Theologi

3.2 Allah itu sempurna, Ulangan 32:42 Samuel 22:31Mazmur 18:3119:8Matius 5:48. Suatu ungkapan prinsipil tentang pribadi Allah adalah kata ‘sempurna’. Ketika Lucifer diciptakan, dikatakan: “Gambar dari kesempurnaan engkau, . . .” Yehezkiel 28:12. Bahkan ditambahkan: “engkau tak bercela ditengah kelakuanmu”, Yehezkiel 28:15. Tetapi kata sempurna itu menjadi nisbi. Juga oleh nilai yang ada diantara manusia sejak ia diciptakan, maka kata sempurna itupun menjadi nisbi. Jadi kata ‘sempurna’ yang dipakai untuk malaikat dan manusia itu menjadi nisbi dan tidak dapat dipakai untuk memberi gambaran kesempurnaan pribadi Allah itu (simak baik-baik rangkaian kata dari ayat -ayat referensi diatas tadi).

Hampir tidak ada kata yang cocok untuk menerangkan keadaan dasar kesempurnaan pribadi Allah itu. Ada satu frasa yang dapat dipakai, yakni: “Maha sempurna“. Kata ‘Maha sempurna’ itu hanya dapat digambarkan orang bila ia dapat membuat gambaran dari gabungan sifat-sifat moral Allah. Kesempurnaan Allah ini sedemikian rupa sehingga tidak ada kesempatan atau celah bagi seorang theolog untuk mencari alasan bahwa dosa itu berasal dari Allah.

3.3 Allah itu Api Yang Menghanguskan – Terang – Tak terhampiri. Salah satu keadaan dasar pribadi Allah yakni: ‘Allah itu tak terhampiri’, 1 Tesalonika 6:16. Sebenarnya ‘tak terhampiri itu’ karena Allah bersemayam dalam terang. Jadi Allah itu adalah ‘terang yang tak terhampiri’. Sedangkan terang itu datang dari sumbernya, yaitu api. Makin besar api itu, makin tak terhampiri ia, karena sifatnya yang menghanguskan, Daniel 3:23. ‘Api’ itu menunjuk pada ‘kekudusan’ Allah, karena kekudusan Allah itu mutlak, maka Ia itu bagaikan ‘api yang menghanguskan’, Ibrani 12:29Keluaran 24:1733:20cf; Yesaya 10:17. Api itu menghasilkan terang – Allah itu disebut ‘Bapa segala terang’, Yakobus 1:17. Dimana ada terang disana tak ada kegelapan dan segala sesuatu menjadi kelihatan. Tetapi justru sumber terang itulah yang menyilaukan. Sedemikian terangnya atau menyilaukannya Allah itu sehingga ‘tak kelihatan’ oleh mata manusia.

Kekudusan Allah itu membinasakan manusia berdosa, Keluaran 3:2-533:201 Samuel 6:19-202 Samuel 6:6-7Yesaya 6:3-5. Tepatlah ungkapan itu bahwa Allah itu ‘Api yang menghanguskan, Terang yang tak terhampiri

4. Sifat-sifat (attributes) Allah. Sifat itu berarti: peri keadaan yang menurut kodratnya ada pada sesuatu; atau dasar watak; tabiat. Jelas sekali, sebagai pribadi manusia itu mempunyai sifat-sifat, yakni peri keadaan yang menurut kodratnya ada pada manusia. Demikian pula Allah. Untuk mengenal pribadi Allah, perlu bagi orang percaya mengenai sifat-sifat Allah.

Karena banyaknya sifat-sifat Allah, maka sepanjang zaman pergumulan theologia, para theolog pada umumnya membagi sifat-sifat Allah itu dalam dua bagian besar. Tetapi pembagian kedalam dua bagian besar itupun berbeda-beda menurut sudut pandang masing-masing penafsir. Lihat dibawah ini diberi gambaran perbedaan sudut pandang tersebut :

Leave a Reply