Instink-instink ini merupakan kemampuan manusia dan bukan dosa. Tetapi Iblis menjadikannya keinginan yang tidak terkontrol sehingga manusia ditaklukkan oleh keinginan. Pencobaan merupakan eksploitasi atas kemampuan manusia dan penyelewengan atas instink yang diberikan oleh Allah. Ular membujuk perempuan itu untuk melanggar hukum Allah. Manusia mengikuti keinginannya, dan itulah dosa.
(2) Kesombongan. Pencobaan juga meliputi apa yang muncul dari keinginan yang tidak wajar, yaitu kesombongan. Pernyataan Iblis, “Kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat”, merupakan bujukan ego manusia. Ini adalah bujukan dari kesombongan. Pencobaan Iblis membujuk manusia agar jatuh dalam kesombongan, yaitu bahwa manusia akan menjadi seperti Allah, yang tahu tentang yang baik dan yang jahat.
(3) Kehendak-sendiri. Setelah manusia terbujuk oleh si ular, manusia tetap bebas untuk melakukan atau tidak melakukan apa yang ditawarkan Iblis. Tujuan Iblis memang adalah untuk menguasai kehendak-sendiri manusia itu. Ia mau supaya manusia mempraktekkan kehendak-sendiri, yang bertentangan dengan kehendak Allah. Manusia membuat keputusan untuk tidak menaati kehendak Allah. Manusia mempraktekkan kehendak bebasnya, mengikuti kehendak-sendiri, dan manusia jatuh dalam dosa. Dengan demikian dosa ada dalam kehendak-sendiri manusia.
c. Pencobaan dalam hubungan dengan hukum. Pencobaan pada manusia menyangkut serangan pada hukum Allah. Larangan yang diberikan Allah pada manusia di Kejadian 2:17 merupakan hukum Allah. Iblis harus menyerang hukum Allah untuk dapat menaklukkan manusia. Urutan langkah Iblis dalam menaklukkan kepatuhan pada hukum:
(1) Ular mendatangkan keragu-raguan pada pikiran wanita itu mengenai Firman Allah dan hukum Allah. Ia menganggu dengan pertanyaan, “Tentu Allah berfirman,…bukan?” Ini adalah keraguan atas otoritas firman yang dikatakan Tuhan. Inilah awal ketidakpercayaan.
(2) Perempuan itu menambah Firman dengan mengatakan bahwa mereka tidak boleh menjamah pohon itu.
(3) Perempuan itu juga memalsukan Firman. Bila dibandingkan Kejadian 3:3 dengan 2:17, perempuan itu telah menambah “nanti”.
(4) Ular itu berdusta dengan mengatakan, “Sekali-kali kamu tidak akan mati.”
(5) Ular itu memfitnah Firman dengan menyerang maksud Allah, dengan mengatakan bahwa Allah menyembunyikan dari mereka hak untuk menjadi seperti Allah, yang mengetahui yang baik dan yang jahat.
(6) Perempuan itu tertipu dan percaya omongan Iblis ganti Firman Allah, dan jatuh dari iman kepada ketidakpercayaan.
Manusia melanggar hukum Allah. “Dosa ialah pelanggaran hukum Allah.” ( 1 Yohanes 3:4 ). Dengan melanggar satu hukum Allah maka semua hukum dilanggar. “Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.” ( Yakobus 2:10 ).
Dengan demikian pencobaan Iblis pada manusia adalah pencobaan pada tubuh, jiwa dan roh manusia, pencobaan dalam keinginan, kesombongan dan kehendak diri, dan pencobaan dalam hal pelanggaran hukum Allah.
3. Kejatuhan manusia dan akibatnya.
Dosa Adam adalah pilihan bebas, suatu tindakan bebas kehendak menentang hukum. “Ini adalah pengkhianatan pada Allah, pemberontakan terbuka pada kebenaran. Kejatuhan itu tidak saja mempengaruhi Adam, tetapi juga semua keturunannya yang belum lahir. Akibat-akibat dari kejatuhan adalah akibat segera dan akibat jangka panjang.