjian Baru Trinitas telah menyatakan diri. Yesus Kristus telah disembah sebagai Allah, demikian pula Roh Kudus. Dalam Perjanjian Baru ketika oknum Allah: Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus telah menyatakan diri secara terbuka lengkap dengan fungsi Ilahi yang berbeda. 
Walaupun dalam Perjanjian Baru ketiga oknum Allah telah tampak dengan jelas, namun penekanan ke-Esa-an sepanjang Perjanjian Baru juga menjadi bukti bahwa Allah dalam perwujudanNya selalu dalam ke-Esa-an. Ayat-ayat Firman Allah yang menekankan bahwa hanya ada satu Allah yaitu: 1 Korintus 8:4-6; Efesus 4:3-6; Yakub 2:19; Yohanes 10:30; 17:11; Galatia 3:20, dan seterusnya. 


Bukti Ketiga Oknum adalah Allah.
(1)  Bapa diakui sebagai Allah sebagai kelanjutan Jehovah dalam Perjanjian Lama. Hal tersebut jelas tidak akan terjadi perbedaan, Yohanes 6:27; 1 Petrus 1:2; Lukas 2:49; Markus 8:38.


(2) Yesus adalah Allah sebagaimana ketiga sifat yang dimiliki oleh Bapa sebagai Allah, juga ketiga sifat itu dimiliki Yesus Kristus. Yesus Maha Tahu (Matius 9:24), Ia Maha Kuasa (Matius 28:18), Ia Maha Hadir (Matius 28:20). Yesus melakukan pekerjaan yang dilakukan Bapa, yaitu bahwa Dia mengampuni orang berdosa (Markus 2:1-12), Dia membangkitkan orang mati (Yohanes 12:9) selanjutnya bahwa Dia yang menciptakan segala sesuatu (Yohanes 1:3), menghakimi umat manusia (Yohanes 5:27). Dia dipanggil Tuhan oleh murid-muridNya (Yohanes 13:13). Para malaikat menyaksikan bahwa Yesus adalah Tuhan (Lukas 2:11). Sebagai Firman maka Dia dikatakan “adalah” Allah (Yohanes 1:1). Yohanes tidak mempunyai kata lain selain menyatakan kebenaran bahwa Dia berbeda dengan Bapa dan Dia adalah Allah (Yohanes 1:1, 14).


(3) Roh Kudus diakui sebagai Allah, Roh Kudus sebagai Allah dan memiliki sifat-sifat yang ada kepada Allah. Dia Maha Tahu (1 Korintus 2:10), Dia juga Maha Hadir (1 Korintus 6:19), Roh juga Maha Kuasa memberi kuasa kepada GerejaNya (Kisah 1:8). Roh Kudus melahirkan kembali manusia (Yohanes 3:5-6, 8). Pekerjaan melahirkan kembali hanya dilakukan oleh Allah. 
Bukti ke-Esa-an dan kepadanan ketiga oknum Allah dalam Tritunggal kelihatan dalam ayat Matius 28:19, ketika Yesus memberi amanah agung kepada murid-muridNya untuk membaptis dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Dan ketiga gelar tersebut dipersatukan dengan lengkap menurut nama ke-Allah-an itu sendiri yaitu: Tuhan Yesus Kristus, gelar Bapa, Anak dan Roh Kudus dimateraikan dengan nama mereka masing-masing: Nama Bapa ialah Tuhan, Nama Anak ialah Yesus, Nama Roh Kudus ialah Kristus, Dia digelar sebagai yang dinamai oleh Roh Kudus. Karena itu, nama lengkap Tritunggal – Bapa, Anak dan Roh Kudus yaitu: Tuhan Yesus Kristus (Kisah 2:38; 10:48; 19:5) karena itu, alangkah sempurnanya apabila kita menyebut Tritunggal Allah yaitu: Bapa, Anak dan Roh Kudus untuk langsung memateraikan dengan Nama mereka: Tuhan Yesus Kristus. 


Gambaran Trinitas Allah
Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memiliki kualitas ke-Allah-an yang setara. Allah Bapa tidak lebih dari Anak demikian pula bahwa Anak tidak lebih dari Roh Kudus. Namun, dalam status kedudukan lembaga surgawi, kita harus mengetahui bahwa Bapa lebih tinggi dari Anak dan Anak lebih tinggi dari Roh Kudus. Bukti Alkitab bahwa Yesus Kristus sebagai Anak selalu taat dan melakukan kehendak Bapa. Begitu pula seterusnya bahwa Roh Kudus taat kepada Yesus Kristus (Yohanes 5:37; 12:49; 14:28; Yohanes 16:14-15; Yohanes 16:7). 
Beberapa ciri di alam semesta yang dapat dilukiskan untuk menjadi contoh pengertian Tritunggal yaitu: Air yang memiliki unsur kimia, zat padat, cair dan uap sekaligus. Air dapat menjadi es, dan cair serta uap sekaligus dengan berkeseimbangan. Suatu gambaran yang baik untuk menerangkan Tritunggal.  

Manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh, juga dalam waktu bersamaan secara seimbang bisa menjadi percontohan dari Tritunggal Allah begitu pula matahari yang terdiri dari matahari, sinarnya serta kekuatannya bisa menjadi ilustrasi tentang Tritunggal. Tetapi semuanya tetap tidak dapat menjadi ilustrasi yang secara tuntas dapat menggambarkan misteri Tritunggal. Bagaimanapun Tritunggal tetap merupakan satu misteri, karena kita sedang berbicara tentang sesuatu yang maha kuasa, maha pribadi yang menciptakan segala sesuatu cukup dengan berfirman. Tritunggal lebih diterima bila dipelajari dan diyakini dengan iman. :END:

Leave a Reply