Bethel Temple started out as Pine Street Pentecostal Mission at Second and Pine in downtown Seattle, Washington, USA in the early days of the mighty outpouring of the Holy Spirit, perhaps as early as 1910. The following is a brief glimpse into Bethel’s many miracles of God’s provision and passion to spread the gospel around the world.
Tahun 2000 – 2010
Mubes ke 29 tahun 2000 di Istora Senayan Jakarta menghasilkan susunan pengurus Periode TAHUN 1999 – 2003. sebagai berikut:
Ketua Umum : Pdt.A.H.Mandey-Jakarta
Ketua : Pdt.DR.M.D.Wakkary- Medan
Ketua : Pdt.H.O.H.Awuy-Manado.
Ketua : Pdt. Y.K.Siwi- Palembang
Ketua : Pdt.R.Tim Kastanya-Bogor
Tahun 1990 – 2000
Tahun 1980 – 1990
Sekolah Tinggi Teologia (STT) El Shaddai didirikan pada tahun 1984 dengan nama Institut Dan Seminary Tinggi Theologia Indonesia (ISTTI) yang dipelopori oleh Pdt.prof.Dr.Nicky J.Sumual, yang memiliki visi jauh kedepan bagi kemajuan dan perkembangan pekerjaan Tuhan. Ia yang dikenal tegar karena dimotori, digerakkan oleh Firman Allah bahwa pekerjaan Tuhan membutuhkan gembala, pemimpin yang penuh Roh Allah dan juga berpengetahuan (Yeremia 3:15).
Tahun 1970 – 1980
Tanggal 8 Agustus 1970, dengan meninggalnya Pendeta E. Lesnussa maka terjadi perubahan susunan Pengurus Pusat sebagai berikut :
Ketua : Pdt.L.A.Pandelaki – Manado
Wakil Ketua : Pdt.W.H.Bolang – Jakarta
Sekjen : Pdt.A.H.Mandey – Jakarta
Bendahara : Pdt.H.Kristianto -Jakarta
Komisaris I : Pdt.J.M.P.Batubara -Surabaya
Komisaris II : Pdt.B.Manoah -Surabaya
Penasehat : Pdt.R.Gideon Sutrisno -Yogyakarta
Tahun 1960 – 1970
Tahun 1961 – 1965. Musyawarah Nasional ke 19 di Bandung menghasilkan susunan Pengurus Pusat sebagai berikut:
Ketua: Pdt.E.Lesnussa
Wakil Ketua : Pdt.R.M.Soeprapto
Sekjen: Pdt.S.I.P.Lumoindong
Bendahara: Pdt.Kwee Hok To
Komisaris I: Pdt.W.W.Kastanya
Komisaris II: Pdt.L.A.Pandelaki
Komisaris III: Pdt.The Kiem Koei
Tahun 1950 – 1960
Tahun 1950. Pdt.Ho Liong Seng (DR.H.L Senduk) memisahkan diri dan mendirikan Gereja Bethel Indonesia.
Tahun 1951 Rev.W.H.Offiler datang ke Indonesia bersama Br dan Zr.D.G.Peterson mereka juga mengunjungi Langowan. Setelah itu Br dan Zr.D.G.Peterson tetap tinggal di Langowan untuk membantu Pdt.S.J.Sito mengajar di Sekolah Alkitab.
Tahun 1940- 1950
Pada tahun 1941, Pdt.D.Sinaga keluar dari ‘de Pinksterkerk in Nederlandch Indie’ dan mendirikan Gereja Pantekosta Sumatera Utara.
Tahun 1942 – 1947. Dengan pecahnya Perang Dunia ke II, dan sesudah perang dunia II, pimpinan GPdI adalah Pdt.H.N.Runkat menggantikan Rev.Van Gessel karena gerakan nasionalisme. Pimpinan organisasi tersebut kemudian diserahkan kepada putera-putera Indonesia dan disebut Badan Pengoeroes Oemoem (B.P.O) dengan susunan personalia sebagai berikut :
Tahun 1930 – 1940
Pada tahun 1931, dari jalan Góndomanan dan jalan Yudonegaran, Yogyakarta, pendeta Abkoede dibantu Pdt.Jóhan Van Der Lip dan adiknya Pdt.Piet Van Der Lip, dengan memakai nama ‘De Pinkster Gemeente’ mereka pindah ke Ngadiwinatan dan empat tahun kemudian pindah ke Poncowinatan dilayani oleh Pdt.Theunis Andriesse. Ternyata di tempat baru itu mereka hanya bertahan beberapa bulan dan kemudian dipindah lagi ke Ronodigdayan menempati rumah kecil yang sangat sederhana.
Tahun 1920 – 1930
Pada tanggal 4 Januari 1921, empat orang mantan perwira Bala Keselamatan, yaitu Richard Dick, Christine Van Klaverans dan Cornelius Groesbeck beserta putri-putri mereka Jennie (12,5 tahun) dan Corie Groesbeek (6 tahun), warga negara Amerika keturunan Belanda ini berangkat dari Seattle ke Indonesia dengan kapal laut Suamaru ke Yokohama, Osaka, singgah di China, lalu ke Pulau Jawa.