Seraphim berasal dari kata Ibrani “saraph”, yang berarti menyala-nyala. Melalui konteksnya nampak arti kata ini erat kaitannya dengan kekudusan Allah. Bukankah Allah itu adalah api yang menghanguskan, Ibrani 12:29; Keluaran 24:17. Nampak bahwa dalam hadirat Allah seperti inilah Yesaya menyadari kenajisan mulutnya dan butuh kekudusan dari Allah.
Dalam Yohanes 12:39-41, Tuhan Yesus menegaskan bahwa Yesaya telah melihat Dia. Maksudnya, penglihatan Yesaya dalam Yesaya 6 itu, adalah penglihatan tentang Yesus. Dalam Yesaya 6:1-2 ditulis: “Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan (ADONAI, bukan YEHOVAH) duduk di atas tahta . . . Para Seraphim berdiri disebelah atas tahtaNya”. Bila nama Allah itu disimak, maka Allah Bapa itu namanya YEHOVAH yang diterjemahkan dalam kata TUHAN (Lord – bahasa Inggris). Sehingga dalam kitab perjanjian lama, Allah Bapa sering disebut Tuhan Allah – YEHOVAH ELOHIM. Karena nama YEHOVAH (TUHAN, LORD) itu amat kudus bagi orang Israel maka nama itu sering disebut ADONAI, diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi Tuhan. Tetapi ternyata kelak dalam kitab perjanjian baru, kata Tuhan – KURIOS, yang menunjuk kepada Tuhan Yesus, tepat sekali bila diterjemahkan dengan kata ADONAI. Jadi, bila dalam Yesaya 6:1, Yesaya berkata :” . . ., aku melihat ADONAI . . .”, sebenarnya Yesaya telah melihat Tuhan Yesus, Yohanes 12:41.
Disebelah atas tahta ADONAI (KORIUS – bahasa Grika) berdiri para Seraphim, Yesaya 6:2. Bila disimpulkan maka Seraphim adalah malaikat-malaikat yang melayani Tuhan Yesus Kristus, lihat Matius 4:11; 26:53; Markus 1:13.
4.2 Kherubim. Mahkluk roh yang disebut dengan nama Kherub (bentuk tunggal), Kherubim (bentuk jamak), lebih sulit dipelajari tetapi mempunyai cukup banyak informasi. Di Alkitab kata Kherub ditulis 25 kali sedangkan kata kherubim ditulis 65 kali, jadi seluruhnya sebanyak 90 kali. Dari 90 kali tertulis dalam Alkitab, hanya satu kali dalam kitab perjanjian baru, sedangkan dalam kitab perjanjian lama ditulis 89 kali.
Memang sulit untuk memberi penafsiran tentang kherubim ini, arti katanya sulit untuk dipahami. Gesenim, ahli bahasa Semit, penulis Lexikon yang terkenal, mencatat empat arti kata kherubim, yaitu: perkasa, kuat ia yang dekat kepada Allah: pelayan-pelayanNya; ia yang diakui dihadapanNya. Sulit untuk menafsirkan apa atau mahkluk apa kherubim itu. Terdapat banyak tafsiran tentang kherub. Kevin J. Conner menulis bahwa para ahli menafsir dalam tiga kelompok yaitu:
(1). Kherubim adalah malaikat-malaikat.
(2). Kherubim erat kaitannya dengan ke-Allah-an, mewakili atau lambang dari berkat ke-Allah-an.
(3). Kherubim adalah orang-orang kudus.
Setelah meneliti ayat-ayat tentang kherubim, maka nampaknya penafsirannya harus dibagi dalam beberapa bagian, yakni:
(a). Kherubim dalam Kejadian pasal 3 dan Yehezniel pasal 28.
(b). Kherubim dalam kitab Keluaran sampai Yesaya, termasuk yang ada dalam kitab Ibrani.
(c). Kherubim yang ada dalam Yehezkiel pasal 1,9,10 yang ada kaitannya dengan Wahyu 5 dan 6
(d). Kherubim yang ada dalam Yehezkiel pasal 41.
Dari pembagian ini akhirnya dapat disimpulkan apa atau siapakah Kherubim itu.
a. Kherubim dalam Kejadian 3:24 dan Yehezkiel 28:14, 16. Nampaknya, penerjemah Alkitab terjemahan baru keliru menerjemahkan Yehezkiel 28:14, 16. Versi terjemahan bode dan beberapa versi terjemahan bahasa Inggris, yang lebih tepat, menulis, yaitu: “Engkaulah menaungi . . . (bode), -Thou art the anointed cherub that covereth . . . (KJV). Para ahli Alkitab seperti Schofield, Dake, dan Ryrie menafsirkan bahwa Yesaya 28:11-19 itu sebenarnya merupakan analogi untuk lucifer yang memberontak terhadap Allah, kemudian dibuang dan dikenal sebagai setan. Jadi sebelum kejatuhannya lucifer adalah salah satu kherubim. Sebelum lucifer jatuh, ia pernah datang ke Eden. Setelah jatuh dan berubah status menjadi setan, ia masuk ke Eden, sebagai ular untuk menjatuhkan manusia ke dalam dosa, setelah manusia diusir dari taman Eden, Allah menempatkan beberapa kherubim, dengan pedang bernyala, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan, Kejadian 3:24. Kesimpulannya, yaitu: kherubim adalah malaikat-malaikat yang mempunyai kedudukan tinggi. Tentunya dengan tugas dan wewenang istimewa dari Allah.