– Oknum Antikris. Kata antikris berasal dari dua kata gerika yaitu “Christos” yang berarti Kristus atau “Yang Diurapi”. Kata anti berarti melawan. Jadi antikris berarti pelawan Kristus atau pelawan Yang Diurapi. Kata antikris terdapat dalam suratan 1 Yoh.2:18, 22; 4:3; 2 Yoh.1:7. Dimana dikatakan bahwa di akhir zaman akan datang roh antikris yaitu roh-roh kegelapan oleh setan untuk menghasut orang percaya menjadi pelawan Kristus. Roh-roh antikris tersebut akan menjelma dalam seekor “Binatang” yang akan menjadi penghujat Kristus (Wah.11:7, 13:1). Memang sejak kitab Kejadian 3:15, telah terjadi permusuhan diantara benih perempuan (gereja) dan benih setan yaitu diwujudkan dalam oknum antikris. 2 Tes.2:5-8: Antikris berasal dari seorang yang murtad yang meninggikan diri dan minta disembah sebagai Allah. Sebagaimana Yudas Iskariot seorang dari murid Tuhan yang jatuh, kemungkinan besar juga bahwa antikris berasal dari seorang pelayan Tuhan di akhir zaman yang murtad dan minta disembah sebagai Tuhan dan menjadi pelawan Kristus. Masa tribulasi adalah puncak kesombongan dan perwujudan setan yang mau menyamakan diri dengan Trinitas Allah. Yaitu, trinitas setan, antikris dan nabi-nabi palsu. Setan hendak meniru Trinitas Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus.
Kebangkitan Tubuh. Hampir semua agama mengajarkan tentang kekekalan jiwa manusia. Bahkan filsafat membenarkan bahwa adanya jiwa dan roh manusia dalam diri manusia yang kekal terkurung dalam tubuh jasmani yang dapat mati. Namun, Alkitab mengajarkan bahwa bukan hanya jiwa dan roh manusia yang kekal tetapi segenap tubuh, jiwa dan roh, total pribadi manusia adalah kekal. Sebelum kejatuhan manusia maka segenap roh, jiwa dan tubuh adalah kekal dan tidak mengalami kematian. Setelah kejatuhan memang manusia akan mati yaitu tubuhnya, kembali kepada debu. Tetapi itu tidak menghilangkan kekekalan roh, jiwa dan tubuh (1 Tes.5:23). Pada waktu Firman menjadi manusia maka tubuh Yesus yang terdiri dari darah dan daging mampu mengalahkan maut, hanya oleh kehendakNya sendiri dimana Dia mengosongkan diri “Kenosis” sehingga Dia dijadikan dosa dan mengalami kematian. Sebab Yesus harus mengalami kematian supaya menjadi buah sulung dari semua kebangkitan (1 Kor.15:21-23). Seluruh pribadi manusia adalah kekal. Hanya tidak semua manusia memperoleh kehidupan yang kekal. Sifat kekal manusia terbukti melalui kebangkitan tubuh, jiwa dan roh. Firman Allah mengajarkan bahwa akan terjadi kebangkitan orang-orang benar dengan tubuh, jiwa dan roh yang kekal untuk mewarisi kerajaan kekal. Bahwa yang akan binasa tidak dapat mewarisi yang tidak akan binasa. Semua harus memakai yang tidak akan biansa (1 Kor. 15:50-54). Fakta kebangkitan jelas dalam Perjanijian Lama maupun Perjanjian Baru.
– Fakta kebangkitan dalam Perjanjian Lama. Melalui pernyataan: “Tetapi aku: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit didalam debu” (Ayub 19:25). “Tetapi aku didalam kebenaran akan kupandang wajahMu, dan pada waktu aku bangun aku akan menjadi puas dengan rupaMu”. (Maz.17:15).
Melalui nubuatan : “Ya Tuhan, orang-orangMu yang mati akan hidup pula, mayat-mayat mereka akan bangkit pula. Hai orang-orang yang sudah dikubur didalam tanah bangkitlah dan bersorak-sorai! Sebab embun Tuhan ialah terang, dan bumi akan melahirkan arwah kembali.” (Yes.26:19, Hos.13:14).
Beberapa contoh: Beberapa kematian dalam Perjanjian Lama dihidupkan kembali oleh Allah. Walaupun kehidupan itu tidak dapat disamakan dengan kebangkitan. Sebab mereka yang hidup kembali tersebut akan mati kembali. Tetapi itu sebagai bukti bahwa kuasa Tuhan dapat melakukan perkara mujizat. Sebagai bukti bahwa ada kebangkitan di akhir zaman (1 Raj.17:17-24, 2 Raj.4:32-35). Tuhan mendemonstrasikan kuasaNya dalam perjanjian lama.
– Fakta kebangkitan dalam Perjanjian Baru. Melalui pernyataan: “Demikianlah pula halnya kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitakan dalam ketidakbinasaan. Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan (1 Kor. 15:42-43). Perhatikan pula beberapa ayat yang menjelaskan tentang pernyataan akan adanya kebangkitan orang mati di akhir zaman (Mat.22:30-32, 2 Tim. 1:10, 1 Pet.1:3).
Melalui nubuatan: “Janganlah kamu heran akan hal itu, bahwa saatnya akan tiba semua orang yang didalam kuburan akan mendengar suaranya dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum (Yoh.5:28-29). Perhatikan pula ayat-ayat tentang nubuatan kebangkitan orang-orang percaya untuk kehidupan kekal (Luk.14:13-14, Yoh.6:39-40, 1 Tes.4:14-16, Wah.20:4-6, 13-14).
Dalam perjanjian baru juga banyak fakta tentang orang mati yang dihidupkan oleh Yesus, tetapi itu bukan kebangkitan sebab mereka akan mati kembali, namun sebagai suatu bukti bahwa Allah berkuasa untuk membangkitkan orang mati di akhir zaman . Beberapa contoh Yesus menghidupkan orang mati, Lazarus dihidupkan, anak perempuan Zairus, anak lelaki janda (Yoh.11:41-44,Luk.8:41-56, 7:12-15).
Contoh kebangkitan Tuhan Yesus merupakan yang paling jelas diceritakan alkitab. Tuhan Yesus tidak bangkit dengan tubuh yang akan binasa lagi, tetapi benar-benar telah bangkit dengan tubuh kebangkitan. Dia telah bangkit untuk menjadi buah sulung bagi mereka yang akan dibangkitkan. Kuasa kebangkitan berasal dari kebangkitan Kristus. Melalui kebangkitan Kristuslah maka semua orang percaya sebagai tubuhNya juga ikut dibangkitkan. Gereja sebagai tubuhNya bukan hanya sekedar metapora tetapi satu kenyataan sesungguhnya. Kepala menjadi buah sulung dan semua orang percaya akan ikut dibangkitkan. Jadi, kebangkitan Yesus Kristus sebagai buah sulung menjadi “Jaminan” untuk kebangkitan orang-orang percaya (1 Kor.15:20). Orang-orang percaya akan mendapat tubuh kebangkitan seperti tubuh kebangkitan Yesus Kristus yang penuh dengan kemuliaan itu (Fil.3:21).