Rev.William West Patterson (1908-1984)

Penobatan Menjadi Gembala di Bethel Temple  

Pada tahun 1948, Pdt. Offiler memanggil pulang Pdt. Patterson dan keluarga dari perjalanan misi mereka untuk kembali ke Seattle. Diumur yang ke tujuh puluh tiga, Pdt. Offiler menyampaikan isi hatinya bahwa sudah saatnya seorang muda mengambil alih kepemimpinan di Bethel Temple. 

Beberapa tahun sebelum kejadian diatas, suatu sore di Bethel Temple, Pdt. Offiler melihat kebawah ke tempat dimana Pdt. Patterson dan istri duduk. Ia berkata,” Untuk keberhasilan mereka dan didepan jemaat Pdt. Offiler berkata,” Willie, mari maju ke depan dan berlutut? “ Pdt. Offiler melanjutkan perkataannya,” Apabila terjadi sesuatu kepada saya, anak muda inilah yang bisa diharapkan.”Sesudah kejadian itu, Pdt. Patterson bersama keluarga kembali ke gereja yang terletak didaerah Second dan Lenora. Disana mereka mengalami kemajuan didalam jumlah jemaat. Hadirat Tuhan selalu ada disetiap kebaktian yang ada. Pdt. Offiler mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden di tempat itu, tetapi seterusnya beliau masih terus mengadakan kebaktian-kebaktian namun tanggung jawab selebihnya ia berikan kepada Pdt. Patterson. Bethel Temple memiliki apa yang yang disebut Don Miller sebagai “Pertunjukan musik yang hidup” diakhir tahun empat puluhan dan lima puluhan. 

Sekolah Alkitab di Bethel Temple dimulai oleh Pdt. Patterson dimusim gugur tahun 1952, dimana Pdt. Apple terpanggil di daerah California untuk menjadi kepala disana. Pdt. Apple sudah mengenal Pdt. Patterson dari tahun 1926. 

Pada tahun 1975, Pdt. Apple bersama istri mengunjungi Indonesia. Mereka mengunjungi gereja-gereja yang didirikan oleh Pdt. Patterson dan istri, bertemu dengan pendeta-pendeta dan pelayan-pelayan Tuhan yang lulus dari sekolah Alkitab yang didirikan oleh Pdt Patterson. Apple memastikan bahwa,”Pdt. Patterson sangat dikasih disana dan saya setuju dengan hal itu.” 

Disamping mendirikan sekolah-sekolah Alkitab diberbagai tempat di Indonesia dimana banyak penginjil-penginjil yang diutus dari sana, Pdt. Patterson juga menulis buku-buku seperti “Bible Treasures From Daniel and Revelation,” “The Tabernacle,” and “Great Themes of the Bible.” Pada tahun 1955, Pdt. Patterson digantikan oleh Pdt. Apple. Pdt. Apple digantikan oleh Pdt. Mcknight. 

Dari Bethel Temple, Pdt. Patterson sekeluarga mengembalakan di Lewiston, Idaho. Mereka melayani disana bersama anak mereka yang paling kecil, Richard. Selanjutnya Pdt. Patterson mengembalakan dibeberapa gereja disebelah Utara sebelum berhenti mengembalakan gereja di tahun 1963. Mereka sekeluarga menetap di di Mirror Lake Park di Federal WayWashington. Ditempat itu, Pdt. Patterson dan istri masih mengajar dan belajar Firman Tuhan. Disana juga, Richard menikah dengan Loretta Jackson, anak perempuan dari seorang Insinyur Kereta Api untuk jalur Milwaukee, Parry Jackson. Mereka berdua bertemu di Mirror Lake dan saling menulis surat. Richard dan istri dikaruniai empat orang anak: Steve, Patrick, Leann, dan Jill. Anak yang tertua dari keluarga Pdt. Patterson, Bill, menikah dengan Joyce Hubbard dan dikaruniai empat orang anak: Dale, Tom, Sheila, And Beverly. Anak perempuan dari keluarga Pdt. Patterson, Marion, menikah dengan Bob Broadland. Marion mempunyai satu anak perempuan, Karen, dan satu anak laki-laki, Sam, dan mereka melayani di Indonesia. 

Pdt. Patterson dipanggil Tuhan pada tanggal 20 Januari 1984 diusia yang ke tujuh puluh enam. Kebaktian penguburannya dilaksanakan di Bethel Temple dan dihadiri oleh Pdt. Hanny Mandey, pemimpin dari gereja-gereja Pantekosta di Indonesia (InggridWDotulong~IPRFPomona~gpdiworld~June2002).

Leave a Reply