3. Malaikat utusan Allah tidak mau disembah.
Salah satu ciri utama kepelayanan malaikat adalah ia tidak mau disembah oleh manusia. Dengan tegas malaikat menolak ketika ia disembah oleh Yohanes, Wahyu 19:10; 22:9. Kelihatannya sederhana saja, tetapi dalam dua ayat ini terungkap prinsip-prinsip kehidupan malaikat. Pertama : ternyata malaikat mempunyai pengetahuan yang akurat tentang kebenaran. Malaikat tahu persis bahwa mereka juga hamba dan dengan tegas menyuruh Yohanes menyembah Allah. Malaikat tahu persis bahwa hanya Allah saja yang layak disembah. Keluaran 20:4-5, merekalah penyembah Allah di Surga, Wahyu 5:11cf. Mereka tahu persis sumber kejatuhan Lucifer yakni ingin disembah dan ingin menjadi seperti Allah. Kedua : ternyata malaikat mempunyai kerendahan hati yang prima. Bayangkan, orang seperti Yohanes itu saja dapat salah menyembah kepada malaikat. Memang makhluk Surga itu amat mulia dalam kekudusan surgawi. Walaupun demikian, bagi malaikat pilihan, I Timotius 5:21, hal itu merupakan ujian dan tidak menggoyahkan kerendahan hati mereka untuk menerima penyembahan dari manusia. Ketiga : ternyata malaikat pilihan mempunyai ketaatan yang sempurna kepada Allah. Ketaatan artinya melakukan apa yang diperintahkan Allah dan tidak melakukan apa yang tidak boleh dilakukan. Ketaatan malaikat pilihan itu sempurna dengan tidak melakukan apa yang tidak boleh ia lakukan. Sebagai hamba, maka ia hanya melakukan perintah majikannya, Lukas 17:10, semua penghormatan karena pekerjaannya sebagai hamba harus diteruskan kepada majikannya, yakni Allah; Yohanes 3:30. Malaikat itu ternyata lulus dari ujian karena memiliki ketaatan yang sempurna kepada Allah.
Jelas Allah melarang penyembahan kepada malaikat atau apapun selain Dia, Keluaran 20:4-5; Ulangan 4:19cf. Justru malaikat yang jatuh itu mau disembah oleh manusia, Kolose 2:18-19.
4. Malaikat utusan Allah tidak pernah merasuki manusia.
Dengan latihan dan tambahan bantuan kekuatan alam roh, manusia dapat menghipnotis sesamanya. Roh-roh jahat dapat merasuki manusia, kita tahu bahwa roh-roh jahat itu adalah malaikat-malaikat yang jatuh dari Surga. Dengan dua perbandingan ini nampak bahwa sebenarnya para malaikat mampu merasuki manusia : ya, sebagai makhluk roh, malaikat dapat merasuki roh manusia. Tapi sepanjang Alkitab, malaikat tidak pernah melakukan hal itu. Walaupun tidak secara mendalam, perlulah hal itu dibahas.
4.1 Arti kerasukan. Dari informasi Alkitab, I Raja-raja 18:29cf; 22:21cf; Matius 8:28-34; 9:32-34; Markus 1:23-26; 5:1-10; Lukas 8:26-31, dapat disimpulkan yakni : kerasukan adalah didominasinya roh seseorang oleh roh atau kekuatan alam roh yang melebihinya, sehingga orang itu diperbudak untuk melakukan kehendak roh perusak itu. Jadi kerasukan merupakan wahana penjajahan terhadap seseorang atau sekelompok individu untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya dalam keadaan normal tidak diingini orang itu. Hal ini merupakan manifestasi penjajahan dosa terhadap manusia. Tercatat dalam kitab Perjanjian Lama, pelacur bakti dan sundal/semburit bakti serta pengorbanan kanak-kanak maupun ritual sex di bukit-bukit pengorbanan kepada para dewa merupakan manifestasi kerasukan itu.
Kerasukan berawal dari dosa roh penyembahan berhala ataupun dari ketidak pahaman akan ajaran kebenaran Alkitab tentang dunia roh. Nampaknya, kerasukan ada tingkatannya. Mulai dari dirasuk secara pasif, mencari kerasukan, bahkan sampai pada tingkat medium kerasukan.