Theologi

Catatan: Ternyata ayat-ayat ini menihilkan keyakinan ‘Deisme’ itu. Allah tidak sekedar mencipta lalu meninggalkan ciptaanNya itu untuk berproses sendiri. Allah hadir dan aktif berperan dalam alam ciptaanNya; lebih khusus lagi, dalam menyelamatkan umat manusia. Jadi, dengan pengungkapan pribadi Allah melalui pernyataan Nama ‘TUHAN Allah’. Deisme itu dinihilkan.

Jadi jelas sekali bahwa dalam hubungannya yang khusus dengan manusia, Allah memperkenalkan pribadiNya dengan sebutan atau nama: TUHAN – YEHOVAH. Hal ini lebih terbuka lagi setelah mempelajari seluruh kitab Perjanjian Lama itu. Istilah Allah – ELOHIM hanya disebut 3.000-an kali, sedangkan istilah TUHAN – YEHOVAH disebut 6.823 kali dalam Kitab Perjanjian Lama itu. PribadiNyalah yang dikedepankan, bukan lembaga.

3.4 Hakekat TUHAN Allah itu, ‘ADA’ yang kekal, Keluaran 3:14-15. Ketika Allah menyuruh Musa pergi ke Mesir untuk melepaskan orang Israel dari cengkeraman kekuasaan Firaun, Musa menanyakan nama pribadi Allah yang menyuruhNya, Keluaran 3:13. Pertanyaan itu penting, sebab allah-allah Mesir, dari yang rendah sampai yang tertinggi, mempunyai nama. Allah menjelaskan kepada Musa bahwa namaNya dalam bahasa Ibrani ditulis: EHEYEH ASHER EHEYEH, yang dipendekkan menjadi EHEYEH. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan I AM THAT (WHO OR WHAT) I AM, dipendekkan menjadi I AM. Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan AKU ADA YANG AKU ADA, dipendekkan menjadi AKU ADA. Dari sinilah kata Ibrani YAHWEH atau YEHOVAH itu berakar.

Kata-kata ini berarti: Aku adalah Dia yang Ada dengan sendirinya; Dia yang kekal; Dia yang senantiasa ada dan senantiasa akan ada. Kata-kata yang dipendekkan menjadi AKU ADA itu berarti: Dia yang senantiasa ada dan hidup. Nama ini sama artinya dengan ‘YEHOVAH Yang Kekal’.

3.5 Dibandingkan dengan ‘ada’nya umat manusia, Yesaya 40:6-8. Dibandingkan dengan ‘ada’nya Allah, maka eksistensi manusia hanya diumpamakan seperti rumput. Dengan kata lain, TUHAN Yang Kekal itu tidak dapat dibandingkan dengan eksistensi umat manusia yang fana itu.

3.6 Dibandingkan dengan ‘ada’nya alam semesta. Eksistensi alam semestapun tidak sebanding dengan ‘ada’nya TUHAN Allah . Alkitab memberi kesaksian, bahwa: Kejadian 1:1; TUHAN Allah yang menciptakan langit dan bumi (universe – alam semesta) ini.

2 Petrus 3:7; TUHAN Allah yang memelihara langit dan bumi ini. Matius 24:352 Petrus 3:10-13; TUHAN Allah akan membinasakan langit dan bumi ini; dan kemudian menciptakan langit dan bumi baru. Dengan kata lain, eksistensi alam semesta ini tidak kekal seperti ‘ada’nya TUHAN Allah.

Leave a Reply