Maka kita soedah kasih lihat oleh Boekoe itoe (Bijbel) bahwa peratoeran dari permandian air itoe, seperti jang Toehan Jesoes soedah kasih tjontoh sama kita, sekali-sekali boekanlah peratoeran jang tidak perloe oentoek ditoeroet, ataoe peratoeran jang bias diboeang, seperti satoe kesoekaan jang sia-sia dari manoesia! Sebab soedah terang sekali jang permandian air itoe perloe sekali boeat kita toeroet, dan jang perloe sekali dalam pengalaman kita sebagai orang Kristen. Pendirian dari mojang kita terhadap pada peratoeran ini, tidak bisa digoenakan dalam pengalaman ini sekarang. Memang dia orang soetji! Dan dia orang hidoep dengan soenggoeh-soenggoeh berserah. Akan tetapi, sebab didalam temponja dia orang, ini peratoeran-peratoeran jang koeat sekali dari geredja beloem diterangkan, ada satoe keboektian jang djelas, bahwa dia orang berkoerang dalam keterangan Allah, dan berkoerang dalam ketjintaan dari Roh Soetji. Memang dia orang soedah bersama-sama dengan Allah. Akan tetapi, kamoe dan saja, tidak bias lagi boeang keterangan (tjahaja) sekarang ini, oleh sebab mojang (grootvader) kita tidak lihat itoe djoega.
Kita hidoep dalam hari-hari dan tempo jang berlainan! Sekarang hoedjan akhir djatoeh diatas seloeroeh boemi. El-Kitab soedah terboeka dan Roh Soetji ditjoerahkan seperti pada Geredja pertama pada hari Pentakosta! Sekarang soedah sampai waktoe penghabisan djaman ini! Pengetahoean didalam segala perkara bertambah-tambah banjak, pretjies menoeroet perkataan Allah. Kita dihentar dengan lekas sekali kepada penghabisan (kesoedahan). Hari inilah temponja, waktoe mana orang moesti masoek kedalam pengalaman rohani jang paling dalam, lebih dari jang soedah-soedah (dahoeloe). Diaorang nanti djadi satoe dengan Kristoes! Grafirat (pendamaian oleh darah) dari Kristoes akan dikerdjakan dengan penoeh, dan kebesarannja (harganja) dari ini diartikan, soepaja perkara-perkara jang sempoerna dinjatakan! Dan perkataan Allah digenapkan. Maka begitoelah permandian air itoe dengan terang dinjatakan, seperti satoe pendahoeloean jang perloe sekali (didalam pengalaman hati, kalaoe boekan dalam keadaan) bagi permandian dengan Roh Soetji.-TAMAT-(DRS,jakarta,092102). sumber: Pusaka Rohani No.9, Mei 1939.