Ekklesiologi

VIII. Jawatan-Jawatan Pelayanan Gereja.

Gereja Tuhan dilahirkan Roh Kudus diatas muka bumi supaya dapat melakukan kehendakNya. Kehendak Tuhan semuanya berpusat pada “kebenaran”  Yesus Kristus. Penebusan “darah Kristus” untuk menyelamatkan manusia adalah merupakan hikmat terbesar karya Allah sepanjang zaman. Inti dari pernyataan Kristus yaitu keselamatan yang dikerjakan oleh Allah sendiri melalui kematian anakNya sebagai domba sembelihan.

Setelah kematian Yesus Kristus maka semua orang percaya adalah “pelayan” , kata Yunaninya adalah “Diakonos” yang berarti orang yang melayani. Namun, konon diakonos sekarang ini diartikan bagi mereka yang melayani penuh waktu atau purna waktu, karena itu uraian selanjutnya tentang pelayanan Gereja, yaitu bagi mereka yang terpanggil untuk melayani purna waktu.

Sebagaimana dalam setiap organisasi harus ada pimpinan, demikian juga berlaku dengan Gereja Tuhan. Allah telah mengangkat sejumlah pelayan khusus didalam Gereja. Dalam Efesus 4:10-11, bahwa Dia yang telah menetapkan jawatan-jawatan pelayanan dalam Gerejanya. Yakni, Rasul-rasul, Nabi-nabi, Penginjil, Gembala-gembala dan Pengajar-pengajar untuk melengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan. Kelima jawatan pelayanan dalam Gereja tersebut, sebagai berikut:

(1). Rasul-Rasul. Kata Rasul dalam bahasa Yunani “Apostolos” yang berarti yang “diutus”, yang diberi tanggungjawab untuk memberitakan Injil keselamatan. Pelayanan para Rasul disertai dengan tanda-tanda mujizat karunia-karunia Roh Kudus sehingga merupakan demonstrasi kuasa dari Tuhan Yesus Kepala Gereja. Orang menjadi yakin dengan bukti dari penyertaan Roh Kudus. Para Rasul sambil memberitakan Injil yang disertai kuasa Allah, mereka berkeliling adri satu tempat ke tempat yang lain. Dimana saja mereka pergi memberitakan Injil selalu diikuti oleh pertobatan sehingga bilangan orang percaya semakin bertambah. Para rasul selalu melahirkan sidang jemaat baru di kota mana yang dikunjungi. Lahirlah jemaat di Tesalonika, jemaat di Efesus, jemaat di Filipi, jemaat di Kolose dan seterusnya. Menjadi ciri khas, bahwa para rasul selalu berkeliling untuk memberitakan Injil disertai tanda-tanda mujizat yang meyakinkan orang banyak serta menetapkan jemaat-jemaat baru dikota mana mereka berkunjung. Mereka tidak menetap untuk menjaga jemaat sebagai Gembala Jemaat. Hal tersebut terlihat dalam ciri pekerjaan para rasul dalam kitab Kisah Para Raul.

Walaupun sekarang ini didalam pelayanan Gereja bahwa tidak ada seorang pelayanpun yang berani mengakui dirinya sebagai rasul, tetapi dilihat dari ciri pekerjaan saya percaya banyak yang menyamai ciri pelayanan para rasul dalam Gereja mula-mula. Bagaimanapun bahwa Yesus menetapkan para rasul dalam pelayanan Gereja mula-mula, demikian juga pelayanan Gereja masa kini. Pengaturan dalam Efesus 4:11 berlaku juga pada Gereja masa kini.

(2). Jawatan Nabi. Kata nabi berasal dari bahasa Yunani “Prophetes”, yang berarti juru bicara atau seseorang yang berbicara atas nama orang lain. Jawatan nabi adalah suatu pelayanan dimana seseorang dipakai oleh Tuhan untuk berbicara atas nama Tuhan. Dalam hal ini bahwa Allah memakai seseorang untuk selalu menyampaikan kepada jemaat Tuhan melalui nubuatan. Jawatan nabi bukanlah karunia Roh seperti karunia untuk bernubuat. Tetapi jawatan yang ditetapkan Allah untuk selalu berbicara atas nama Allah tentang kehendak Allah kepada jemaatNya.

Kelima jawatan itu ditetapkan secara khusus oleh Allah dan tidak semua orang percaya mendapat tempat untuk pelayanan secara khusus tersebut. Kita harus dapat membedakan antara karunia nubuat dan jawatan nabi. Semua orang dapat beroleh karunia untuk bernubuat asal beraturan. Sedangkan jawatan nabi tidak untuk  semua orang. Jadi, seseorang yang berkarunia nubuat orang tersebut melakukan pekerjaan nabi, walaupun ia bukan mempunyai jawatan nabi yang tercantum dalam Efesus 4:11. Berbeda dengan jawatan nabi, bahwa karunia nubuat diperuntukkan untuk semua orang (1 Korintus 13:31).

Leave a Reply