Kita tidak bersedia boeat menentoekan, mana dari permandian-air ataoe permandian Roh jang paling bergoena bagi anak dari Allah. Kalaoe kita ambil tjontoh dari Anak Allah, maka kita tidak bisa bikin perbedaan antara jang doea itoe; akan tetapi, baiklah kita terima kedoea-doeanja seperti satoe kemoestian boeat kegenapan jang soenggoeh dari penoeroetan pada perkataan-Nja dan kegenapan jang soenggoeh dari segala kebenaran. Tentang Jesoes, Dia soedah dilahirkan seperti Anak Allah. Tiga poeloeh tahoen sebeloem Dia berikan Diri-Nja pada Johannes Baptista di soengai Jarden, Toehan Jesoes telah dilahirkan di dalam keadaan-keadaan jang amat heran seperti tertoelis dalam Perjanjian Baroe. Dia boekan seorang baroe lagi dalam hal mengalami perkara-perkara sorga. Sedjak dari ketjil-Nja, Dia soedah diadjar oleh Roh Soetji dalam Torat dan Nabi-nabi. Dengan soenggoeh Dia soedah tahoe, jang Dia haroes ada dalam perkara-perkara dari Bapa-Nja.
Meskipoen soedah tentoe, jang Dia berasal dari kekal, dan Dia soedah ambil djabatan jang tinggi diantara anak-anak manoesia, masih tetap hati-Nja ingin berboeat satoe perkara saja, jaitoe menoeroet maoe-Nja Bapa dan toeroenken kepada manoesia djalan jang soedah disediakan oleh Allah boeat keselamatan dan kegirangan jang sepenoeh-Nja. Sebab tiadalah kesoekaan jang lain, dan kegirangan jang benar, selainnja dari pengetahoean jang soenggoeh (sempoerna) kepada kemaoean Allah, didalam perkara-perkara jang Dia soedah perintahken kepada kita. Maka pada permoelaan dari pembitjaraan ini kita diperingatkan, bahwa satoepoen dari permandian-pemandian ini tidak ada hoeboengannja dengan kelahiran baroe, sebab Dia (Jesoes) jang teroetama dikenakan oleh ini permandian-permandian soedah dilahirkan menjadi Anak Allah; dan soedah beberapa tahoen lebih doeloe Dia soedah masoek dalam pengalaman Illahi jang paling soetji. Tetapi masih kita lihat Dia dipinggir kali Jarden, didalam barisan jang panjang dari orang-orang jang hendak dipermandikan, ditengah-tengah orang-orang jang amat banjak itoe, jang datang kesana atas oendangan dari Johannes Baptista, dengan mengakoe dosa-dosanja, dan berboeah seperti jang patoet boeat pertobatan.
Soedah terang sekali, bahwa sebeloem tiap-tiap orang bersedia boeat terima permandian air jang diatoerkan itoe, lebih doeloe dia moesti bereskan hal-hal dari dosanja, dan pengakoeannja jang soetji, dan soenggoeh-soenggoeh dia soedah lahir baroe. Dibawah trangnja dari Roh Soetji, paling sedikit dia moesti lihat sinar-sinar ketjil dari pengalaman-pengalaman jang besar, dan keheranan jang boleh djadi kepadanja. Dia soedah moesti hitoeng ongkos-ongkos dari keteboesan djiwanja, dan dipersembahkan 100% (segenap) dirinja pada Allah, sebab dibawa keadaan-keadaan jang berkoeasa seperti itoelah, maka Jesoes datang pada Johanes, soepaja Dia bisa genapi perintah jang soedah ditentoekan, dan memenoehi kebenaran Allah.
Perkara tentang permandian air boekan satoe perkara jang enteng, dan djoega perkara itoe djangan dianggap seperti itoe dalam pembitjaraan. Sebab bagaimana joega orang boleh kata, pengadjaran dari permandian air itoe selaloe mendapat tempat jang tertinggi didalam maksoed-maksoed dari Toehan, satoe tempat jang tidak ada laen penjerahan (persembahan) ataoe pekerdjaan bisa penoehi. Soenggoeh demikian, sebab dengan pemeriksaan jang lebih teliti (terang) lagi akan kenjataan, bahwa permandian air itoe adalah satoe bahagian jang bersamboengkan dari satoe permandian jang lebih besar, jaitoe permandian Roh Soetji. Biarpoen begitoe, hal itoe soedah tetap, jang diwaktoe Toehan Jesoes dipermandikan didalam air di kali Jarden, Roh Soetji toentoen ke atas-Nja dengan roepa seekor boeroeng dara, dan tinggal tetap atas-Nja, dengan tjapkan Dia seperti Anak Allah jang toenggal, dan oerapi Dia oentoek satoe pekerjaan jang besar dan heran, jang soedah ada di hadapan-Nja.