Pada tahun 1936 seorang bekas pelaut kapal Belanda de twalef de provinsi bernama Purba setelah bertobat di Surabaya, mémbawa injil Pantekosta ke Tanah Karo. Pulau Sumatra yang dikenal dengan istilah “Pulau Perca” ini mendapat lawatan Injil Tuhan. Melalui beliau lahir pemimpin-pemimpin seperti D.M.Sinukaban dan Sinuhadji.
Pada tahun 1938 Paul Counstan Simanjuntak datang dari Palembang dan memberitakan injil ke Tanah Tapanuli. Kebaktian dimulai di kota Balige. Kemudian muncul Sdr.Lukas Siburian, Renautus Siburian, W.F.Siahaan dan lain lain.
Di Medan pada tahun 1939 didirikan Sekolah Alkitab oleh Ray Jackson dari USA. Untuk lebih mempercepat penginjilan di Sumatra pada tahun 1958 didirikan Sekolah Alkitab di Pematang Siantar. Namun oleh karena sesuatu hal, maka Sekolah Alkitab Pematang Siantar ditinggalkan dan pada tahun 1970 Sdr.D.G.Peterson memulai Sekolah Alkitab di Purbasari dan diresmikan oleh Pdt.A.H.Mandey. Dari Sekolah Alkitab ini telah keluar hamba bamba Tuhan yang bekerja di seluruh Sumatra.
Setelàh selesai pendidikan di Nederlandche Indie Byble Institut Surabaya pada tahun 1938, Sdr.J.M.P.Batubara Sr membuka ladang baru di Lahat, dan dari sini ia merintis pekerjaan Tuhan di Lubuk Linggau. Namun pada bulan April 1940 Tuhan gerakkan hatinya untuk pekabaran Injil di Pontianak, Kalimantan Barat. Tuhan memberkati pekerjaan Tuhan di Pontianak sehingga jumlah anggota menjadi 30 orang, namun sewaktu Perang Dunia II Pemerintah Belanda memerintahkan untuk berimigrasi karena serangan tentara Jepang. Itu sebabnya pekerjaan Tuhan di Pontianak dan Singkawang ditinggalkan. Ini terjadi pada tanggal 26 Januari 1942.
Sekitar tahun 1940 an, Pdt.Yan Awondatu dan istri memulai pelayanan GPdI di Cianjur. Mereka adalah orangtua dari Pdt.J.E.Awondatu. Pada tahun 1960-an gereja lama didirikan di Jl.Hasyim Asyari 75 Cianjur. Berkat kemurahan Tuhan Yesus, gereja baru didirikan dilokasi yang sama dan diresmikan oleh Pdt.A.H.Mandey pada tanggal 12 Januari 1998. Penggembalaan GPdI di Cianjur kemudian dilanjutkan oleh Pdt.J.E.Awondatu dan istri, Ibu Melanie Handayani. Mereka dikaruniai seorang putra, Revi Awondatu dan seorang putri, Louis Helga Awondatu.:wk: