– Pandangan Amilenialisme. Pandangan ini (Bhs.Yunani A= “tidak ada”), kerajaan seribu tahun itu tidak ada. Walaupun dengan jelas diuraikan dalam Wah.20:2-10, tetapi semuanya bersifat simbolis. Mereka percaya bahwa inti pelajaran akhir zaman yaitu kedatangan Tuhan Yesus Kristus kedua kali. Segala sesuatu yang terjadi hanyalah merupakan segi-segi dari kedatangan itu sendiri. Yang terutama yaitu inti “Kedatangan Kedua Kali”. begitu banyak simbol yang terjadi disekitar kedatangan yang tidak terlalu perlu untuk diartikan sebagai suatu fakta. Apabila kita telah memiliki kebenaran ini berarti juga akan memiliki kebenaran berikut yang menyertainya. Mungkin pandangan ini menghadapi hal-hal yang membingungkan diantara kenyataan dan simbol. Karena suatu fakta, bahwa penafsiran kerajaan seribu tahun terdapat komplikasi antara simbol dan kenyataan. Dan akhirnya mereka terperangkap bahwa semuanya hanya simbol. Fakta kerajaan itu sesungguhnya tidak ada. Bahaya pandangan Amilenialisme yaitu, semua diartikan secara rohani sehingga fakta kebenaran yang bersifat empirisme ditolak. Sebagaimana Kristus Yesus telah menjadi manusia adalah suatu fakta bukan simbol. Demikian pula bahwa kerajan seribu tahun damai dibawah pemerintahan Kristus Yesus bersama orang-orang percaya adalah fakta yang harus digenapi.
– Pandangan Pramilenialisme. Kata pra berarti sebelum atau dimuka. Ini adalah pandangan bahwa kerajaan seribu tahun terjadi setelah kedatangan Yesus kedua kali. Pra-Milenialisme berarti Tuhan Yesus datang sebelum kerajaan seribu tahun damai. Kedatangan Yesus Kristus akan menumpas iblis, antikris dan nabi-nabi palsu. Kemudian Tuhan Yesus menetapkan kerajaan seribu tahun damai dan menetapkan pemerintahanNya bersama orang percaya. Secara kronologis yang tertulis dalam Alkitab kelihatannya pandangan pra milenialisme ini yang paling tepat yang harus dipercaya, sebab mendapat dukungan ayat-ayat Firman Allah. Penafsir yang menekankan segala sesuatu hanya simbol dan yang menekankan fakta apabila dapat memberi toleransi bisa bertemu dalam pandangan ini. Dalam menafsir ajaran tentang seribu tahun pemerintahan Kristus ini maka tidak ada satupun penafsir atau pandangan yang tidak mendapat kesulitan tafsiran. Karena itu, sifat toleransi harus dapat diberikan bagi pandangan yang berbeda. Karena segala sesuatu akan menjadi jelas apabila segala sesuatu telah menjadi kenyataan. Dukungan dari Alkitab bagi pandangan ini terlihat dalam perikop: Mat.19:28, Kis.1:6-7. Karena pandangan ini percaya tentang hal-hal yang akan datang dalam bentuk materi. Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai segala sesuatu ditaklukan dibawah kakiNya dan akhirnya Dia atau Raja itu akan menyerahkan segala sesuatu kepada Allah Bapa, setelah pemerintahan seribu tahun (1 Kor.15:23-28). Begitu pula ayat-ayat 1 Tes.4:13, terutama dalam Wah.20, menjadi bukti kebenaran pandangan pra milenialisme, sebagai berikut:
– Gereja yang penuh Roh Kudus disingkirkan, berakhirnya zaman gereja atau zaman bangsa-bangsa (Wah.12:14, 2 Tes.2:6-7).
– Masa tribulasi 3.5 tahun, yaitu pemerintahan antikris di muka bumi. Yerusalem diduduki oleh antikris. Pada masa ini Allah menurunkan kedua saksiNya untuk bersaksi kepada bangsa Israel (Wah.11:2-6, 13:5-8).
– Kedatangan Kristus yang kedua kali, orang-orang mati didalam Tuhan dibangkitkan dan orang percaya yang lagi hidup diubahkan, kemudian terangkat keangkasa bertemu Tuhan dalam awan-awan di angkasa (1 Tes.4:13-17, 1 Kor.15:52). Iblis dibelenggu untuk seribu tahun, antikris dan nabi-nabi palsu langsung dicampakkan ke neraka yang kekal. Orang-orang mati yang lain belum dibangkitkan sampai berakhir seribu tahun (Wah.19:19-20, 20:1-3, 20:5).
– Tuhan Yesus menetapkan kerajaan seribu tahun dan memerintah bersama dengan orang-orang percaya yang telah mendapat tubuh kemuliaan. Inilah pemerintahan kerajaan Kristus Yesus selama 1000 tahun (Wah.20:5-6).
– Berakhirnya kerajaan 1000 tahun. Langit yang baru dan bumi yang baru. Yerusalem baru berbicara Kerajaan Sorga untuk selama-lamanya (Wah.21).