Perkawinan terjadi antara mempelai laki-laki, yaitu Kristus – 2 Korintus 11:2 dengan mempelai perempuan, yaitu 5 perawan yang bijaksana. Tetapi sekarang ini, sebelum perkawinan terjadi, mereka dipertunangkan. Ada hubungan kasih antara jemaat, antara gereja dengan Kristus. Sebelum kita mengasihi Dia, Kristus telah mengasihi kita terlebih dahulu. Kemudian, dengan kasih Kristus yang ada pada kita, kitapun mengasihi Tuhan.
Dalam Efesus 5:25 rasul Paulus berbicara tentang hubungan antara suami-isteri. Kasih Kristus kepada jemaat harus ada dalam kasih suami kepada istri. Hubungan suami-isteri sama seperti hubungan Kristus dengan jemaat, hubungan kasih. Dan kasih yang ada antara kita dengan Kristus, antara gereja dengan Kristus sekarang ini adalah menuju pada perkawinan yang akan terjadi nanti.
Untuk itu, sebagaimana perawan suci menyiapkan diri untuk masuk dalam perkawinan, demikianlah gereja menyiapkan diri untuk masuk dalam perkawinan. Gereja Tuhan telah dipertunangkan untuk dibawa sebagai perawan yang suci. Gereja akan menjadi gereja yang suci. Gereja yang disebutkan dalam Efesus 5:27 adalah jemaat, gereja Tuhan yang cermerlang, tanpa cacat atau kerut. Inilah gereja yang sempurna, gereja yang akan masuk ke dalam pernikahan. Terpujilah nama Tuhan!
Tetapi 2 Korintus 11:3 mencatat, bahwa akan terjadi penyesatan, sehingga banyak yang akan murtad, mundur dari pada Tuhan. Kita akan meneruskan topik ini dalam pelajaran mendatang. Tetapi mari berdoa agar Tuhan memberikan kepada kita, pengertian yang penuh mengenai rencana Tuhan bagi gerejaNya di akhir zaman. Gereja akan menjadi gereja yang sempurna. Tetapi kita harus tetap berjaga, jangan sampai kita disesatkan lalu murtad, mundur, dan meninggalkan iman kita kepada Tuhan.
Pelajaran 10, Senin 29 April 2002. Kedatangan Yesus bagi kita yang percaya kepadaNya, merupakan satu hal yang sangat penting. Karena pada saat itulah kita akan dikumpulkan, disambut oleh Tuhan dan akan berdiam bersamaNya untuk selama-lamanya, tidak terpisahkan lagi. Sekarang, sekalipun kita belum melihat Dia, kita percaya kepadaNya, kita imankan, dan rasakan kasihNya, kita menikmati berkat-berkatNya, kita menerima pertolongan-pertolonganNya, penghiburanNya. Pada saat kita memerlukannya, kita tahu Dia ada, kita rasakan, kita mengalami semua daripadaNya. Tetapi pada saatnya nanti, Ia akan datang sebagai Raja di atas segala raja bagi semua yang percaya kepadaNya.
Kita kembali kepada ayat pokok kita dalam 2 Tesalonika 2:1-12. Ayat 3 berkata, “sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad.” Bagian pertama ayat ini adalah: “Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan oleh orang dengan cara yang bagaimanapun juga”