Lalu bagaimana agar kita dapat bertahan dan melawan kemurtadan itu? Kemurtadan akan datang ke dalam dunia ini entah melalui penyesatan oleh ajaran-ajaran sesat, lewat tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, kesukaran, aniaya dan penderitaan, kekerasan hati, atau karena kecintaan kepada dunia.
Apa yang harus kita lakukan agar tidak murtad? Saya akan mengemukakan lima hal yang dapat membuat kita bertahan dan melawan kemurtadan yang sedang terjadi di dunia sekarang ini.
Sebelum meninggal dunia, rasul Paulus memberikan nasihat-nasihat yang terakhir dalam 2 Timotius 3:12-17. Sepanjang pelayanannya, rasul Paulus mengalami banyak sengsara dan aniaya. Tuhan sudah mengingatkan, bahwa “memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.” Entah itu aniaya fisik atau aniaya perasaan hati akibat perbuatan atau perkataan orang.
Ayat 13 – “sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.” Mereka tidak merasa susah, tidak merasakan penderitaan, tetapi malah malah bertambah jahat.
Ayat 14 “Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.” Inilah jalan keluar yang harus kita kerjakan agar dapat bertahan terhadap kemurtadan, yaitu tetap berpegang pada kebenaran. Kebenaran itu adalah Firman Allah – Yohanes 17:17 doa Yesus sebagai Imam Besar kepada BapaNya, “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.” Jadi Firman Allah, yaitu kebenaran itu harus tetap kita pegang.
Ujian, pencobaan, penderitaan, aniaya akan datang. Mujizat-mujizat dan tanda-tanda heran yang dahsyat yang bukan dari Allah akan datang untuk menyesatkan manusia, kebebalan hati, cinta akan dunia. Semua itu adalah sarana yang dipakai oleh Iblis untuk membuat orang yang sudah percaya menjadi murtad. Tetapi rasul Paulus memberi jalan keluarnya: tetap berpegang pada kebenaran yang telah kita terima dan yakini.