Ekklesiologi

(3). Pemberita-Pemberita Injil. Seorang pemberita Injil atau “Evangelist”, yaitu yang tugasnya memberitakan Injil yaitu kabar baik. Kata Yunaninya “Evangelion”. Kabar baik atau Injil tentang keselamatan didalam penebusan Darah Kristus.

Tugas pokok dari seseorang pemberita Injil adalah untuk membawa pertobatan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Berita inti dari seorang pemberita Injil  yaitu tentang Tuhan Yesus Kristus, yaitu Allah yang menjadi manusia, kematianNya, penguburanNya dan kebangkitanNya (1 Korintus 15:1-4). Seorang pemberita Injil akan mengutamakan beritanya tentang keselamatan melalui penebusan Tuhan Yesus Kristus. Bahwa Kristus telah mati untuk dosa-dosa kita supaya dengan jalan itu manusia yang percaya dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat akan diselamatkan (Roma 4:24-25).

Sebagaimana janji Yesus Kristus sebelum naik ke surga, maka kuasa mujizat Roh Kudus akan meneguhkan iman dan menyertai para pemberita Injil Keselamatan.  Seorang pemberita Injil mempunyai ciri khas, yaitu berani meberitakan Injil Keselamatan dalam situasi serta lingkungan yang bagaimanapun. Seorang penginjil akan berani menentang segala kuasa penghambat berita Injil. Seorang pemberita Injil harus berani mendemonstrasikan kuasa Tuhan untuk meyakinkan  orang banyak (Markus 16:17-18Kisah 1:8).

(4). Gembala – Gembala Jemaat. Kata gembala dalam bahasa Yunani “Poimen” yang berarti memberi makanan kawanan domba. Gembala Jemaat adalah penunggu jemaat dan berusaha memenuhi kebutuhan rohani kawanan domba, yaitu jemaat Tuhan. Gembala Jemaat bertugas untuk memelihara dan memberi semua kebutuhan rohani jemaat yang dipimpinnya (Yohanes 21:15-17Kisah 20:28).

Gembala jemaat juga mendapat dua istilah lain yang kesemuanya merupakan tugas fungsional dari seorang gembala jemaat. Dalam kisah 20:28, dikatakan sebagai penilik atau uskup kata Yunani “Episkopoi” yang berarti pengawas. Kata “Penatua” berarti bahasa Yunani “Presbuteroi” (Kisah 14:23) berarti yang dituakan yaitu yang dianggap mempunyai pengalaman rohani yang lebih matang. Karena itu, seorang gembala jemaat harus mempunyai kemampuan rohani, memelihara yaitu memberi makanan rohani jemaat Tuhan, menjadi pengawas jemaat Tuhan yaitu memberi perlindungan dari segala macam jenis serangan kepada domba-domba, begitu pula harus mempunyai kematangan rohani yang melebihi dari anggota jemaat.

Dalam 1 Timotius 3:27, dan Titus 1:7-9, disana diuraikan tentang syarat-syarat untuk menjadi gembala jemaat. Gembala sidang haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu orang istri, menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, tidak seorang pemarah, pendamai, bukan hamba uang, kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. Jikalau seseorang tidak dapat menggembalai keluarganya sendiri, bagaimana ia dapat memimpin dan menggembalakan jemaat Tuhan. Hendaklah ia juga harus mempunyai nama baik di luar jemaat yaitu di tengah masyarakat, maksudnya agar supaya tidak dapat digugat. Kiranya syarat gembala jemaat ini dapat menjadi patokan bagi pimpinan organisasi gereja untuk mengangkat dan menetapkan seorang gembala jemaat. 

Syarat gembala jemaat diatas adalah menjadi kunci keberhasilan dari satu penggembalaan. Gereja harus menjadi garam ditengah-tengah dunia. Keberhasilan satu penggembalaan harus dimulai dari syarat-syarat rohani gembala sidang itu sendiri.

Leave a Reply