Yeremia 10:5 menggambarkan berhala sama seperti orang-orangan di kebun mentimun. Selanjutnya dalam ayat 8-10 – Yang lebih berkuasa adalah Allah yang benar, Allah yang hidup, dan Raja yang kekal. Dalam kitab nabi Yesaya 51:17 kita membaca, bahwa Tuhan sangat ingin agar kita terjaga, dan sadar atas apa yang sedang kita lakukan.
Habakuk 2:18 – seorang pematung, pemahat membuat sesuatu untuk disembah. Tetapi meski si pembuat itu percaya kepadanya, berhala yang dibuatnya itu bisu belaka, tidak dapat berbicara, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa. Karena itu, penyembahan yang ditetapkan adalah penyembahan atau ibadah yang ditujukan hanya kepada Allah saja, kepada Allah yang hidup, Allah pencipta langit dan bumi, Allah yang telah datang ke dunia sebagai Juruselamat, Allah yang telah naik ke sorga, dan yang akan datang kembali sebagai Hakim, yang akan menghakimi manusia. Itulah yang harus kita lakukan, sebab penyembahan kepada patung-patung buatan tangan manusia tak ada gunanya samasekali.
Mazmur 115:4-7 berbicara tentang berhala-berhala buatan tangan manusia yang tidak dapat berbuat apa-apa. Berhala-berhala ini dibuat dari emas dan perak oleh tangan keahlian dan kepintaran manusia. Betapapun indah, mulia dan mahalnya berhala-berhala yang dibuat oleh manusia, penyembahan kepadanya tidak mendatangkan manfaat apapun. Inilah penyembahan yang tidak berkenan kepada Allah. Manusia melakukan penyembahan-penyembahan seperti ini oleh sebab mereka tidak mengenal Allah yang benar.
Mazmur 135:15-17 – Tuhan tidak menghendaki kita menyembah kepada berhala-berhala yang mempunyai mulut tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata tetapi tidak dapat melihat, mempunyai telinga tetapi tidak dapat mendengar, mempunyai lengan tetapi tidak dapat bekerja, mempunyai kaki namun tidak dapat berjalan. Apakah yang kita harapkan dari semua itu?
Dalam Yesaya 44:9-20 kita membaca tentang orang yang menyembah kepada barang-barang mati yang tidak ada faedahnya. Kitab nabi Yeremia 10:3-5 juga mencatat, bahwa tidak ada gunanya kita beribadah, dan menyembah kepada patung-patung buatan tangan manusia. Baiklah kita menyembah kepada Allah yang hidup, pencipta langit dan bumi, yang memberi nafas hidup kepada saudara dan saya – segala-galanya ada pada kita. Terpujilah nama Tuhan.