Assemblies Of God
Kemudian Pastor Offiler telah menarik perkumpulannya dengan Assemblies of God dari mengikuti persekutuan ini. sebagai hasil, bahwa persekutuan dengan gereja-gereja Assemblies of God di Seattle menjadi sangat sulit. Setelah berbalik kembali kerumah, Pastor Offiler menerima Pastor Welsh (dikenal dengan “Daddy Welsh”) dari Assemblies of God kedalam kerumahnya sebagai suatu denominasi yang telah dibentuk di barat laut. Ia berkata pada Pastor Offiler bahwa” Anda telah membuat kesalahan dengan tidak bergabung dengan ini. Saya ragu anda dapat memiliki persekutuan dari sini ke New York.” Pastor Offiler menjawabnya,”Ketika saya meninggalkan plumbing and heating bussiness, saya meninggalkan union.”
Tetapi ia menunjukkan persekutuan terhadap orang-orang Assemblies of God, membuka pintu lebar-lebar bagi banyak misisonari yang melalui gerejanya. Ia memiliki penginjil-penginjil dari berbagai kelompok dari Assembly of God dan seperti yang lainnya, termasuk W.V.Grant dan Morris Plotts.Ia katakan bahwa ia dengan bersemangat telah berbicara sungguh-sungguh dengan satu dari pemimpin mula-mula didalam organisasi dan mengatakan padanya apa yang Tuhan telah tunjukan padanya. Pastor Offiler bertanya padanya,”Dan apakah yang anda pikirkan yang harus aku lakukan?” Orang ini kemudian menjawab,”Saya pikir anda sepatutnya mengikuti kursus yang sedang anda ambil”
W.W.Patterson Pastor yang kemudian meneruskan kepastoran Offiler, ia datang ke gereja pada tahun 1926 sebagai seorang muda dan juga sebagai pemimpin orang muda, berkata “Saya ingat satu persekutuan yang dihadiri oleh Pastor Offiler. Ia memainkan trombonenya bersama yang lain dalam orchestra dibawah sana. Samuel Swanson, Supervisor distrik dari perkumpulan kemudian berdiri dan berkata, “Kita akan lebih baik berkhotbah tentang Yesus dan bukan Matahari, bulan dan bintang-bintang dan 70 minggu-nya Daniel, atau sesuatu yang berhubungan dengan itu. Semua mata melihat Pastor Offiler. Tentunya ia menjadi merah padam, tapi ia menguasai keadan dengan tenang. Setelah itu ia katakan pada saya, akan nampak bahwa kesempatan kita untuk bersekutu lebih baik terbatas dengan saudara-saudara seiman.
Beberapa orang merasa bahwa Pastor Offiler telah emosi dan tidak mau mewujudkan persekutuan. Beberapa orang berpendapat bahwa ia mengisolasi dan menarik diri. Tapi orang yang dekat dengannya berkata, hal sebaliknya, ia berusaha untuk memperluas persekutuan dan memeliharanya. Pastor Offiler berkata,”Harinya akan datang ketika Allah akan meghancurkan hambatan-hambatan.Tidak akan ada lagi Methodist, Nazarene, Baptist, Pentecostal. Semua ini akan menjadi tubuh Kristus. Kita akan dibawa bersama-sama. Hambatan harus hancur, dan umat Allah akan dibawa bersama pada akhir zaman.”Dan, dengan berpendapat bahwa ia tidak bisa kompromi dengan pengarahan yang ia tahu Allah telah memberikan padanya, ia berusaha bekerja sampai pada akhirnya.
Putri tertua Offiler, Harriett, meninggal karena influenza selama terjadi wabah besar flu pada bulan Juni 1918.
Pada tahun 1922 gereja mulai mengirim team misionari ke Indonesia, pertama ke Bali kemudian ke Jawa. Misi kelompok-kelompok ini pertama untuk membawa kesaksian Pantekosta ke pulau-pulau di Indonesia, menjadi berkat dengan kesembuhan banyak penderita lepra. Mereka mendirikan sekolah Alkitab di beberapa tempat di Indonesia, menjangkau masyarakat setempat untuk melakukan pekerjaan pemberitaan injil di tanah air mereka.