Ekklesiologi

2. Gereja Mengabarkan Injil. Sebelum naik ke surga Tuhan Yesus meninggalkan amanat agungNya supaya Gereja Tuhan harus melakukan penginjilan. Gereja Tuhan harus memberitakan kabar keselamatan keseluruh dunia. Kata Yunani “Evangelion” yang berarti kabar kesukaan tentang Injil Keselamatan. Kematian Tuhan telah menebus dosa isi dunia dan menyelamatkan manusia. Berita keselamatan itu harus disampaikan keseluruh dunia, karena itu merupakan berita kesukaan (Matius 28:19-20Markus 16:16Kisah 1:8).      

Secara yuridis, kematian Yesus telah menebus dosa isi dunia dan menyelamatkan manusia. Namun, berita kesukaan itu harus di proklamirkan melalui “Penginjilan Keseluruh Dunia” Manusia harus memberi tanggapan dan percaya serta menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat. Manusia harus bertobat serta menerima baptisan air sebagai bukti bahwa dia telah menguburkan hidup lama dan menerima kelahiran baru oleh Firman dan Roh Kudus. Melalui tanggapan tersebut maka keselamatan oleh penebusan Yesus menjadi milik orang percaya (Yohanes 3:16-17).

Tuhan Yesus telah naik ke surga dan menjadi Kepala dan Gereja sebagai tubuhNya yaitu, kepenuhan Dia yang memenuhi semua dan segala sesuatu. Hal itu berarti bahwa kepada Gerejalah yang oleh Roh Kudus telah diberikan tanggungjawab supaya menggenapkan melalui pemberitaan kepada seluruh isi dunia tentang keselamatan. Gereja bertanggungjawab untuk memberitakan berita keselamatan kepada seluruh isi dunia (Efesus 1:22-23). Karena itu, makna Gereja adalah “Gereja Misi” Gereja tidak boleh berhenti untuk melakukan tugas misi untuk mengemban amanat agung dari Kepala gereja.

Dalam melaksanakan amanat agung Yesus Kristus maka Gereja diperlengkapkan dengan “Kuasa” yang dianugerahkan oleh Roh Kudus. Sehingga Injil yang diberitakan disertai bukti untuk meyakinkan isi dunia bahwa Yesus Kristus yang diberitakan adalah Tuhan yang berkuasa. Kuasa Roh Kudus yang menyertai penginjilan menaklukan segala roh kuasa kegelapan diatas muka bumi (1 Yohanes 4:4Efesus 6:10-181 Petrus 5:7-9Kisah 1:8).

Roh Kudus yang telah dicurahkan pada hari Pantekosta secara radikal telah merobah keadaan para rasul. Sebelumnya, mereka bersifat pasif dan bahkan cenderung menjadi penakut dan menyangkal Yesus sebagai Tuhan. Hal tersebut dialami oleh semua murid Tuhan. Petrus menyangkal Tuhan ketika mendapat pertanyaan bahwa ia adalah seorang pengikut Kristus. Namun, ketika dipenuhkan oleh Roh Kudus pada hari Pantekosta, maka Roh Kudus merobah dia secara radikal. Dia mulai bersaksi dan berkhotbah pada hari itu ada 3000 jiwa baru menerima anugerah keselamatan (Kisah 2:41).

Sesungguhnya penyertaan Roh Kudus kepada para rasul yang disertai oleh mujizat-mujizat yang ajaib tetap berlaku sampai pada hari ini. Harus kita ingat bahwa keberhasilan penginjilan hanyalah apabila dilaksanakan dengan mengandalkan kuasa Roh Kudus. Sebab Roh Kuduslah yang memberi keyakinan kepada setiap orang setiap mendengar Firman Allah untuk mengambil keputusan percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya (1 Korintus 12:3Yohanes 16:8).

Leave a Reply