3. Sifat masa kesengsaraan (Tribulasi). Alkitab banyak berbicara tentang sifat masa kesengsaraan yang akan diakhiri dengan kedatangan Tuhan Yesus Kristus. Secara ringkas kita melihat beberapa aspek yang jelas dan menarik dari rahasia setengah minggu terakhir tersebut.
– Aspek politik. Pemerintahan di akhir zaman khususnya dalam masa aniaya 3,5 tahun tidak dapat dipisahkan dengan nubuatan Daniel 2:31-43: suatu penglihatan tentang zaman bangsa-bangsa mulai dari kepalanya yang emas simbol dari kerajaan Babilonia dan seterusnya sampai kerajaan Romawi yang dilambangkan dengan paha dari besi selanjutnya kaki yang terbuat campuran besi dan tanah liat simbol pemerintahan akhir zaman yang rapuh dan sebuah batu menghancurkan keseluruhannya. Batu itu adalah Kristus. Demikian pula penglihatan dengan maksa sama dalam Daniel 7:1-28, disimbolkan dengan keempat binatang tentang empat kerajaan yang akan memerintah dunia. Kerajaan terakhir disimbolkan sebagai seekor binatang bertanduk sepuluh. Hal yang sama dengan binatang didalam Wahyu 13:1-10, hanya disini kesepuluh tanduk itu telah dilengkapi dengan mahkota lambang telah memperoleh kuasa memerintah. Rupanya pada akhir zaman dan menjelang masa aniaya dunia akan masuk dalam sistem pemerintahan federasi, yang terdiri dari 10 kelompok pemerintahan bangsa-bangsa. Dimana ahirnya ke 10 kelompok pemerintahan bangsa-bangsa akan bersatu dibawah seorang penguasa yang otoriter yang sangat menghina Allah (Wahyu 13:5-6). Raja atau si antikris bukan hanya memerintah secara otoriter, tetapi akan menganiaya orang-orang Kristen, tidak mengijinkan mereka berjual beli kalau tidak menerima tandanya, bahkan ia minta disembah sebagai Allah. Iblis juga memulihkan kegagalannya di surga untuk menyamakan diri sama seperti Allah sehingga ia dicampakkan ketas muka bumi (Yesaya 14:13-14). Pemerintahan antikris (bangsa-bangsa) menduduki Yerusalem dan menginjak-injaknya menjadikan kota ini menjadi ibu kota pemerintahannya (Wahyu 11:2).
– Aspek Agama. Iblis melalui alatnya si raja itu, atau binatang itu (Wahyu 13:1-10, 17:1-18) ingin menyamakan diri dengan Allah. Karena itu ia akan duduk di Bait Allah untuk di sembah sebagai Allah. Jadi pemerintah dalam masa aniaya 3,5 tahun adalah pemerintahan keagamaan dimana bertujuan membawa dunia untuk menyembah kepada binatang itu. Antikris akan membawa seluruh isi dunia menyembah setan. Kepada antikris diberikan kuasa oleh setan untuk meneguhkan kekuasaannya selam 42 bulan. Dia akan berkuasa secara otoriter selama 42 bulan dengan penuh kesombongan akan menghujat Allah dan akan menganiaya orang percaya yang tidak mau menyembah dia (Wahyu 13:3-5). Dia juga akan memaksa semua yang didunia untuk menyembah binatang (si iblis), yang telah memberi kuasa kepadanya selama 42 bulan. Semua yang tidak mau menyembah patung binatang itu akan dibunuh. Tidak seorangpun dapat berjual beli terkecuali bila mereka mengingkari kepercayaan mereka dan menyembah patung itu (Wah.13:15-18). Dalam melaksanakan kuasanya disertai dengan kuasa dan mujizat-mujizat palsu (2 Tes.2:9-12). Membuat semua penghuni bumi akan terpesona dan mangagungkan dia serta menyembah dia, bahkan berteriak bahwa siapakah yang sama dengan binatang ini dan siapakah yang dapat berperang melawan dia ? (Wah.13:4-5). Pada masa pemerintahan antikris selama 3,5 tahun seluruh sistem agama yang ada sekarang harus ditinggalkan untuk beralih kepada agama tunggal, agama negara yang harus mengabdi dan menyembah kepada patung binatang atau si naga yang telah memberi kuasa yang besar kepada binatang atau antikris yang menguasai dunia pada waktu itu. Antikris mengikuti pola Yesus Kristus dimana segala kuasa dilimpahkan Allah kepadaNya tetapi akhirnya Yesus Kristus mempersembahkan semua kemuliaan kepada Allah Bapa (Mat.28:18, Kol.1:16-19). Ada perbedaan tafsiran tentang bahwa antikris akan duduk di Bait Allah dan minta disembah sebagai Allah dimana dia akan membuat perjanjian menjadi berat dan menghentikan korban sembelihan dan santapan di Bait Allah. Sehingga banyak penafsir mengartikan bahwa Bait Allah Yerusalem harus dibangun kembali. Sebab disitulah si antikris akan duduk untuk disembah sebagai Tuhan oleh seluruh dunia (2 Tes.2:2-8, Dan.9:27). 2 Tes.2:4. “…yaitu lawan yang meninggikan diri atas segala yang disebut atau disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah”. Kami percaya itu bukan Bait Allah fisik di Yerusalem yang dibangun kembali. Kata Gerika untuk Bait Allah dalam 2 Tes.2:4, “Naos”, yang berarti pusat (center) tempat suci. Kata itu juga dapat menunjuk kepada pribadi Yesus. Sedangkan tempat suci bahasa Gerika dipakai kata “Hieron”, kata ini menunjuk tempat (Mat.24:1, 12:5). Kata naos boleh berarti umum yang menunjuk suci dari suatu tempat. Antikris yang akan duduk di Bait Allah berarti akan duduk dalam gereja menguasai gereja dan dia harus disembah sebagai Tuhan. Inilah yang dimaksud dengan pelacur besar yang mabuk oleh darah orang-orang kudus dan saksi-saksi Yesus. Mereka adalah gereja yang tunduk dan menjadi penyembah antikris, mereka haus darah dan membunuh orang-orang kristen yang bertahan sebagai saksi Kristus (Wah.17:1-6). Antikris tidak akan duduk di Bait Allah Yerusalem karena Bait Allah tidak akan dibangun, tetapi ia akan menguasai gereja menjadi kepala gereja dan harus disembah oleh dunia. Dia menjadikan gereja sesat dilihat sebagai pelacur besar dan akan menganiaya orang Kristen yang bertahan dalam iman sejati, bila menolak mengikut dia akan dibunuh sebagai syahid Kristus (Wah.20:4).