Perjalanan Kami di Bethel. Kami melayani pertama kali di Bethel di minggu terakhir Februari 1993. Tidak lama kemudian kami mendapati bahwa gereja ini berjalan dengan $5000 defisit setiap bulan dan hanya 5-6 bulan sumber dana yang tersisa. Tidak lama kemudian kami melihat kesetiaan Tuhan dan bagaimana Dia secara ajaib memberi kecukupan bagi kami selama sepuluh tahun ini.
Di Tahun 1995 kami menjual salah satu bangunan milik Bethel di seberang gereja di persimpangan jalan Second dan Lenora. Dengan dana dari hasil penjualan ini kami mulai menambah jumlah pekerja untuk menjalankan visi kami untuk menjangkau orang-orang yang terlantar. Pelayanan Air Hidup pun di mulai seiring dengan dimulainya penjangkauan Bucky Moose kepada anak-anak yang ada di taman tersebut. Ini adalah awal dari kebaktian anak-anak yang membawa anak-anak ke dalam penyembahan di Minggu pagi. Tuhan sangat setia dalam memberi kecukupan kepada kami dalam waktu yang susah.
Para pelayan kami melayani orang-orang yang Tuhan kirim kepada kami. Banyak orang-orang jalanan yang mulai datang ke gereja untuk meminta bantuan. Pelayanan Air Hidup terus bertumbuh. Rata-rata 350 orang dilayani setiap Minggu. Saudara dan saudari Tanzi dan juga para pekerja dari gereja kami dan beberapa gereja lain memiliki peran yang penting dalam penjangkauan ini. Doa adalah bagian penting dari pelayanan kami selama 10 tahun. Sering kali di persekutuan doa di hari Rabu malam kami merasakan perbedaan dalam roh penyembahan dan syafaat. Kami berpegang kepada keyakinan bahwa doa dan kesetiaan dalam pelayanan akan membuka pintu penuaian yang besar di kota Seattle. Keyakinan ini masih tetap ada didalam hati kami dan kami percaya bahwa semua doa bagi kota ini akan menghasilkan buah. Masih banyak janji Tuhan yang akan dipenuhi!
Selama 10 tahun melayani di Bethel, LaVonne dan saya merasakan tanggung jawab untuk memelihara semua yang sudah dipercayakan kepada kami. Kami percaya bahwa pelayanan hamba Tuhan yang mendahului kami adalah warisan yang berharga yang harus kami hargai dan peringati. Apa yang mereka percayai dan doakan akan terlaksana. Semua Pendeta dan orang kudus yang bekerja keras di kota Seattle telah mewariskan misi dan komitmen untuk memberitakan Injil sampai akhir jaman. Altar gereja dan kamar doa selalu dipenuhi oleh orang-orang yang menangis memohon kepada Tuhan untuk lawatan dan keselamatan banyak jiwa. Doa-doa yang berharga ini telah bersatu dengan doa-doa dari gereja-gereja lain di barat laut dan akan terlihat penggenapannya.