Ayat 15 – “Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.” Kitab Suci yang dikenal oleh Timotius pada waktu itu adalah Alkitab Perjanjian Lama. Alkitab Perjanjian Baru belum ada. Timotius telah mengenal kitab suci sejak kecil: Kitab Taurat, kitab Musa, Mazmur, kitab Nabi-nabi – semua itu memberi hikmat dan menuntun Timotius kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Taurat tidak dapat menyelamatkan manusia. Taurat hanya memberi hikmat, pengetahuan kepada mereka yang mempelajarinya, serta menuntun orang itu kepada keselamatan oleh iman kepada Yesus Kristus – keselamatan yang ada di dalam Yesus Kristus.
Ayat 16 – “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” Kita memiliki Firman Allah yang adalah kekuatan kita. Pegang terus Firman Allah yang kita miliki. Amsal 13:13 berkata, “barangsiapa meremehkan Firman Allah, ia akan menanggung akibatnya (bahasa Inggris: “shall be destroyed” = akan dibinasakan). Tetapi siapa yang taat kepada perintah akan menerima balasan. Terpujilah nama Tuhan! Biarlah kita tetap berpegang kepada Firman Allah dan ajaranNya, dan kesaksian Kristus.
Dalam kitab Wahyu 6, ketika meterai ke-5 dibuka, di bawah mezbah ada jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena Firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. Mereka ini adalah orang-orang yang tetap berpegang pada Firman Allah meski dianiaya, bahkan dibunuh. Tuhan memberikan jubah putih kepada mereka. Mereka selamat dan mempunyai kehidupan yang kekal, oleh sebab mereka bertahan, dan berpegang pada Firman Allah, serta oleh sebab memiliki kesaksian Kristus.
Biarlah kitapun tetap berpegang pada Firman Allah yang merupakan kekuatan kita. Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang seorang bijaksana yang membangun rumahnya di atas dasar batu yang kuat. Ia menggali lubang yang dalam dan meletakan batu-batu menjadi dasar bagi rumah yang akan didirikan – Matius 7:24-27. Injil Lukas 6:47-49 berkata, “barangsiapa tetap berpegang pada Firman Allah, maka dia tetap berdiri, rumahnya (= imannya) tidak dapat digoyahkan (= tidak akan murtad). Ia akan tetap hidup bersama-sama dengan Tuhan. Terpujilah nama Tuhan. Tuhan memberkati saudara sekalian.