Theologi

BAB III: PRIBADI ALLAH

Allah yang berpribadi merupakan pernyataan agung Ilahi, sehingga manusia tidak hanya mengenal Allah dalam bentuk kelembagaan yang biasanya kaku, tetapi mengenalNya secara pribadi. Sebenarnya istilah ‘pribadi’ atau ‘oknum’ atau ‘person’ mengandung arti keadaan orang-perorangan yang dapat dilihat dari seluruh sifat yang merupakan watak orang tersebut. Dengan istilah ‘pribadi’ ini, kita dapat mengenal seseorang lebih baik dan lebih dalam lagi. Jadi, Allah sebagai pribadi adalah Allah yang menyatakan diriNya dalam seluruh sifatNya, sehingga manusia mengenal siapa Dia.

1. Lembaga ke-Allahan dan Pribadi Allah. Istilah ‘Allah’ adalah istilah umum diseluruh dunia, walaupun dalam bentuk kata yang berbeda: EL (Ibrani); THEOS (Grika); DEUS (Latin); GOD (Inggris); ALLAH; DEWA; (di Minahasa dikenal dengan istilah ‘OPO’), dan lain-lain. Istilah Allah sebenarnya menunjuk pada suatu pengertian tentang ‘lembaga’, yang mempunyai otoritas mutlak atas seluruh alam semesta, dan kepadanya manusia menyembah. Bila dalam agama-agama polytheisme, lembaga ke-Allahan itu memiliki begitu banyak allah. Allah-allah ini masing-masing dengan sifat dan perannya sendiri-sendiri. Ada allah yang khusus mengurus kematian – dewa maut. Ada allah yang khusus mengurus hujan – dewa hujan, dan sederetan tugas serta sifat ataupun peran. Tetapi Allah-nya Alkitab adalah suatu pribadi (Maha Pribadi) Yang Esa. Maha Pribadi itu memiliki seluruh sifat Ilahi yang ada. Jadi dalam lembaga ke-Allahan itu berdiam pribadi Yang Esa dengan seluruh sifat Ilahi.

Lembaga manusia dapat terpisah dari pribadi manusia itu pada saat ia mati. Tetapi lembaga ke-Allahan menurut Alkitab itu tidak dapat dipisahkan dari Pribadi Allah, karena Allah itu hidup, dalam arti hidup kekal.

2. Allah itu berpribadi. Menarik sekaligus rumit, bila kita menyimak berbagai pandangan yang berkembang sejak Gereja mula-mula tentang pribadi Allah. Pribadi atau oknum atau Hypotasis (Grika) atau Persona (Latin). Bagaimana bentuknya berbagai nuansa pandangan mereka itu tidak akan dibicarakan dalam bagian ini. Tetapi yang terutama dibuktikan dulu dari Alkitab yakni bahwa Allah itu berpribadi. Bukti-bukti Allah berpribadi yakni antara lain:

2.1 Sebagai Pribadi; Allah memperkenalkan NamaNya. Ada bagian tersendiri membicarakan Nama Allah secara luas dan mendalam. Allah Alkitab memperkenalkan NamaNya, Keluaran 3:146:1-2. Nama itu jelas menunjuk pada pribadi.

2.2 Sebagai Pribadi; Allah dikenal dengan pikiranNya, Mazmur 139:17Yesaya 40:1350:9Zakharia 1:68:14-15Kisah Para Rasul 15:181 Korintus 2:1116. Hasil berpikir adalah maksud, niat atau rencana. Jelas, Alkitab berisi pikiran dalam bentuk rencana agung Allah untuk keselamatan dan kesejahteraan manusia. Hanya orang-orang rohanilah yang memahami rencana Allah itu.

Leave a Reply