Hanya saja Alkitab tidak memberi gambaran yang jelas tentang tingkat-tingkat kekuasaan dari strata bawah ini, dibandingkan dengan susuan kuasa kerajaan kegelapan. Rasul Paulus hanya memberi isyarat tentang adanya tingkat-tingkat kekuasaan dalam dunia malaikat, tapi tidak secara terperinci. Ditemukan beberapa istilah seperti Singgasana-singgasana (Thrones), Kerajaan-kerajaan (Dominions), pemerintah-pemerintah (Principalities), penguasa-penguasa (Powers), kekuasaan (Might), Roma 8:38; Efesus 1:21; 3:10; Kolose 1:16; 2:10, 10:15. Istilah-istilah ini belum dapat dijadikan patokan untuk membagi tingkatan dalam dunia malaikat dengan pasti. Satu hal yang pasti, yaitu, malaikat bagaimanapun rendah stratanya, lebih kuat dari manusia, II Petrus 2:11.
8. Nama-nama Malaikat. Nampaknya setiap malaikat mempunyai nama sendiri-sendiri. Tetapi karena mereka begitu banyak jumlahnya, sehingga hanya pemimpin-pemimpin mereka saja yang disebutkan namanya. Perlu diketahui, nama malaikat terang itu berubah ketika ia jatuh, misalnya, Lucifer yang menjadi setan, atau Abadon si penghulu malaikat jurang maut. Nama bagi malaikat yang jatuh sesuai dengan sifat jahat mereka. Kecuali Lucifer, malaikat lain yang telah jatuh tidak akan dibicarakan disini. Selain yang tertulis dalam Alkitab, terdapat pula nama-nama lain seperti Rafael dan Uriel, tapi nama-nama malaikat ini hanya muncul pada kitab-kitab Apokrifa Perjanjian Lama, yakni Hanokh dan Tobit. Ada juga nama-nama malaikat lain yang diungkapkan dalam pengalaman rohani hamba-hamba Tuhan dewasa ini. Walaupun demikian, hanya nama-nama malaikat dalam Alkitab saja yang akan dibicarakan.
8.1 Lucifer. Sebenarnya istilah “Lucifer” ini hanya ada pada Alkitab bahasa Inggris terjemahan King James Version dan tidak ada pada terjemahan-terjemahan lain di dunia ini. Walau istilah Lucifer sangat terkenal, banyak pemakainya tidak mengetahui dari mana sumbernya. Istilah “Lucifer” ini hanya tertulis satu kali dalam Yesaya 14:12 KJV. Istilah lainnya adalah “Bintang Timur”. Istilah Lucifer atau Bintang Timur ini datang dari kata Ibrani “heilel” yang berarti “bercahaya-cahaya”.
Bila diparalelkan dengan Yehezkiel 28 dan ayat-ayat lain, maka tidak pelak lagi Lucifer adalah “penghulu malaikat” yang tertinggi kedudukannya di Surga. Sehingga justru karena keadaannya itu maka ia memberontak terhadap Allah dan kemudian ia dibuang ke bumi, Yesaya 14:12-15; Yehezkiel 28:12-19. Alkitab tidak mencatat dengan tegas kepan terjadinya pemberontakan Lucifer, tapi para ahli menafsirkan hal tersebut terjadi sebelum manusia diciptakan. Sesudah ia dijatuhkan dari langit, Lukas 10:18, namanya berubah. Beberapa istilah terkenal seperti : “ular”, “setan”, “iblis”, menjadi nama kejatuhannya.
Penampilan pertamanya pada zaman manusia adalah dalam bentuk “ular” pada Kejadian 3 (bandingkan dengan Bilangan 21:9 dan Yohanes 3:14). Penampilan berikutnya adalah ketika muncul di Surga, dalam sebutan “setan”, untuk menuduh Ayub, Ayub 1,2. Dalam perjanjian baru ia lebih sering disebut iblis atau si jahat, yang dalam bahasa Grika disebut “diabolos”. Dalam kitab Wahyu, ia disebut dengan nama “naga”, Wahyu 12 atau “si ular tua”, Wahyu 20:2.