Tahun 1965 – 1969. Musyawarah Besar ke 20 di Yogyakarta telah menetapkan Pengurus Pusat sebagai berikut :
Ketua: Pdt.E.Lesnussa
Wakil Ketua: Pdt.L.A.Pandelaki
Sekjen: Pdt.R.G.Sutrisno
Bendahara: Pdt.H.Kristianto
Komisaris I: Pdt.W.H.Bolang
Komisaris II: Pdt.W.W.Kastanya
Komisaris III: Pdt.J.M.P.Batubara
Allah bekerja terus dengan datangnya para hamba Tuhan menginjili Riau. Tahun 1966 Pdm.M.S.J.Sibarani dan keluarga tiba di Pekanbaru meneruskan pelayanan yang sudah dirintis oleh Pdm.Kastanya dan Pdm.J.R.Djong.
Tahun 1966, Pdt.Karel Sianturi dan Pdt.Sianipar keluar dan membentuk Gereja Pantekosta Indonesia Sumatera Utara.
Pada tanggal 8 November 1969 komposisi Pengurus Pusat berubah dengan meninggalnya Pendeta R.M. Soeprapto yaitu sebagai berikut :
Ketua : Pdt.E.Lesnussa – Ujung Pandang
Wakil Ketua: Pdt.L.A.Pandelaki – Manado
Sekjen: Pdt.A.H.Mandey – Jakarta
Bendahara : Pdt.H.Kristianto – Jakarta
Komisaris I : Pdt.W.H.Bolang – Jakarta
Komisaris II: Pdt.J.M.P.Batubara – Surabaya
Komisaris III: Pdt.B.Manoah – Surabaya
Penasehat: Pdt.R.Gideon Sutrisno – Yogyakarta