Pelajaran 17, Senin 17 Juni 2002. Sebagaimana Ia telah naik ke sorga, demikianlah Tuhan Yesus akan datang kembali. Ia sendiri telah berjanji akan datang kembali. Dan kepergianNya ke sorga adalah sangat berguna bagi saudara dan saya, sebab dengan demikian Roh Kudus datang untuk memberi kita kekuatan dan kuasa, serta kemampuan untuk menghadapi apapun yang ada di hadapan.
Kita telah melihat dalam surat 2 Tesalonika 2:1-12 dan sekian banyak ayat lain dalam Alkitab mengenai murtad yang akan datang, mendahului kedatangan Yesus kembali. Murtad berarti meninggalkan Tuhan, meninggalkan iman dan berbalik kembali kepada kehidupan yang lama.
Penyebab murtad, antara lain:
1. Karena pengajaran-pengajaran yang tidak baik, palsu, menyesatkan sehingga menggoyahkan iman orang sampai akhirnya berpaling kepada yang tidak benar (2 Timotius 4:3-4, 1 Timotius 4:1-4 dan 2 Petrus 2:17-20). Selain itu, ada pula tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang bukan dari Tuhan melainkan berasal kuasa kegelapan dengan tujuan untuk menyesatkan banyak orang, bahkan kalau bisa orang percaya (Markus 13:20-23, Matius 7:22-23, Matius 24:24).
2. Karena aniaya dan kesukaran dalam hidup ini. Karena tidak kuat menghadapi penderitaan, aniaya, dan kesulitan, banyak orang akan goyah, lalu meninggalkan imannya.
3. Karena tidak taat dan kekerasan hati.
4. Karena cinta dunia. Karena cinta kepada dunia, Demas meninggalkan pelayanan dan Tuhan (2 Timotius 4:10, Ibrani 6:4-6).
Terakhir kita telah sampai pada hal-hal yang dapat kita lakukan untuk menghadapi dan mengalahkan kemurtadan, agar tetap bertahan dan tidak menjadi murtad:
1. Berpegang pada Firman Allah – 2 Timotius 3:12-17.
2. Mengalami pertumbuhan rohani – 2 Petrus 1:3-11. Kerohanian kita perlu bertumbuh menjadi kuat. Badai boleh saja datang, tetapi pohon yang mempunyai akar yang kuat, akan membuat akarnya semakin mendalam, semakin kuat sehingga tetap berdiri dalam menghadapi gelombang dan angin ribut.
3. Mencapai kepenuhan Kristus – Efesus 4:13-16. Sangat perlu bagi kita untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang demikian, sehingga sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Kita memulai perjalanan hidup sebagai orang Kristen, anak-anak Allah, seperti seorang bayi yang baru lahir kembali. Bukan dilahirkan kembali oleh ibu jasmani tetapi oleh Roh dan Firman Allah. Sebagaimana halnya seorang bayi, sebagai manusia yang baru, kita harus bertumbuh menuju ke satu ukuran, yaitu kedewasaan. Rasul Paulus menulis, bahwa kita perlu bertumbuh dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah kepala. Tujuan hidup kita adalah Kristus. Inilah standar yang Tuhan tuntut dari saudara dan saya. Kita harus memenuhi ukuran Kristus – tidak boleh kurang. Untuk mencapai ukuran itu, kita perlu bertumbuh. Dan untuk bertumbuh, kita memerlukan makanan rohani. Sebab manusia bukan hanya hidup dari roti, tetapi juga dari Firman yang keluar dari mulut Allah. Jadi Firman adalah makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan orang-orang percaya, menuju kepada Kristus, ukuran kepenuhan kita.