Begitoelah dalam pelajanan (djawatan) Johannes Baptista, dan begitoe itoe djoga dalam pelajanan (djawatan) Kristoes! Kedoea-doeanja membawa kabar jang sama, dan kedoea-doeanja permandikan orang-orang jang bertoebat dalam air dari soengai, meskipoen boekan Toehan Jesoes sendiri jang adaken itoe permandian, melainken moerid-moerid-Nja. Akan tetapi semoea dipermandiken.
Moelai dari Jesoes sampai kepada jang paling rendah dari jang rendah, ataoe jang paling tinggi dari jang tinggi, soedah tentoeken baginja satoe peratoeran, jang berlakoe atas semoeanja. Boeat satoe sebabNja jang loear biasa dan jang berkoeasa, semoea moesti dikoeboerkan dalam koeboeran air itoe. Permandian tjara pertjikan tidak tjoekoep! Permandian moesti djadi satoe pengoeboeran, masoek dalam air (dimasoekken dalam air).
Kalaoe kita datang kepada djaman geredja waktoe permoelaan (pemboekaan) dari pekerdjaannja pada hari Pentakosta, itoe peratoeran (permandian air) sama djoega diperintahkan, dan teroes mendjadi peratoeran dari geredja, dan menjdjadi satoe oekoeran dari permandian boeat segenap djaman ini. Pada hari Pentakosta, Petroes berdiri, penoeh dengan Roh Soetji, dan sebagai mendjawab pertanjaan dari orang banjak jang soedah kena toesoek hatinja, jaitoe, bagaimana diaorang bisa diselamatkan, berkata: “Bertaoebatlah kamoe, dan masing-masing biar dipermandikan didalam nama Jesoes Kristoes boeat keampoenan dosamoe, dan kamoe akan dapat pemberian Roh Soetji”, Perb. Seg. Rasoel 2:38. Perkataan pemboekaan ini dikenakan, boekan sadja kepada orang-orang Jahoedi, maoepoen orang Kafir. Tidak ada satoe peratoeran (oekoeran) boeat orang Jahoedi, dan lain oekoeran boeat orang Kafir. Allah soedah menentoekan dia orang sama sekali dibawah dosa, soepaja Dia bisa kasih kemoerahan jang sama bagi dia orang semoea.
Sesoedah Petroes toeroet akan panggilan dari Roh, dan pergi keroemah Kornelioes, dan diwaktoe dia “kabarkan Kristoes kepada dia orang, Roh Soetji toeroen atas dia orang semoea, jang soedah dengar itoe perkataan, dan diaorang berkata-kata dalam bahasa asing dan bernoeboeat”. Petroes berkata: “Apa boleh itoe air ditahankan, soepaja orang ini djangan dipermandikan, jang soedah dapat Roh Soetji, sama seperti kita orang djoega?” Dalam fatsal 19 dari Perboeatan Segala Rasoel dan 6 ajat pertama, kita dapat versalg (kabar) dari koendjoengan Paoel ke Ephesoes; disana dia dapat beberapa orang moerid, lantas tanja pada dia orang, apa dia orang soedah terima Roh Soetji, sesoedah dia orang pertjaja. Lantas dia orang djawab, jang dia orang beloem tahoe dengar, jang ada Roh Soetji, lantas Rasoel Paoel berkata: “Atas djalan jang mana kamoe soedah dipermandikan?” Dan dia orang mendjawab: “Atas djalan permandian Johannes”. Maka Rasoel Paoel berkata, bahwa Johannes betoel soedah bikin permandian air boeat pertobatan, serta berkata sama itoe orang banjak, jang dia orang patoet pertjaja pada Dia, jang datang dari belakangnja, jaitoe Toehan Jesoes Kristoes. Waktoe dia orang mendengar perkataan ini, dia orang dipermandikan dalan nama Toehan Jesoes, dan waktoe Paoel toempangkan tangannja atas dia orang, Roh Soetji toeroen atas dia orang, dan dia orang berkata-kata dalam bahasa asing dan bernoeboeat.