Semangat Missionary
W.W. Patterson dan isterinya Gladys dikirim ke Indonesia pada akhir 1934, bersama dengan dua anak mereka dan Iris Bowe, salah seorang anggota kelompok missionari. Pastor Offiler menamakan pelayaran mereka dari Seattle pier “Peristiwa missionari terbesar” yang kota pernah melihat sebagai ” kelompok lain dari para pekerja yang ditahbiskan” telah di kirim ke Jawa dan Kalimantan.
Dalam selebaran dinding diberi nama “bagian terbesar,” Pastor Offiler menulis secara lengkap mengenai sasaran missionarinya, ia katakan, berangkat dari staff missionari Bethel Temple Inc.Seattle. Dengan pelayaran dari kelompok ini, jumlah missionaris dari saatu gereja ini telah meningkat menjadi 20 orang.
“Semangat missionari,”lanjutnya, adalah kehidupan gereja. Usaha missionari tidak dapat dipelihara tanpa penyangkalan diri yang sungguh dan pentahbisan dan dukungan dari jemaat,dan ini tidak harus terpengaruh oleh sesuatu hal, tapi setiap hari, minggu, bulan dan tahun perilaku ini harus dilaksanakan setiap hari. Roh yang indah ini berada pada orang-orang yang yang telah membuat usaha kita secara keseluruhan menjadi mungkin dan yang telah memberikan gereja ini kemampuan yang luar biasa untuk pekerjaan missionari keluar negeri yang semua itu sekarang dinikmati diseluruh dunia.”
“Kami pikir bahwa catatan Bethel Temple Seattle, diperhatikan dengan seksama, keberadaannya tidak sebanding dengan gereja manapun dibumi. Penghargaan yang tinggi terhadapap kerja dari gereja ini memiliki banyak nama diantaranya yaitu mereka yang telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti DIA. Hari ini, Pastornya, Rev.W.H.Offiler, sekarang dalam tahun yang ke 20 pelayanannya, mengangkat hati dan tangannya pada Allah dan jemaat yang besar ini dan bersukacita bersama mereka akan keajaiban yang nampak yang telah terjadi dalam pekerjaan penginjilan dan usaha missioanari melalui tahun-tahun yang panjang dan penuh kesuksesan. Segala kemulian bagi Allah.
“Untuk semua perayaan-perayaan yang didalamnya gereja ini telah mengambil bagian dalam tahun-tahun terakhir ini, tak salah jika dikatakan bahwa hal ini merupakan suatu kepastian pengharapan dan kerohanian yang terdalam dari semua yang telah hilang pada waktu sebelumnya. beribu-ribu hati dan rumah-rumah di barat laut dan British Colombia , kanada yang besar ini, bergerak pada hal yang terdalam sebagaimana mereka bertindak cepat dalam menanggapi dan mengambil bagian pada saat itu. Orang-orang dari berbagai gereja dan denominasi datang menerima pertolongan kami, dan pemberian sukarela mereka menjadikan kebutuhan para misionari terpenuhi secara baik. Tidak itu, mulanya, kelihatannya mungkin untuk mengatasi hambatan keuangan yang menghalagi kita , tapi Roh Tuhan datang diantara orang-orang, sebagaimana IA datang pada gereja mula-mula, dan mereka meletakkan program dengan teriakan Jericho. Itu cukup dan ada yang disimpan ! Betapa Pantekosta heranlah ! Betapa Agungnya ! Ditengah-tengah depresi yang tak terdengar dan kegelapan, keagungan Tuhan turun, dan hari ini pria dan wanita dimana saja, hati dan rumah-rumah, telah menjadi bercahaya dan indah karena datangnya Roh yang manis dari Kristus. Hal ini telah membuat mereka menjadi partner dalam pekerjaan besar missioanari tersebut, yang sejak dari mulanya telah diberkati secara supra natural oleh Tuhan dalam hal berbuah-buah yang hampir tidak dapat dipercaya.Beribu-ribu orang telah diselamatkan, disembuhkan dan dipenuhi dengan Roh Kudus, dan hal itu terjadi diantara mereka yaitu orang-orang yang belum pernah mendengar tentang kasih-Nya.
Terpampang pada sebuah pamflet, Pastor Offiler sedang berkhotbah dengan pemandangan beberapa kelompok orang yang sedang berkerumun di dermaga, satu diantaranya tampak pada kapal Rev.Patterson, kapal Jepang “Heian Maru”. Suatu kerumunan yang luarbiasa, disertai teriakan gemuruh mereka yang menjangkau sampai pada kapal tersebut. Sekilas memandang pada foto ini telah dapat menunjukkan suatu antusias rohani yang bergerak diantara mereka melampaui batas sukacita yang optimal, tulis Pastor Offiler, sebagaimana kami menyanyikan pujian “Zion”, disertai tepuk tangan dari mereka yang telah menyerahkan segenap keberadaan mereka kepada Tuhan dalam pelayanan memenangkan jiwa bagi suku-suku di Pulau Jawa dan Kalimantan.
Sammy Jackson memimpin pujian, dibantu oleh Pastor Offiler dengan memainkan akordion dan para penyanyi radio Bethel Temple serta sebagian dari anggota Bethel Temple Orchestra. Pastor Offiler menulis “Nampaknya pujian pada saat itu sangat bersemangat sekali seperti sudah mengoyakkan angkasa dan naik sampai ke Tahta Allah”. Ia mencatat ” Ratusan teman-teman radio kami berada disana” dari British Columbia, Oregon, Montana dan Idaho demikian juga dari sekitar Washington. “Lihat photo ini lagi”, katanya “Terimakasih kepada Tuhan bahwa Roh Kristus tidak mati, dan pria dan wanita itu rela meninggalkan segalanya dan mengikutiNya meskipun sampai ke ujung dunia. Pemandangan seperti ini belum pernah terlihat sebelumnya di kota Seattle”. Kemudian kapal tersebut berangkat disertai berondongan teriakan haleluyah…..haleluyah yang merobek angkasa.
Istri Pastor offiler, Gertrude meninggal karena gangguan hati pada tanggal 12 Juni 1914, kemudian ia menikah dengan saudari istrinya, Sister Shamun, yang telah menjanda dan tinggal bersama mereka. Ia menderita radang sendi yang cukup berat.
Second And Lenora
Bersambung. :: GPdIWORLDUS ::
Rev.W.W Patterson (1908-1984}
Perjalanan Hidup Pdt. W.W. Patterson
Pada tahun 1920, Pdt. Patterson mendaftar di Sekolah Alkitab Simpson (Sekolah Misionaris) di Phinney Ridge. Ditahun yang bersamaan juga, di Sekolah Alkitab Simpson ini terdaftar kurang lebih seratus orang murid yang ingin menjadi misionaris. Disekolah Alkitab tersebut, Patterson mulai mengenal Firman Tuhan yang akan membawa ia ke suatu pelayanan. Disekolah itu juga, Patterson bertemu dengan Roy Sutherd.