b. Allah itu benar (dalam arti true). Benar dalam arti true ini adalah kata sifat yang berarti: betul, sejati, asli, tulen, jujur, murni, sungguh-sungguh. Kata benar ini menunjuk pada sesuatu yang secara realita kokoh, permanen, tidak berubah, kekal. TUHAN Allah itulah yang benar – true (dibandingkan dengan keadaan manusia yang fana), Yeremia 10:10; Yohanes 3:33; 8:26; Roma 3:4. Ungkapan tentang Allah yang benar itu dikokohkan lagi oleh kesaksian Alkitab, Yohanes 7:28; 17:3; 1 Tesalonika 1:9; 1 Yohanes 5:20; Wahyu 6:10. Jadi kata ‘benar’ dalam arti true disini sebenarnya menunjuk pada sesuatu yang hakiki atau substansial, sehingga yang lain itu atau yang serupa dengannya adalah tidak benar, tidak sungguh, tiruan. Itulah sebabnya Allah menyatakan siapa diriNya: “. . . tidak ada Allah lain selain dari padaKu . . .”, Ulangan 4:39; Yesaya 44:6, 8; Yohanes 17:3. Yesuspun menyebut diriNya ‘Kebenaran – the Truth’, Yohanes 14:6. Roh Kudus pun disebut ‘Roh Kebenaran’ – the Spirit of Truth’, Yohanes 14:17; 16:13; 1 Yohanes 4:6.
Karena Allah itu benar – true, maka Firman Allah itu adalah kebenaran – the Truth, 2 Samuel 7:28; 1 Raja-raja 17:24; Yohanes 17:17; 2 Korintus 6:7; Efesus 1:33; 2 Timotius 2:15; Wahyu 19:9. Firman Allah yang adalah kebenaran itu, pasti kekal, Yesaya 40:8; 1 Petrus 1:25; Firman Kristus pun kekal, Matius 24:35; Markus 13:31; Lukas 21:33. Karena Allah itu benar dan FirmanNya adalah kebenaran, maka dari FirmanNya itu muncul hukum Allah. Allah memberi hukumNya untuk menyatakan keadilanNya. Bila keadilan manusia berdasarkan haknya, maka keadilan Allah berdasarkan kebenaran (dalam arti righteousness) yang dinyatakan dalam Firman Kebenaran (dalam arti truth-Nya).
Karena Allah itu benar – true, maka dari kebenaran – truth Allah itulah manusia dikuduskan atau dimurnikan. Setelah orang percaya dibenarkan, maka dalam tahap keselamatan selanjutnya, ia dikuduskan. Firman Allah (Firman Kebenaran – The Truth) dan Roh Kudus (Roh Kebenaran – The Spirit of Truth) lah yang menguduskan orang percaya, Yohanes 17:17, 19; Ibrani 10:22; Yakobus 4:8; Titus 2:14; 1 Tesalonika 4:3-4; 1 Petrus 1:2; Kisah 20:32; Roma 15:16; 1 Korintus 6:11; Efesus 5:26; 2 Tesalonika 2:13; 1 Petrus 1:12. Roh Kudus bekerja menguduskan orang percaya lewat pembenaran. Tetapi Firman Allah menguduskan jiwa manusia ketika wujud sikap batinnya berbentuk ketaatan pada kebenaran (truth), yang menjadi perbuatan kebenaran (the act of righteousness), 1 Petrus 1:22; 2 Tesalonika 2:13.
Sifat Allah yang benar itu memberi warna pada sifat Allah yang lain, bila sifat benar – true itu dipasangkan dengan sifat-sifat Allah yang lain: Allah itu benar – true, dan hidup, Yeremia 10:10; 1 Tesalonika 1:9; 1 Yohanes 5:20.
Allah itu benar – true, dan kudus, Wahyu 6:10.
Allah itu benar – true, dan adil, Wahyu 6:10; 15:3; 16:7; 19:2.
Allah itu benar – true, dan setia, Wahyu 19:11.
Allah itu benar – true, dan maha kuasa, Wahyu 15:3; 16:7.
Jadi, bila sifat Allah yang benar (dalam arti kata ‘righteous’) dan benar (dalam arti kata ‘true’) dipadukan, maka akan didapat skhema tentang ‘Allah yang benar’ seperti dibawah ini: