William Henry Offiler (1857-1957)

Pola Baptisan Yang Unik

Pada tahun 1915, Pastor Offiler menghadiri pertemuan General Council yang kedua dari Assemblies Of God di St.Louis, Missouri, diketuai oleh E.N.Bell. Pengajaran yang mengundang pertentangan dinamakan “issue baru” atau “wahyu baru” telah dikeluarkan. Seri pertemuan ini adalah untuk mengetengahkan issue ini dan menetapkan arahan bagi organisasi. Issue yang baru tersebut kemudian diketahui sebagai Gerakan Jesus Only. Hal ini berpusat pada pengajaran bahwa Allah bukanlah tiga pribadi, tapi satu; Bahwa Yesus adalah Allah Bapa, Ia Allah Anak dan Ia Allah Roh Kudus; dan nama Allah (Bapa, Anak dan Roh Kudus) adalah Tuhan Yesus Kristus. Oleh karenanya issue baru ini membawa konsep ortodox mengenai trinitas kedalam suatu pertanyaan. Apa yang dinamakan wahyu baru menyatakan bahwa trinitas tersebut adalah berbagai doktrin yang telah dibuat oleh para tokoh gereja waktu lalu.

Issue ini menciptakan pemisahan dalam kelompok-kelompok, menghasilkan dua bentuk kelompok besar penganut Pantekosta. Yang satu memisahkan diri kedalam apa yang sekarang dikenal sebagai United Pentecostal Church, yang konsep keIllahiannya hanya Yesus saja. Mereka tetap percaya bahwa Kitab Rasul-Rasul membuktikan tidak adanya bentuk trinitas untuk baptisan, untuk itu dicatat bahwa gereja mula-mula membaptis dalam nama Yesus Kristus atau dalam nama Tuhan Yesus. Kelompok lainnya berkembang secara bertahap kedalam beberapa type denominasi Pantekosta, termasuk Assemblies Of God dan Pentecostal Holiness Churches. Kelompok ini menekankan baptisan “didalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus,” sesuai dengan Matius 28:19. E.N.Bell yang telah dibaptis sesuai paham Jesus Only, dianjurkan untuk meninggalkan kelompok tersebut dan dibaptis ulang dalam cara trinitas.

Ketika konferensi telah berlalu, terdapat perbedaan bagian yang sangat besar diantara para pengkhotbah. akhirnya Pastor Offiler diminta untuk berbicara. Sebelum ia menyampaikan pokok pembicaraannya, ia pergi kepada orang-orang penganut trinitas dan menanyakan mereka,” jika saya dapat memperlihatkan kepada anda dimana tiga pribadi dalam keIllahian telah bermanisfestasi dalam satu tubuh, maukah anda menerima ini?” Mereka kelihatannya terbuka dan mau menerima. Kemudian ia pergi pada penganut kesatuan Illahi dan berkata” Jika aku dapat memperlihatkan pada anda dimana Allah yang satu bermanifestasi dalam tiga tubuh, maukah anda menjadi terbuka?” mereka tidak terlalu terbuka.

Kemudian dengan membawa catatan berharga dari berbagai pendapat dalam pertemuan, ia berbicara kepada kelompok tersebut sekitar dua atau tiga jam. Didalam aksen Inggrisnya yang lembut, tetapi dengan jelas dan berwibawa, Ia menyajikan ketiga alternatif dalam pembicaraan itu. Ia membahas bahwa kedua kelompok tersebut secara terpisah adalah benar. Baptisan didalam nama Bapa, Anak Laki-Laki dan Roh Kudus seperti yang dijelaskan dalam Injil adalah tanpa diragukan, pola Alkitabiah yang benar, katanya. Hal ini adalah perdebatan yang diajukan oleh kelompok penganut trinitian. Bagaimanapun juga ia menegaskan bahwa pola yang digunakan oleh gereja mula-mula, yang telah dicatat oleh Kitab Rasul-Rasul, juga adalah benar, seperti yang diargumentasikan oleh kelompok Jesus Only. Ia tawarkan pada pokok utama pembahasannya untuk diperhatikan bahwa tiga nama telah ditulis oleh Injil mengenai petunjuk untuk baptisan. Bapa, Anak Laki-Laki dan Roh Kudus bukanlah nama yang digunakan dalam baptisan oleh gereja mula-mula seperti yang dicatat oleh Kitab Rasul-Rasul. Ia mengatakan nama dari ketritunggalan Allah telah dinyatakan dalam nama Bapa, yang adalah Tuhan, dan dalam nama Anak-Laki-Laki, yang adalah Yesus, dan nama Roh Kudus, yang adalah Kristus. Disimpulkannya bahwa bahwa baptisan pada zaman gereja mula-mula didalam nama Tuhan Yesus Kristus merupakan pemenuhan petunjuk Alkitabiah untuk membaptis didalam nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus.

