2. Ajaran Yesus Kristus. Demikian juga gereja Tuhan dibangun diatas dasar ajaran Yesus Kristus. Semua orang percaya harus memahami mengapa dia diselamatkan dan arti kasih karunia Allah yang sangat dalam maknanya. Keempat injil dalam Perjanjian Baru berisi ajaran langsung dari Tuhan Yesus Kristus dan semua ajaran itu menjadi dasar yang teguh bagi gereja Tuhan.
Dalam 1 Korintus 3:10-11 Bahwa tidak ada dasar lain selain Yesus Kristus, berarti kita harus memperhatikan pelajaran yang murni dari Tuhan Yesus Kristus, sebab dengan ajaran yang murni tersebut gereja memiliki alasan atau dasar yang kokoh untuk membangun seterusnya diatas dasar itu.
Dalam Yohanes 16:12-16 Bahwa Yesus adalah kebenaran dan satu-satunya sumber ajaran Gereja Tuhan. Roh Kudus akan datang menuntun kita orang percaya untuk memahami dengan jelas ajaran Yesus Kristus. Roh Kudus akan menyampaikan kepada GerejaNya tentang apa yang Dia dengar dari Yesus.
3. Ajaran Para Rasul. Selain ajaran langsung Yesus Kristus yang menjadi dasar yang teguh Gereja Tuhan, maka Gereja Tuhan dibangun diatas pengajaran para Rasul (Kisah 2:42).
Pengajaran Rasul-Rasul tidak terpisah dengan ajaran Yesus Kristus. Melalui para rasul Roh Kudus mengiluminasi ajaran Yesus Kristus dalam empat Injil. Melalui para rasul maka seluruh kehendak Yesus Kristus dalam ajaranNya dibukakan. Karena ajaran Yesus Kristus menjadi satu-satunya sumber kebenaran Gereja Tuhan. Karena itu, tidak benar kalau ada yang mengajarkan bahwa selain ajaran Yesus sebagai sumber yang menjadi dasar bagi Gereja adalagi ajaran lain. Para rasul tidak mempunyai ajaran yang terpisah, tetapi semua bersumber dari ajaran Yesus Kristus sebagai pusat ajaran Alkitab.
Para rasul dipakai oleh Roh Kudus untuk lebih menjelaskan tentang ajaran Yesus Kristus sebagai dasar Gereja. Tidak ada dasar lain selain yang diletakkan oleh Yesus Kristus. Gereja Tuhan dapat membangun ajaran, namun semua ajaran Roh Kudus bersumber dari satu “Kebenaran” yaitu Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah
III. Kelahiran Gereja.
Gereja Tuhan dilahirkan pada hari Petakosta, yaitu hari “Pencurahan Roh Kudus” dalam Kisah 2:4, bahwa ketika murid Tuhan berkumpul di atas kamar loteng Yerusalem maka “penuhlah” oleh Roh Kudus yang dijanjikan sejak Perjanjian Lama (Yoel 2:28-32). Gereja Tuhan dikatakan sebagai Tubuh Kristus dimana Yesus Kristus adalah Kepala Gereja atau Kepala atas Tubuh itu (Efesus 1:22-23).
Gereja Tuhan sebagai Tubuh Kristus dihidupkan dan mengalami persekutuan dengan Kepala (Yesus Kristus) oleh pekerjaan Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus maka Gereja Tuhan bukanlah Tubuh Kristus, tetapi hanya merupakan lembaga sosial masyarakat biasa saja. Roh Kuduslah yang menghidupkan Gereja Tuhan sehingga ada komunikasi dan persekutuan dengan Kepala sebagai satu organisme.
Ada pengajaran yang mengajarkan bahwa Gereja Tuhan telah lahir dalam Perjanjian Lama, ataupun sebelum kematian Yesus Kristus. Kita harus menolak bila ada ajaran yang demikian. Karena kelompok orang percaya, misalnya bangsa Israel dalam Perjanjian Lama, atau para murid Tuhan sebelum kematian Yesus hanya merupakan “bayangan” Gereja Tuhan yang akan datang (1 Korintus 10:1-4). Yesus pernah berkata, bahwa diatas batu itu Dia akan membangun Gereja Tuhan (Matius 16:18), berarti Gereja belum lahir sebelum Yesus mati dan datangnya hari pencurahan Roh Kudus.
Karena itu sesuai ajaran Darah Yesus sebagai dasar kebenaran maka Gereja harus lahir setelah kematian Yesus Kristus. Kematian Yesus Kristus menjadi dasar lahirnya Gereja Tuhan. Dasar itu harus ada terlebih dahulu sebelum Gereja dilahirkan untuk berdiri diatas dasar itu. Hari Pentakosta adalah hari kelahiran Gereja, karena Roh Kuduslah yang memberi kehidupan kepada orang percaya sebagai Tubuh Kristus. Roh Kudus yang memberi kemampuan untuk melaksanakan amanat kepala. Roh Kudus yang memberi kehidupan kepada Gereja dan menjadi organisme Tubuh kristus. Roh Kuduslah yang mempersatukan semua orang percaya dimuka bumi sebagai Gereja Tuhan atau Tubuh Kristus yang tidak kelihatan. Jadi, pada hari ketuangan Roh Kudus dalam Kisah 2:4, merupakan hari kelahiran Gereja Tuhan.