Ketika Yesus memproklamasikan diri sebagai Messias dan Juruselamat dalam artri rohani maka bangsa ini kecewa. Bahkan menuduh Dia menghujat Allah. Murid-murid Yesus sekalipun sebelum hari kepenuhan Roh Kudus dalam hati sanubari menganggap bahwa Yesus Kristus sebagai Messias penerus tahta Daud. Ketika Yesus hendak terangkat ke surga, mereka dengan diam-diam bertanya-tanya, “Maka bertanyalah mereka yang berkumpul disitu: “Tuhan maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” (Kisah 1:6). Israel telah salah kaprah tentang arti Messias yang sebenarnya. Messias diartikan secara lahiriah, sebagai Juruselamat kerajaan dan bangsa Israel lahiriah. Dia telah dibuang, namun telah menjadi Batu Penjuru (1 Petr. 2:6-7).
– Setelah penolakan Israel kepada Yesus sebagai Messias, Israel masih terus mempersembahkan korban sembelihan di Bait Allah. Walaupun ketika Yesus mati sebagai Messias bahwa tirai Bait Allah yang memisahkan ruangan maha kudus tercabik dari atas ke bawah yang berarti bahwa semua telah genap didalam Yesus Kristus dan Allah tidak berkenan lagi akan korban-korban sembelihan dan santapan (Matius 27:51, Keluaran 26:31-33).
Karena itu pelayanan Yesus selama 3,5 tahun yang berakhir pada pertengahan 7 tahun, adalah penggenapan 1/2 minggu dari minggu yang ke 70 (minggu terakhir). Pekerjaan Yesus sebagai Messiaslah yang menghentikan semua korban sembelihan dan santapan di tengah minggu. Yesus setelah melayani 3,5 tahun maka Dia mati untuk menggenapkan Taurat dan menghentikan semua korban sembelihan dan santapan. Dia datang untuk menggenapkan hukum Taurat (Yoh.1:29, Ibr.9:11-14, Dan.9:27).
Selanjutnya, “Diatas sayap kekejian akan datang yang membinasakan” mempunyai arti pengertian ganda. “Diatas sayap kekejian” dalam bahasa Inggris “The overspreading of abominations (KJV)” Overspread (Ibr.Kanaph), berarti ujung dari satu bentangan, “A wing of bird” suatu bentangan atau jangkauan, seperti sayap burung yang mempunyai ujung jangkauan.
Setelah kematian Kristus dan tirai yang memisahkan tempat maha kudus telah tercabik, tetapi Israel terus melanjutkan ibadah Taurat dan penyembelihan binatang yang menerbitkan kemurkaan Allah, berjalan terus. Allah mensifatkan hal tersebut sebagai sayap kekejian. Atau bentangan waktu yang menerbitkan kekejian Allah. Pelaksanaan penyembelihan berjalan terus selama 40 tahun mengundang kemurkaan Allah dan akhirnya Allah mengutus jenderal Titus panglima Romawi datang membinasakan Yerusalem dan Bait Allah didalamnya.
Walaupun Bait Allah telah dihancurkan dan Israel tersebar keseluruh bumi tetapi mereka tetap menolak Yesus sebagai Messias. Bahkan sampai hari ini mereka masih merindukan untuk membangun Bait Allah itu kembali dan melanjutkan ibadah berupa penyembelihan binatang. Secara lahiriah mereka tidak lakukan itu, tetapi didalam hati mereka masih memegang teguh aturan Taurat dan merindukan bait Allah dibangun, kemudian mengadakan penyembelihan seperti dahulu. Selama mereka menolak Yesus sebagai Messias dan berpegang pada aturan Taurat.