Theologi

2.7. Kesimpulan. Awal pernyataan Allah tentang diriNya sendiri dalam Kejadian 1:1 ini sungguh-sungguh merupakan dasar utama pengenalan akan Allah yang benar itu. Beberapa kesimpulan penting dari Kejadian 1:1 ini, antara lain:

a. Allah memperkenalkan diriNya secara bertahap dan progresif kepada manusia.

b. Allah itu maha kuasa. Kemaha-kuasaan itu nyata dengan tegas ketika Ia mencipta. Allah dengan kemaha-kuasaanNya itu adalah Sang Pencipta, Khalik.

c. Kata ‘Allah’ itu sendiri tak dapat menampung keseluruhan idea dari kata ELOHIM di dalamnya.

d. Allah itu unik – tidak ada duanya – tidak ada persamaannya.

e. Allah itu sudah ada sebelum ada waktu.

f. Allah itu berdaulat penuh. Di dalam Allah-lah segala takdir itu berawal. Tetapi kedaulatanNya itu tidaklah menyuburkan fatalisme, sebab sifat-sifat utama lainnya dari Allah masih belum dibicarakan dan Kejadian 1:1 itu barulah awal perkenalan.

g. Allahnya Alkitab itu sungguh-sungguh menihilkan segala macam isme filosofis manusia yang mencoba menentangNya.

h. Allahnya Alkitab itu hanya dapat dipahami lewat iman.

3. Hakekat Allah – Ada.  Keberadaan atau eksistensi Allah sudah dibicarakan, bahkan Allah sendiri sudah mulai menyatakan diriNya kepada manusia. Kini muncul pernyataan, bagaimanakah sebenarnya sifat hakekat atau substansi Allah itu? Kalau eksistensinya saja sudah merupakan suatu pergumulan iman dan butuh penegasan Allah sendiri, apalagi manusia akan membicarakan hakekat atau substansiNya. Untuk memahaminya, maka Allah sendirilah yang mempersiapkan segala sesuatu dan memberi informasi yang cukup bagi manusia untuk mengenal siapa ia sebenarnya.

3.1. Allah menciptakan langit dan bumi dan segala isinya, Kejadian 1:12:3. Sangat jelas bahwa dengan kedaulatan dan kemaha-kuasaan-Nya, Allah menciptakan langit dan bumi. Dari ayat-ayat ini jelas bahwa dalam kisah pertama penciptaan itu hanyalah ‘kata atau nama Allah’ yang disebut-sebut sebagai pencipta. Bahkan tiga puluh lima kali kata ELOHIM itu disebut-sebut dalam ayat-ayat ini.

3.2. Allah mulai memperkenalkan ‘pribadiNya kepada manusia, Kejadian 2:4. Ayat ini membuka sebuah tahap baru untuk mengenal Allah lebih baik lagi. Ternyata ayat ini mengungkapkan bahwa yang menciptakan langit dan bumi itu adalah TUHAN ALLAH – YEHOVA ELOHIM (berkembang dari istilah ALLAH – ELOHIM, Kejadian 1:1-2:3, menjadi istilah TUHAN ALLAH – YEHOVA ELOHIM).

Penjelasan awal dari perkembangan istilah dalam ayat ini yakni: Didalam sifat kedaulatan dan kemaha-kuasaanNya itu, Allah mulai memperkenalkan pribadiNya, yakni TUHAN – YEHOVA. Tahap baru memperkenalkan diriNya itu adalah untuk memulai memperkenalkan ‘pribadi’Nya kepada manusia.

3.3 Pribadi Allah dalam hubungannya dengan manusia, dikenal dengan nama: TUHAN, Kejadian 2:43:24. Karena manusia ‘mahkota ciptaan’ Nya sendiri, maka Allah memperkenalkan pribadiNya. Jadi pribadi Allah itu diperkenalkan dalam hubungan Allah yang khusus dengan manusia. Keberadaan – eksistensi Allah dapat dikenal secara umum lewat wahyu umum, tetapi pribadi Allah hanya dapat dikenal khusus dalam hubunganNya dengan manusia, lewat wahyu khusus. Dalam pribadi Allah itulah manusia dapat memahami hakekat atau substansiNya.

Leave a Reply