Wahyu, kesatuan pemikiran dan ketentuan dari Kitab Suci memberi otoritas kepada Pastor Offiler. Ia tidak dapat menerima konsep atau opini bahwa Allah memberikan pandangan-pandangan yang saling bertabrakan didalam Firman-Nya. Maka ia percaya sesungguh-sungguhnya bahwa Allah adalah tritunggal. Tapi ia juga memohon dengan sungguh Tuhan akan menunjukkannya bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah nama tritunggal dari Allah tritunggal.

Banyak dari hati orang yang menerima telah terbuka. Tapi banyak juga yang keberatan akan alasannya. Sangat menyedihkan, perkataan-perkataan yang tajam telah mengubah keadaan antara Pastor Offiler dan E.N.Bell. Pastor Bell berdiri untuk berbicara menentangnya, mengulangi perkataan “Tuhan Yesus Kristus, Anak dari Allah Bapa,” dari 2 Yohanes 3 Secara jelas ia ingin menunjukkan bahwa nama Tuhan Yesus Kristus adalah nama Anak, dan adalah salah bahwa Pastor Offiler menggunakan nama itu untuk menamakan ketritunggalan.

Pastor Offiler kemudian berdiri dan menentang Pastor Bell dalam bahasa lidah. Hal ini, kemudian Pastor Offiler sadar, merupakan kesalahan yang sangat besar. Hari berikutnya, ketika salah seorang dari saudara seiman berkata padanya, “Kebenaran yang anda tunjukkan pada saya kemarin malam sangat ajaib,” Pastor Offiler berkata menjawabnya, “Aku tahu apa yang sudah kulakukan, aku menunjukkan kebenaran, tapi berakhir dalam roh yang salah. Kemarin malam, Allah menunjukkan padaku bahwa setiap pelayanan injil berdiri mewakili Tuhan. Aku telah melakukan kesalahan dalam menentang Pastor Bell.” (Setelah itu Pastor Offiler tidak akan pernah mengijinkan dalam suatu kelompok ada seseorang yang menggunakan bahasa lidah dalam menafsirkan atau bernubuat untuk menentang. Beberapa orang yang melakukan hal itu meninggalkan gereja ketika ia memberitahu mereka,” Itu tidak diijinkan.Kita tidak dapat melakukan itu”)

Pertemuan General Council yang kedua berakhir dengan sebagian besar pengikut trinitian salah paham dan beranggapan bahwa Pastor Offiler menjadi penganut Jesus Only, ketika pengikut “Masyarakat Kesatuan”  menolak untuk berkompromi terhadap tambahan ide mengenai trinitas teori. Pastor Offiler tidak puas dengan kegagalannya untuk mempengaruhi kesepakatan yang dapat diterima  oleh kedua pihak dan dapat mengubah perbedaan yang pada akhirnya timbul karena “Issue Baru”, dan yang membawa pada kesalah pahaman yang terlalu besar pada doktrinnya.

Ia secara umum telah banyak dijuluki sebagai orang yang antusias terhadap Jesus Only, yang tidak dapat berada lebih lanjut dari kebenaran. Ia berkhotbah dan berpikir mengenai doktrin trinitas sebagai salah satu dasar dari kitab suci. Ia berpikir tiga cerita dalam bahtera Nuh sebagai simbol dari trinitas. Ia berpikir bahwa tiga malaikat yang menampakkan diri kepada Abraham tidak lain dan tidak bukan adalah Allah Bapa, Allah Anak dan Roh Kudus. Ia berpikir bahwa dua malaikat yang turun ke Sodom adalah Allah Anak dan Roh Kudus. Ia berpikir bahwa Allah Anak berseru kepada Bapa untuk menuangkan penghakiman bagi Sodom. Belajar melalui type dan bayangan dalam bukunya, God and His Name satu kelihatannya secara jelas menggambarkan doktrin dari ketritunggalan Allah.

Bagaimanapun juga ia berpegang dan berpikir pada formula baptisannya yang unik sepanjang masa hidupnya, mengubah pembaptisan ” didalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, yaitu Tuhan Yesus Kristus” Ini adalah metode bagi pekerja penginjilan keluar dan misi gereja-gereja yang berkembang dari kerja Pastor Offiler.

Leave a Reply