Pelajaran 9, Senin 22 April 2002. Kita mengetahui, bahwa Yesus telah datang ke dunia ini, dilahirkan sebagai seorang bayi. Dialah Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia. Dia telah mati di kayu salib, menjadi tebusan bagi kita, menebus segala dosa kita. Kita diampuni, disucikan oleh darah Yesus Kristus, kita ditebus, diselamatkan oleh darah Kristus; oleh bilur-bilurNya kita disembuhkan, kemudian Ia dikuburkan dan sesudah tiga hari tiga malam, Ia bangkit kembali lalu naik ke sorga, dan berjanji bahwa Ia akan datang kembali.
Sekalipun kita tidak mengetahui saatnya Ia akan datang kembali, tetapi Ia pasti akan kembali. KedatanganNya kembali merupakan harapan bagi semua orang Kristen – harapan Kristiani adalah Yesus datang untuk menyambut kita dan kita akan berkumpul dengan Dia, dan hidup bersama dengan Dia untuk selama-lamanya. Semua orang yang percaya kepada Tuhan, baik yang telah meninggal dunia maupun yang akan hidup terus hingga saat Yesus datang kembali, akan dikumpulkanNya, tinggal bersama dengan Dia untuk selama-lamanya. Itulah saat yang sangat menyenangkan dan sangat berbahagia bagi kita semua.
Tetapi apakah yang akan terjadi sebelum Yesus datang kembali? Tanpa mengetahui apa yang akan terjadi menjelang kedatangan Yesus kembali, akan membuat kita terkejut, dan seperti yang telah kita lihat dalam pelajaran-pelajaran yang lalu, kita akan disesatkan.
Kita kembali kepada ayat-ayat pokok dalam 2 Tesalonika 2:1-12. Saya harap saudara-saudara telah paham, bahwa ayat 3 berbicara tentang beberapa hal. Pertama: Jangan kamu memberi dirimu disesatkan orang. Dengan kata lain, yang akan datang terlebih dahulu adalah penyesatan. Dengan berbagai macam cara Iblis memakai orang-orangnya untuk menyesatkan orang-orang percaya.
Saya percaya, ayat-ayat dalam 2 Tesalonika 2 berbicara tentang orang-orang percaya yang dapat disesatkan dengan berbagai macam cara, yaitu dengan datangnya yang palsu. Misalnya datangnya kristus-kristus palsu dengan urapan yang palsu. Nabi-nabi palsu dengan nubuat-nubuat palsu, guru-guru palsu dengan ajaran-ajaran palsu, demikian pula penyembahan atau ibadah yang palsu, dengan menyembah kepada bukan yang benar. Ibadah yang palsu, yaitu penyembahan kepada patung-patung – penyembahan kepada allah yang mempunyai mata tetapi tidak dapat melihat, mempunyai telinga tetapi tidak dapat mendengar, mempunyai hidung namun tidak dapat mencium, dan sebagainya. Alkitab mencatat, bahwa penyembahan seperti itu adalah penyembahan yang samasekali tidak bermanfaat.